Review Novel Every Day is Girls' Day Karya Oepha Im Penerbit Koru

Membaca novel Every Day is Girls’ Day membuat semangat membaca yang sempat agak mengendur kembali membaik. Apalagi ceritanya yang ringan dan alurnya yang enak serta dikemas dengan gaya penulisan yang asik. Membuat proses membaca novel ini semalam menyenangkan. Bahkan, aku bisa menyelesaikan bacaan ini dalam satu kali duduk atau durasinya sekitar dua jam lebih sedikit. 

Cepat sekali ya? Iya, kalau aku sudah bertemu dengan buku yang ceritanya ringan dan mudah diselami. Biasanya bisa cepat selesai. Tapi, tidak terburu-buru menyelesaikannya. Hanya saja, memang mudah untuk langsung masuk ke dalam cerita yang dibangun. Nah, buat yang penasaran dengan cerita tentang novel ini, silakan baca ulasan ini sampai tuntas, ya.


Book Review Every Day is Girls’ Day

review buku


Kisah Persahabatan dan Konflik Masa SMA

Tiga sahabat bernama Gauri, Irene dan Yasna sedang panik akibat kehilangan buku harian yang sering mereka gunakan bersama untuk membagikan kisah selama satu hari. Pasalnya, selain buku tersebut berisi hal yang sangat rahasia dalam kehidupan dan pikiran mereka. Ada pula dua benda yang paling dijaga oleh keduanya, berupa bookmark dan tiket memasak bersama Chef Na.

Sayangnya, hari itu menjadi hari paling sibuk meskipun sebenarnya adalah hari libur. Sibuk karena ketiga sahabat perempuan ini harus mencari buku harian mereka sebelum ditemukan oleh orang lain. Kan malu kalau sampai dibaca oleh orang lain. Apalagi, dalam buku tersebut ada banyak cerita rahasia yang tidak banyak diketahui. Bisa-bisa geger satu sekolah kalau sampai ditemukan orang lain!

Oiya, ketiga sahabat ini memang berada di satu sekolah dan satu kelas juga. Bahkan, rumah mereka bertetangga dan dekat sekali. Sehingga, rasanya agak sulit untuk merahasiakan apapun satu sama lain. Tapi, kehilangan buku harian ini sempat membuat ketiganya maju mundur, antara ingin mengikhlaskan atau tetap mencari sampai ketemu.

Hingga suatu hari, Gauri menyimpan rahasia terkait sebuah pesan yang masuk dan mengatakan kalau orang tersebut mengetahui dimana letak buku harian mereka.


Misteri Buku Harian

Sebenarnya buku hariannya enggak misterius, kok. Hanya berisi curhatan anak remaja yang sedang melalui proses peralihan dari anak-anak menuju dewasa. Tapi, ini menjadi misteri sebab nomor tak dikenal yang tahu nomornya Gauri mengatakan akan membantunya menemukan buku tersebut.

Sayangnya, saat Gauri menunggu orang yang janji akan membantunya menemukan buku harian tersebut, sempat membatalkan janjinya dan membuat Gauri justru semakin gelisah. Tapi, tidak terlalu lama Gauri gelisahnya, sebab cowok yang ternyata tahu mengenai keberadaan buku tersebut adalah Akdan. Tetangga samping rumah Gauri yang juga dekat dengan mereka bertiga.

Akdan mengatakan hal yang membuat Gauri kesal bukan main. Dia bilang bahwa buku harian tersebut ada di lantai atas rumah Gauri. Dan ini membuatnya kesal sebab secara tak langsung, Akdan menuduhnya menyembunyikan buku yang jelas-jelas sedang ia cari.

Apalagi setelah mengatakan ia tahu dimana letak buku hariannya. Akdan meminta Gauri untuk menemaninya nonton film. Terus, jajan bareng sampai akhirnya beberapa kali ia mengatakan akan menemani Gauri kemana saja yang ia butuhkan.

Misteri hilangnya buku harian sebenarnya terkuak di pertengahan buku. Namun, alasan yang membuat buku tersebut raib sebenarnya berasal dari kemarahan seseorang pada sahabatnya.


Konflik Masa Remaja

Masing-masing dari mereka bertiga memiliki konflik berkaitan dengan percintaan. Seperti Irene yang masih susah move on dari Lega. Sehingga, bookmark pemberian mantan cowoknya itu yang hilang bersama buku harian tersebut, membuat Irene sedikit sedih. Apalagi, tak berapa lama, ia menyaksikan Lega tengah didekati oleh cewek yang menyatakan perasaannya padanya.

Irene masih sangat menyayangi Lega sebab selain Gauri, Yasna dan Akdan. Lega juga sosok cowok pertama yang membantunya bangkit usai kecelakaan yang pernah ia lalui. Kenangan bersama Lega inilah yang masih sulit dilepas oleh Irene, sehingga ia sering menolak pernyataan cinta dari cowok-cowok lain di sekolahnya dengan alasan karena masih belum bisa move on dari Lega.

Sedangkan Yasna, dia juga sama tapi sedikit berbeda. Perbedaannya adalah Yasna naksir kakak kelas yang berada satu tahun di atas mereka. Namanya Kak Kalva, yang tidak suka makanan manis tapi dari bakat stalker Yasna, Kalva pernah memakan makanan manis pemberian beberapa orang. 

Yasna termasuk cewek yang pantang menyerah. Dia terus berusaha mendekati Kalva meski pemberiannya sering ditolak. Bahkan, tiket baking with Chef Na yang hilang bersama buku harian mereka, sebenarnya ditujukan agar dia bisa membuat kue yang akan diterima Kalva. Sebab, ia tahu kalau Kalva hanya mau memakan kue buatan Chef Na.

Sedangkan Gauri, dia punya permasalahan dalam dirinya berupa krisis percaya diri. Dia merasa menjadi cewek yang tidak terkenal setiap bersama dengan dua sahabatnya itu. Apalagi, secara minat dan bakatnya yang belum tampak, membuat Gauri sering resah dan galau.

Ditambah, desakan dan tekanan dari orang tua Gauri, terutama mamanya. Yang membuat Gauri bertambah kesal. Bagaimana tidak kesal, kalau setiap hari ia akan dibanding-bandingkan dengan kedua sahabatnya itu? Membuat Gauri semakin marah dan menjadi-jadi. Dan kemarahannya inilah yang membuatnya melakukan hal yang nekat dan membuat konflik semakin meruncing.


Informasi Tanda Buku Karya Opha Im

Judul : Every Day is Girls Day

Penulis : Oepha Im

Halaman : 298

Bahasa : Indonesia

Format : Ebook

Terbit : 27 Januari 2022

Illustrator : Viona Daisy

Diterbitkan oleh Penerbit Koru

Baca di Play Book

ISBN : 9786237351917



Pendapat Tentang Novel Every Day is Girls Day

Sebelum muncul pertanyaan, “kok, aku ngga menemukan novel ini di playbook, ya?” Aku mau memberikan informasi sedikit. Jadi, sekitar awal tahun 2023 ini atau sejak tahun 2022 lalu? Aku enggak begitu tahu karena aku kehilangan berita terbaru mengenai Penerbit Koru. Yang nyatanya sudah tidak lagi ada. Bahkan, karya-karya yang sudah tayang ditarik kembali di beberapa platform membaca seperti Rakata dan Cabaca.

Sementara kalau sudah membeli ebooknya, tidak akan menghilang sebab sudah tersimpan di cloud khusus sebagai buku yang sudah dibeli. Tapi, kalau dicari di playbook memang sudah tidak ada juga ebook-ebook yang sudah terbit. Jadi, silakan bagi yang ingin membacanya bisa langsung kontak penulisnya melalui Instagram.

Novel yang dikemas dengan ringan ini menyeritakan tentang kehidupan remaja SMA yang penuh dengan banyak konflik yang bercampur juga dengan keceriaan dan candaan. Meski konflik yang terjadi cukup meresahkan, sebab menuntut kejujuran. Tapi, memang terkadang ini bisa terjadi pada siapa saja.

Untuk kisah romansanya tipis-tipis, masih proses pedekate. Tapi, tetap manis meskipun cara Akdan menunjukkan ketertarikannya cukup ekstrim. Apalagi perkataannya juga sering bisa membuat sakit hati, aku aja yang baca cukup tersinggung dengan perkataan Akdan, hehe. But, so far ceritanya yang ringan ini justru tidak sekadar cerita yang bisa dianggap remeh. Sebab, di sini ada karakter kuat yang cukup positif untuk diikuti. 







Postingan Terkait