Novel Romance Latar Office Yang Slow Burn Tapi Menggemaskan

 

book review

         Hai book readers! Kalau kamu suka novel fiksi berbalut romansa seperti Office Romance, Hate to Love tropes sampai Slow Burn romance. Sepertinya kamu harus masukin novel ini ke wishlist-mu. Soalnya, novel Love on the Second Read ini memuat tiga unsur yang tadi disebutkan.

Review Novel Love on the Second Read

Berkisah tentang Emma Morales yang bekerja sebagai editor buku romansa, dia pekerja yang ulet dan sangat bangga menjadi wanita penyayang kucing. Kucingnya diberi nama seperti tokoh-tokoh novel, salah satunya bernama Darcy. Emma sangat memahami cerita romansa dan bagaimana sebuah cerita romansa harus dibangun. 

Sementara Kip Alegre, rekan kerjanya sesama Editor yang fokus pada fantasi dan fiksi ilmiah. Sangat menggemari JRR Tolkien sehingga setiap saat sering mengutip karya Tolkien dalam perbincangannya dengan Emma. 

Keduanya tak hanya memiliki latar belakang fokus dalam buku yang berbeda. Tapi, juga memiliki cara bekerja dan sudut pandang yang berbeda. Hingga keduanya disatukan dalam satu proyek novel fiksi ilmiah dengan balutan romansa. Di sinilah Emma dan Kip saling uji kegigihan dalam mempertahankan cerita yang sesuai bidang mereka serta memilah mana bagian yang tidak logis dan harus dihapus dari cerita.

Keduanya merupakan editor yang sangat kompetitif. Pantang menyerah terlebih novel tersebut digadang harus diterbitkan untuk menyelamatkan penerbit tempat mereka bekerja. Masing-masing memiliki sudut pandang berbeda terhadap cerita. Namun, yang paling unik dari novel ini bukan saja tentang editor dan pembaca buku tapi juga proses bagaimana sebuah buku menjadi enak dibaca.

Faktanya, menjadi editor bukan hanya memperbaiki tanda baca dan kesalahan baca. Tugas editor juga meliputi apakah cerita berjalan logis atau tidak. Seperti dalam meeting antara Emma dan Kip bersama bos mereka : Brent, di Bab 8 tentang Sihir. 

Kip menjelaskan sistem sihir kepada Emma dan bagaimana hal itu bisa diterapkan dalam struktur cerita. 

“Sihir membuat sesuatu yang tak mungkin menjadi mungkin jika terjadi di dunia nyata. Anggap saja kau mau membengkokkan bolpoin ini menggunakan benakmu. Jika kau sungguh-sungguh menggunakan sihir, bolpoin ini akan bengkok seperti karet tanpa perlu kau sentuh. Jika menggunakan alat seperti gergaji, maka kau memanfaatkan teknologi.”

        Dari penjelasan Kip maka bisa dipahami bahwa tugas Editor sangat kompleks. Mereka harus ikut memikirkan apakah jalan cerita sebuah karya itu akan menarik atau tidak. Apakah tetap bisa melebur bersama logika pembaca atau tidak. Jadi, ketika membaca sebuah novel fiksi yang membuat susah move on setelah membacanya. Berarti ada campur tangan editor dan kegigihan penulis yang membuat racikan ceritanya menjadi demikian sempurna.

        Karena novel ini termasuk slow burn romance, jangan diharap akan mendapatkan banyak porsi romansa yang membuat tersenyum setiap saat. Justru porsi pekerjaan mereka sebagai editor terutama setelah proses penyuntingan dan mereka harus menghadapi keriwehan acara Book Fair. Membuat hubungan romansanya tidak banyak, hanya berkisar pemikiran Emma yang sudah semangat ingin sekali melakukan sesuatu dengan Kip tapi ia merasakan bahwa Kip berusaha menahan diri.

        Sebenarnya Janey, sahabat Emma sudah memperingatkan Emma di halaman 207 : “Sudah kubilang, Kip tipe pria yang nggak suka kalah. Selama bertahun-tahun kita bekerja di perusahaan ini, cowok itu enggak pernah melakukan sesuatu setengah-setengah. Terutama saat menyangkut urusan hati. Kip benci persaingan dan dia jelas-jelas enggak suka jadi pihak yang enggak diunggulkan. Bisa dibilang itu cara agresif untuk menyampaikan bahwa Kip enggak suka ditolak.


Kartu Tanda Buku

Judul : Love on the Second Read

Penulis : Mica de Leon

Tebal : 305 halaman

Format : Buku Fisik

Bahasa : Indonesia Terjemah

Tahun : 2024

Penerbit : Penerbit Baca

ISBN : 9786238371303


My Honest Opinion About Love on the Second Read Novel

        Konflik dari hubungan keduanya adalah keraguan Kip akibat patah hati dari mantan tunangannya. Serta, keraguan dalam diri Emma yang tidak dia sadari yang sebenarnya masih belum bisa menghapus Nick, mantannya, dari hidupnya. Mereka memulai hubungan didasari rasa ragu dan itulah yang membuat segalanya semakin runyam. 

        Overall dari segi cerita saya menyukai terutama kegiatan pekerjaan mereka sebagai editor. Yang tidak begitu kusukai adalah hubungan antara Kip dan Emma ini terasa flat olehku. Masih kurang dieksplorasi sehingga saat keduanya berdekatan bahkan romantis-romantisan tidak terasa olehku. Hanya itu bagian yang kurang kusukai, selebihnya saya banyak menyukai bagian-bagian dalam cerita, buktinya saya menandai banyak sekali hal di dalam novel ini.

Novel ini bisa didapat di marketplace Penerbit Baca ya. Thank you for reading.


Bacaan Ipeh

Reader who love to read as much as she can. Almost of them are ebooks from legal applications. But, I do love books as well. Because, for me it doesn't matter which formats as long as I could enjoy it. Wheter it is audiobooks, ebooks or the real books.

Posting Komentar

Terima kasih sudah meninggalkan komentar. Mohon gunakan kalimat yang sopan. Link hidup akan otomatis dihapus.

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak