Review Novel Grass For His Pillow Lian Hearn

lian hearn

Sejujurnya, buku kedua dari seri cerita Klan Otori ini tidak banyak memuat hal yang membuatku senang. Pasalnya, pada bab-bab awal, tiga bab pertama, berkisah tentang Kaede yang kembali ke rumahnya dan pengalamannya. Tidak begitu membawa semangat padahal apa yang Kaede lakukan cukup besar dan penting.

Barulah menjadi seru saat Takeo yang sedang berusaha melarikan diri dari Tribe melakukan perjalanan panjang. Di sini sedikit juga porsi ketegangannya. Dan memang di buku ini, kisah Kaede lebih banyak dibanding kisah perjalanan menuju pertempuran selanjutnya.

Tapi, tidak ada salahnya mengetahui tentang apa saja yang dibahas di buku ini, kan? Baiklah, aku akan menuliskannya.

Peringatan : Novel ini berisi bagian yang mengandung trigger warning, suicide, konten eksplisit.

Ulasan Novel Grass For His Willow

Perpisahan Kade Dengan Takeo

Menarik kembali benang-benang ingatan ke buku sebelumnya usai kematian Lord Shigeru di kastel Lida. Dan runtuhnya kepemimpinan Lida usai kematiannya yang hampir bersamaan dengan kematian Shigeru. Kaede dan Takeo yang memang sudah saling tertarik satu sama lain, memutuskan untuk saling menautkan hati di Inayama.

Dan setelah itu, di tengah kegalauan Takeo akibat janji yang ia buat dengan anggota Tribe. Demi bisa menyelamatkan Shigeru dari siksaan Lida. Membuat ia harus membuat keputusan dengan secepat mungkin. Dan keputusan inilah yang membuatnya harus berpisah dengan Kaede dan semua hal yang ia cintai di Hagi.

Setelah pergi tanpa mendapat restu dari Lord Arai, yang kemudian membuat Arai sangat kesal bukan main. Ditambah permintaan Kaede yang menginginkan untuk kembali ke rumahnya. Membuat Arai semakin gelisah. Tapi, ia masih harus memfokuskan diri mengurus daerah-daerah lain demi persekutuan antara Negeri Tengah dan Negeri Barat. 

Selama berpisah dengan Takeo, tanpa disadari Kaede ternyata ia tengah mengandung. Dan ini diketahui oleh Shizuka, pengawalnya. Karena kondisi inilah ia membuat sebuah kisah demi menghindar dari pertanyaan ayahnya bahwa ia dan Shigeru sudah menikah diam-diam di kastel Lida. Tak lama berselang suaminya itu terbunuh. Dan itu adalah anaknya Shigeru, padahal itu adalah anak Takeo.

Kebohongan Kaede baru terungkap saat ia, ayahnya dan adiknya diminta untuk datang menghadiri acara di sebuah kediaman bangsawan yang sedang diasingkan. Ia adalah Lord Fujiwara. Seorang lelaki yang senang dengan barang-barang antik. Dan lelaki yang senang mengadakan penampilan drama.

Di tempat Lord Fujiwara ini juga Kaede melihat ketertarikan Fujiwara padanya tapi bukan sejenis ketertarikan seperti Lida. Tapi, ketertarikan ganjil yang membuat Kaede tak nyaman. Tak lama berselang, pertemuan Kaede dengan Makoto yang terjadi tanpa rencana inilah yang membongkar siapa ayah anak yang dikandung Kaede, yaitu Takeo Otori.

Usai mengetahui hal tersebut, Kaede berusaha pamit dan pulang ke rumah. Ia merencanakan untuk bunuh diri. Tapi, siapa sangka justru terjadi tragedi yang tak menyenangkan yaitu ayahnya yang menggila dan kematian ayahnya di tangan Kondo. Kalau Kondo tidak membunuh ayahnya, mungkin Kaede akan mengalami trauma yang begitu dalam.


Kaede Menjadi Lady Shirakawa 

Kematian Lord Shirakawa membawa duka bagi semua penduduk. Meski memang bukan kesedihan yang sejati, sebab, para warga sudah banyak yang berduka akibat badai dan kemiskinan yang belum terurai. Berita pengangkatan Kaede menjadi Lady Shirakawa yang meneruskan kepemimpinan ayahnya, sudah tersebar. Karena, memang Lord Shirakawa sudah menulis wasiat bahwa kepemimpinan nanti akan diteruskan olehnya.

Hal pertama yang dilakukan oleh Kaede adalah bekerjasama dengan dua orang petarung yang berasal dari Tribe. Kondo dan Shizuka. Keduanya memegang banyak peranan dalam penyesuaian pemerintahan yang dipimpin olehnya. Kaede bukan anak yang tidak paham apa-apa, selama menjadi tawanan di kastel Noguchi, ia banyak belajar dari para pengawal dan prajurit di sana.

Pertama yang ia lakukan adalah mengklaim tanah-tanah yang dimiliki Shirakawa. Kemudian, mencari jalan keluar agar prajurit serta warga di sana bisa kembali sejahtera dengan menyusun strategi. Strategi yang ia akan lakukan adalah mengklaim wasiat dari Lady Maruyama padanya untuk memimpin wilayah Maruyama. Dan klaim ini mengharuskan Kaede berhadapan dengan anak tiri Lady Maruyama.

Kedua, ia tetap harus menjalin hubungan dengan Lord Fujiwara. Meski rasanya enggan, tapi Kaede berhutang kebaikan pada lelaki itu karena telah menolongnya usai melahirkan anak yang meninggal sebelum menyapa dunia. Kondisi saat itu membuat Kaede berada di ambang antara hidup dan mati. Dan kehadiran dokter Ishida yang merupakan tabibnya Fujiwara, membuat kondisi Kaede bisa kembali sehat seperti sedia kala.

Kemudian, prajurit Arai mendatangi tempat kediaman Kaede dan memintanya segera bertemu dengan Arai. Dari sinilah Kaede paham bahwa ia harus menyusun strategi demi bisa bersekutu dengan Arai dan bersama-sama mengklaim Maruyama seperti yang sudah disusun sebelumnya.

Ada beberapa langkah pengorbanan yang dilakukan Kaede, yaitu ia menukar informasi dan cerita pada Fujiwara demi makanan, uang dan ilmu. Dan semua itu ia dapatkan sebelum Kaede bertolak ke Inuyama.

Bagaimana Nasib Takeo?

Usai melarikan diri dari anggota Tribe. Takeo berusaha meminta perlindungan di kuil Terayama. Dimana di kuil tersebut terdapat buku catatan milik Shigure yang berisi tentang Tribe. Apa yang dikhawatirkan Kotaro, sosok yang mengaku sebagai saudara dari ayahnya dan merupakan keturunan Kikuta. Ternyata benar, memang Shigure melakukan riset dan penelitian terkait Tribe secara lengkap. Dan di buku ini pula terdapat jawaban mengapa Shigure berkeras untuk menyelamatkan Takeo dan mengangkatnya menjadi anak.

Di Terayama ini pula, Takeo dididik oleh kepala kuil untuk berlatih pedang. Sedangkan di lain waktu, ia berlatih menulis pada Makoto. Dan sisanya ia berusaha mengumpulkan prajurit demi mengklaim hak warisnya pada kedua paman Shigeru yang sudah merencanakan pembunuhan keponakannya itu.

Tak sekadar mengklaim warisan, Takeo juga berencana untuk membalaskan dendam Shigeru. Dan semua rencananya didukung oleh banyak pihak yang ingin kondisi Otori kembali sejahtera seperti saat Shigeru masih ada.


Informasi Kartu Tanda Buku 

Judul : Berbantalkan Rumput (Grass for His Pillow) - lanjutan Lantai Burung Bulbul

Penulis : Lian Hearn

Halaman : 400

Bahasa : Indonesia Terjemahan

Format : Ebook

Baca di : Gramedia Digital

Diterbitkan oleh Gramedia Pustaka Utama

ISBN : 9786020624174


Takdir Klan Otori dan Maruyama Yang Berlanjut

Separuh lebih dari buku ini mengisahkan perjuangan Kaede sebagai ahli waris klan Shirakawa yang juga akan mewarisi klan Maruyama. Perubahan dari seorang gadis tawanan, gadis yang baru keluar dari kastel hingga menjadi seorang ibu yang ditinggal oleh anak dan merindukan sosok lelaki pujaan hatinya. Membuat banyak perubahan dalam diri Kaede.

Selain berkisah tentang perebutan kekuasaan. Di dalam novel ini disisipi sebuah kisah tentang diskriminasi gender terutama bagi perempuan. Diwujudkan dalam sosok Lady Maruyama yang sempat kurang mendapat perhatian sebab ia seorang perempuan yang memimpin wilayah Maruyama. Juga dilanjut oleh sosok Kaede yang pada akhirnya mencoba memantaskan diri untuk belajar segala hal yang dipelajari laki-laki demi mendapat tempat yang layak di antara klan.

Dan buatku ini merupakan takdir yang seolah diciptakan untuk dua klan yaitu Otori dan Maruyama. Sebab, kegagalan Shigeru bersama dengan Lady Maruyama, hingga keduanya akhirnya meninggal dunia. Membuat Takeo dan Kaede justru semakin berang. Dan kini, seolah takdir berlanjut antara Takeo Otori dan Kaede Shirakawa yang soon will be the leader of Maruyama, akan merajut kembali kisah antara dua klan besar ini.

So far, memang dalam buku ini alurnya terasa lambat. Seperti sedang menyeritakan satu per satu daerah sebelum terjadinya persatuan antar klan dan persatuan seluruh daerah. Tapi, masih tetap membuat penasaran meskipun sayangnya oleh pihak Gramedia belum dilanjut lagi terjemahannya.






Postingan Terkait