Reading Device dan Aplikasi Baca Online

Sebelum bikin tulisan menjelang akhir tahun 2022. Aku mau nulis gawai yang menemaniku selama membaca buku-buku digital di tahun ini. Ada dua gadget, yang satu handphone yang sering menemaniku sejak dulu. Dan satunya adalah E-reader yang merupakan wishlist sejak beberapa tahun lalu sudah aku incar.

Alasan membeli E-reader bukan sekadar ikut-ikutan. Apalagi karena salah satu merk E-Reader, Kindle, lebih terkenal di komunitas pembaca internasional. Sayangnya, bukan itu yang membuatku membeli E-reader.

Ebook reading

Keluhan setiap selesai membaca dari gawai, yaitu mata cepat lelah. Hingga kacamata yang harus aku ganti lebih rutin dari sebelumnya. Jujur, aku jadi mengkhawatirkan kesehatan mataku. Rasa takut tapi masih belum bisa menggantikan aplikasi baca digital dari prioritasku. Dengan alasan lebih efisien dan hemat penyimpanan. Justru baca pakai aplikasi digital aku merasa lebih fokus.

Ketika banyak yang bilang sering hilang fokus karena terdistraksi sama sosial media dan aplikasi pengirim pesan. Justru, aplikasi baca online membuatku lebih fokus. Dan menjadi tempatku melarikan diri dari sosial media dan aplikasi pengirim pesan. 

Yang membuatku bisa bolak-balik buka tutup aplikasi baca cuma satu, yaitu aplikasi mindmap. Iya, aku menggunakan aplikasi mindmap yang sebenarnya sekumpulan diagram dengan beragam bentuk yang bisa digunakan untuk menyimpan catatan-catatan dalam bentuk diagram. Baik disimpan di gawai ataupun secara daring.

Aku menggunakan aplikasi tersebut untuk mencatat baik plot, karakter, setting dan segala hal yang aku dapat dari buku digital yang aku baca. Tapi, sering juga aku menuliskannya di buku khusus. Tergantung keleluasaan-ku saja saat membaca.


Device Dan Aplikasi Baca Online Favorit


Dua Device Yang Aku Gunakan Untuk Membaca

Handphone Xiaomi

Ini gawai yang enggak cuma aku pakai buat baca. Tapi, juga aku pakai untuk memotret buku dan ebook yang sudah selesai aku baca. Sekaligus aku gunakan untuk mencatat dan menulis ulasannya. Seperti tulisan ini, aku tulis menggunakan gawai bermerk Xiaomi. 

Selama membaca di handphone, sebenarnya tidak pernah ada efek samping kecuali mata lelah. Selain itu, semua baik-baik saja. Karena gawai yang aku pakai ini menggunakan OS terbaru. Jadi, tetap bisa mendukung aplikasi baca online lainnya.


EReader Boox Gadget Reading

Hp baca online


Nah, ereader yang aku pakai sejak pertengahan 2022 ini, aku beli sebagai 'hadiah' untuk diriku sendiri. Bukan hadiah ulang tahun, tenang saja, aku lahir di bulan terakhir setiap tahun.

Waktu bisa membeli gawai reading ini, rasanya senang sekali. sebab, benar-benar ramah di mataku. Enggak membuat mata jadi lelah. Bahkan, ketika baca di tempat yang penerangannya sedikit redup. Tetap bisa maksimal.

Apalagi tampilannya menggunakan E-ink yang tampak seperti baca buku fisik. Selain itu, ada backlight yang bisa diatur sesuai kebutuhan. Jika mata terbiasa cahaya cerah, ada pilihannya dan tetap tidak membuat mata lelah. Tapi, memang pengaturan favoritku adalah keseimbangan antara cahaya putih dan kuning.

Ketika pertama menggunakannya, aku merasa dan menduga sampai detik ini. Kalau gawai ini refurbished. Soalnya, operating system nya tidak semulus gawai baru. Ada jeda dan sedikit lambat, sepertinya memang dimodifikasi agar bisa mendukung OS android baru.

Karena OSnya terbaru, jadi aku bisa mengunduh dan menggunakan beberapa aplikasi baca yang membutuhkan dukungan perangkat teranyar. 

Untuk harga, masih wajar. Dan meskipun dugaanku ini produk refurbished. Tapi, tetap bermanfaat dan maksimal untuk aku gunakan sebagai perangkat utama membaca buku digital. Terus, untuk jaringan pendukung internetnya menggunakan jaringan Wi-Fi. Tidak mendukung penggunaan sim card.

Oiya, aku membelinya di tokopedia. Bisa dengan klik gambar dibawah ini. Biar dapat diskon kalau tertarik membeli gawai ereader seperti yang aku punya.


Beli kindle


Hal yang membuatku sangat berterima kasih dengan gawai ereader ini. Saat aku baca novel digital dengan jumlah halaman 500 ke atas. Aku tetap nyaman membacanya seperti membaca buku fisik.

Mataku juga enggak lelah. Dan enaknya karena gawai ini lebih ringan bobotnya daripada handphoneku. Jadi, tanganku enggak terasa pegal saat menggenggamnya. So far, ini gawai favorit yang akan aku tetap pakai sampai nanti enggak bisa digunakan lagi.


Aplikasi Baca Buku Online

Selain gawai untuk baca buku digital. Aku juga akan menuliskan aplikasi apa saja yang aku gunakan untuk membaca buku-buku digital.

Aplikasi-aplikasi di bawah ini sudah menemaniku membaca selama 2022. Dan tentunya, termasuk aplikasi baca legal dengan penyediaan buku legal juga.


Aplikasi Baca Online Gramedia Digital

Aplikasi favorit yang enggak pernah enggak dibuka saat mau baca. Soalnya, aplikasi ini menyediakan banyak banget buku untuk dibaca. Rata-rata adalah buku yang diterbitkan oleh PT. Gramedia Pustaka Utama. 

Gramedia digital
Tampilan ebook gramedia digital


Sistem pembayarannya juga aku pakai patungan bareng beberapa teman. Berlangganan selama setahun. Jadi, insya allah sampai Oktober 2023, bacaanku aman.

Enggak ada drama lagi bingung mau baca apa, hehe. Apalagi banyak juga buku baru yang bisa aku baca secara bebas. Jadi, benar-benar memaksimalkan bayar setahun ini jangan sampai terlewat enggak baca sama sekali.


Playbook Aplikasi Baca Online

Kalau aplikasi dari google ini sih tipenya beli bukunya satuan. Jadi, enggak ada sistem berlangganan. Tapi, aplikasi ini juga favorit banget buatku karena bisa menyimpan bookmark, bisa menandai kutipan kalimat sampai mengecilkan atau memperbesar huruf sehingga bisa benar-benar nyaman buatku.

Playbook google
Tampilan ebook di playbook


Berbeda dengan Gramedia Digital yang tidak bisa memperbesar huruf. Jadi, kalau pas dapet buku digital yang hurufnya kecil. Harus banget diputar landscape biar tulisannya bisa terbaca dengan nyaman saat enggak pakai kacamata.

Selain itu, harga buku digital di playbook sering didiskon. Jadi, aku bisa membeli buku digital dengan harga super murah. Seperti waktu harbolnas kemarin, buku digital Psychology of Money didiskon sampai 70%.

Untuk pembayarannya juga banyak, bisa pakai pulsa. Aku menggunakan nomor telkomsel untuk membeli ebook. Juga bisa bayar pakai Gopay, Ovo, transfer bank juga google wallet. Karena kemudahan pembayaran ini juga yang membuatku betah bertahun-tahun menggunakan aplikasi baca playbook ini.


Aplikasi Baca Ebook Rakata

Kalau aplikasi ini, khusus disediakan oleh Penerbit Mizan. Sama seperti Gramedia Digital yang juga disediakan khusus oleh Penerbit Gramedia. Di Rakata, kita bisa baca buku dengan membelinya satuan seperti Playbook.

Ebook di rakata juga banyak. Dan tentunya, kalau sering membaca buku-buku terbitan Penerbit Mizan. Di sini juga ada terbitan dari Bentang Pustaka. Yang menarik adalah bukh-buku fantasi, triller sampai horor juga ada di sini.

Rakata online
Tampilan ebook Rakata


Harganya juga termasuk terjangkau. Rakata juga sering mengadakan diskon besar-besaran loh. Seperti harbolnas kemarin, harga ebook sampai 12rb saja. Di Rakata ada banyak tumpukan ebookku yang belum kubaca hehe. 

Untuk interfacenya, aku suka dengan tampilannya. Hampir mirip dengan aplikasi Cabaca, di Rakata bisa memperbesar huruf dan menyimpan bookmark. Juga bisa meninggalkan komentar untuk mendukung penulisnya. Terus, bisa juga ubah pencerahan latar buku sesuai kebutuhan.

Selain buku terbitan Bentang, Mizan, Bentang Belia, Noura. Di sini juga kita bisa baca karya-karya penulis yang masih diterbitkan secara indie di Rakata. Karya mereka juga bagus-bagus, karena melewati sistem moderasi terlebih dahulu.

Kita juga bisa baca buku digital dari peserta menulis online yang karyanya juga sudah sangat rapi. Dengan plot yang baik. Bisa dibaca di aplikasi Rakata sesuai selera bacaanmu.


Aplikasi Baca Online Webtoon

Kalau ini sih aplikasi baca komik online. Ada banyak banget komik (istilah di Indonesia) yang bisa dibaca. Bisa disesuaikan dengan bahasa yang kita gunakan.

Webtoon
Tampilan Webtoon di Ereader


Kalau pakai bahasa Inggris, webtoon yang keluar bisa lebih banyak dan beragam. Kalau bahasa Indonesia, belum semua keluar karena menunggu karya yang sudah diterjemahkan.

Webtoon yang dibaca di ereader tentu beda jadinya. Karena, di sini tampilan isinya jadi hitam putih saja. Kalau butuh tampilan berwarna, berarti harus baca dari gawai lain.

Baca komik online di webtoon itu harus sabar untuk menunggu chapter selanjutnya diunggah. Atau bisa juga membaca karya yang sudah tamat. Biar aman dan enggak perlu nunggu.

Sistem pembayarannya dengan menggunakan koin yang bisa ditopup dengan membelinya langsung menggunakan potongan pulsa, google wallet, transfer bank. Koinnya juga enggak ada kadaluarsanya, kok. Jadi aman meski enggak dibuka agak lama asalkan akunmu aman.

Untuk baca per chapter ada yang berbayar ada juga gratis. Kalau mau gratisan, bisa tunggu sampai jatah baca gratisnya muncul. So far, kalau lagi mood baca memburuk. Baca webtoon buatku bisa memperbaiki mood sehingga bisa back on track baca buku lagi.


Aplikasi Cabaca Baca Buku Digital

Bukan aplikasi baca favorit yang sering dibuka. Terbukti di gawai ereader masih sering lepas pasang. Aku pasang kalau lagi mau baca buku dari penulis favorit kayak buku digital kak Nureesh Valegha.

Sisanya, kalau dapat rekomendasi aja dari pembaca lain. Kalau enggak, ya masih belum akan dipasang lagi. 

Walaupun tampilan aplikasi Rakata dan Cabaca hampir sama. Tapi, Cabaca ini aplikasinya enggak user friendly buatku. Navigasinya masih ribet, terutama antar chapter. Sering banget automatis balik lagi ke page beranda. 

Terutama saat baca buku, terus ditinggal sebentar. Ketika diaktifkan lagi dari mode stand by, eh auto balik ke halaman utama. Udah gitu kadang lupa sampe chapter berapa. Dan pas klik baca, malah balik ke chapter awal, pfftt. 

Karena banyaknya bugs yang bikin enggak nyaman. Aplikasi ini less favourite buatku. Meski masih lepas pasang, cuma karena beberapa penulis banyak menerbitkan karyanya di Cabaca jadi masih love-hate relationship.


Aplikasi Journal Reading Untuk Track Bacaan

Selain aplikasi baca yang aku pakai. Aku juga mau memberitahu tempat yang bisa digunakan untuk mencatat buku-buku yang sudah dibaca. Terutama buat yang malas membuat catatan di buku.

Aplikasinya sudah ada, tapi bisa juga diakses melalui website dengan browser apa saja. Aplikasi reading journal ini bisa menggantikan pohon literasi buat jejak baca juga.


Goodreads

Tempat berkumpulnya semua pembaca di seluruh dunia. Di aplikasinya kita bisa nambah goal bacaan setahun. Track reading record kita. Tambah teman. Memasukkan buku ke list bacaan kita. Membaca ulasan teman-teman lainnya.

Tampilan website bisa memudahkan kita navigasi membaca pesan. Masuk ke grup-grup pembaca. Grupnya berbentuk forum yang dikelompokkan sesuai kesukaan masing-masing. Kita bisa bergabung di grup mana saja sesuai keinginan.

Di goodreads juga bisa ikutan giveaway. Tapi, seringnya yang mengadakan hanya untuk wilayah U.S saja. Kalaupun ada kadang hanya Canada dan U.K yang bisa ikut. Kalau Indonesia, jarang atau seringnya enggak ada.

Per akhir tahun ini, aku jadi agak jarang pakai goodreads. Saking jarangnya, baru tau kalau di Goodreads sudah enggak bisa daftarin buku secara manual. Harus minta bantuan librarian yang ada di grup. Itupun harus antri karena requestnya banyak.

Jujur, ini agak merepotkan. Sudah mah urusan ISBN bikin ribet. Eh perkara daftarin buku ke database Goodreads juga terbatas. Alhasil, aku berpikir untuk menggunakan aplikasi satunya yang masih memudahkan mendaftarkan buku yang dibaca.


The Storygraph

Mengenal aplikasi ini pertama kali dari pembaca luar negeri. Kupikir, aplikasi ini cuma buat orang luar aja. Tapi, pas pemilik akun farahreads membagikan pengalamannya menggunakan TSG ini. Aku sempat tertarik.

Karena waktu itu masih betah pakai GR, alhasil TSG tebengkalai dan hanya mencoba daftar saja. Tapi, per bulan ini, aku jadi agak aktif di TSG ini.

Apalagi di TSG disediakan fitur buddy reading. Meskipun harus berbayar. Tapi, bisa juga dipakai secara gratisan tapi dengan fitur terbatas. Selain fitur buddy reading, ada juga laporan analisa bacaan rekomendasi yang sesuai sama hasil bacaan kita.

So far TSG masih mudah digunakan dan asik juga. Bisa jadi alternatif memasukkan daftar bacaan dan target baca per tahun. Mau aku coba tahun depan, aktif mencatat di TSG. Sekaligus aktif publish ulasan di IG dan Blog.


Penutup dan Harapan di 2023

Buat teman-teman pembaca, baik yang baru mau mulai aktif baca ataupun sudah lama berkecimpung di dunia baca membaca. Siapa tahu ada informasi yang bermanfaat di tulisanku kali ini.

Atau buat yang galau mungkin ingin membeli gawai buat baca buku online. Silakan dibaca, siapa tahu bisa jadi pertimbangan sebelum membeli.


Harapanku untuk tahun 2023 adalah pembaca ebook tidak perlu dijadikan bahan ejekan atau bahan pengecualian. Faktanya, ebook justru di luar negeri jadi media baca yang murah buat teman-teman penyandang disabilitas netra. 

Dengan fitur bantuan readaloud menggunakan suara khas google. Mereka bisa mendengarkan bacaan yang sedang mereka baca. Bahkan, penggunaan audiobook yang sudah tersedia juga meningkat tajam.

Pembaca luar negeri sudah tidak lagi meributkan apakah audiobook masih termasuk sebagai bagian dari membaca? Mereka sudah paham bahwa keberadaan audiobook malah membantu disabilitas netra yang butuh bacaan. Sebab, harga buku khusus dengan teks braile sangat mahal. Mereka terbantu dengan keberadaan adiobook ini.

Jadi, semoga pembaca buku fisik, digital atau pendengar audiobook tak lagi dikotak-kotakkan. Justru harus diperkenalkan ke teman penyandang disabilitas netra agar mereka juta suka 'membaca' dan jadi bagian dalam memajukan literasi di Indonesia.





Postingan Terkait