Review Novel Helium Mengelilingi Kita MCL Publisher

Bersyukur banget bisa memeluk novel Helium Mengelilingi Kita karya Qomichi yang diterbitkan oleh MCL Publisher. Mendapatkan novel ini juga butuh perjuangan, dengan mengikuti live launching di Instagram saat bulan Ramadhan kemarin. Alhamdulillah, setelah bertanya dan terpilih menjadi pemenang giveaway, aku bisa membaca novel ini setelah diterbitkan.

Waktu awal, aku tidak ingin meletakkan ekspektasiku di tempat yang tinggi. Meski menurut beberapa pembaca yang sudah membaca buku dummy-nya. Novel ini cukup sedih, realistis dan termasuk cinta bertepuk sebelah tangan namun happy ending.

Karena aku tidak langsung percaya, aku juga tidak berharap apa-apa. Dan ternyata, memang benar, novel ini bisa membuat mata berair karena haru, sedih, galau dan sama-sama berharap bersama Helena sang tokoh utama.

Apa yang terjadi dalam novel ini, benar-benar relate dengan yang terjadi di dunia nyata. Sebagai media kritik terhadap sosial masyarakat mengenai mental health, novel ini berhasil membawa topik-topik sensitif menjadi lebih luwes dan mudah untuk diterima.



Tentang Novel Helium Mengelilingi Kita


review novel


Masa Kecil Hingga Remaja Yang Keras dan Penuh Trauma

Helena dan Lium, dua bocah yang tinggal di desa ini senang sekali bermain ke komplek tempat perumahan mewah berada. Keduanya gemar berdiri di depan pagar rumah Nelly yang super megah. Bahkan, beberapa kali menyaksikan perayaan ulang tahun Nelly yang meriah meskipun mereka tidak diundang.

Di pesta tersebut, Lium kecil mengatakan akan membeli balon warna-warni untuk Helena. Kemudian, menjadi orang kaya dan menikahi Helena. Helena kecil tidak begitu berfokus pada kata menikah, ia hanya tertarik dengan kata balon.

Demi menyenangkan hati Helena, Lium kemudian mencuri beberapa balon dari sebuah warung. Kemudian meniupnya, meski sayangnya karena bukan berasal dari Helium, balon tersebut tidak bisa terbang sebagaimana mestinya. Tapi, ini terjadi saat Lium dan Helena masih terlalu kecil dan tidak bisa membedakan udara seperti apa yang dibutuhkan balon agar bisa terbang.

Menurut Lium, yang waktu itu belum tahu, kalau balon yang tidak terbang karena mendapat kutukan. Karena itu, ia kembali mencobanya meski akhirnya tidak berhasil. Lium ingin memberikan balon pada Helena, sebagai media untuk mengirimkan surat pada mendiang Ibunya Helena yang sudah meninggal. Konon, yang mereka percaya, bahwa di langit adalah tempat bagi orang-orang yang sudah meninggal. Dan di sana mereka akan hidup sebagai orang kaya.

Berbekal balon udara inilah, Lium ingin membantu Helena mengirimkan surat pada ibunya yang sangat ia sayangi. Meskipun isi surat Helena hanya pertanyaan, “Apakah ibu sudah sekaya Nelly?” Tapi, usaha Lium yang terus-menerus membuat Helena akhirnya menuruti keinginannya. Meski memang, keinginan mereka seiring berjalannya waktu tidak langsung terpenuhi.

Helena tinggal bersama Neneknya seorang. Ia tinggal di sebuah desa yang cukup jauh dari kota. Sementara Lium, ia tinggal bersama kedua orangtuanya yang lengkap. Namun, sayangnya, bapaknya Lium sering melakukan kekerasan padanya dan pada ibunya. Hingga suatu ketika, bapaknya ditemukan meninggal dunia.

Tak lama berselang, Ibunya Lium menikah lagi dan pindah agama. Kehidupan Lium pun mulai berubah. Ia mulai sering tidak fokus pada pembicaraan dengan Helena. Hingga suatu ketika, Lium tak hanya berubah menjadi tidak peduli padanya. Tapi, juga tidak peduli dengan mimpi dan janji-janjinya pada Helena. Sampai kemudian, Lium pergi tanpa kabar membuat Helena menangis.

Dan ini terjadi di hari sebelum Helena masuk SMA. Membuat Helena akhirnya memutuskan untuk menjadi ateis. Dia merasa kalau Allah meninggalkannya. Membuatnya tersiksa dengan perasaan sakit dan janji yang tampak semakin sulit untuk diraih. Apalagi, selama ini hanya Lium yang mengisi kehidupannya. Bahkan sedari ia masih kecil. Karena itu, kepergian Lium tanpa kabar, membuat Helena mulai linglung.

Selain Helena dan Lium, ada juga tokoh lain bernama Ruri. Dia juga mengalami hal yang kurang menyenangkan terkait keluarga. Ia memiliki ayah yang seorang ustaz, ibunya menderita sakit kanker dan dirawat di Jakarta. Ruri sering tantrum selama di sekolah dan membuatnya disebut sebagai anak yang jauh dari Allah dan anak yang diikuti jin. Sementara itu, kehidupan Ruri juga tidak mudah sebab ia sering mendapat pukulan dari ayahnya.


Kehidupan dan Pertanyaan Tentang Eksistensi Allah

Trauma yang dialami Lium berbentuk ketidakpercayaan akan hubungan pernikahan yang langgeng. Tak hanya itu, ia juga tidak begitu lagi percaya dengan Allah. Sementara Helena, trauma dengan kehadiran laki-laki lain karena dunianya hanya berputar pada Lium semata. Tak hanya itu, Helena juga mulai mempertanyakan kuasa Allah dan tujuanNya menciptakan cobaan demi cobaan dalam hidupnya. Sementara Ruri, mengalami kelelahan secara mental dan ingin segera mendekat pada Allah. Ia tak lagi bersemangat untuk menjalani kehidupan.

Maju dan mundur, Helena sering mempertanyakan keberadaan Allah. Meski ia berusaha untuk tak mempercayai Nya. Di lain sisi, Ruri justru sangat mempercayai keberadaan Nya, namun ia tak lagi memiliki kekuatan untuk terus menjalani hidup karena lelah dengan lingkungan, lelah dengan keadaan dan lelah dengan dirinya sendiri.

Apalagi ketika Helena mendapati tak hanya Lium yang meninggalkannya, neneknya juga pergi demikian pula Ruri yang merupakan sahabat pertamanya di SMA. Juga pergi meninggalkannya. Hingga kemudian, ia berhenti memercayai Nya. Helena membulatkan tekad untuk tetap menjadi seorang ateis.


Pendapatku Tentang Novel Helium

Yang paling sering terjadi dan dialami banyak orang adalah ketika hidup sudah sedemikian terasa menghimpit. Hingga rasanya untuk mempercayai kehadiran dan kuasaNya menjadi tak lagi semudah biasanya. Banyak yang pada akhirnya memilih menyerah, bukan untuk berpaling tapi karena sudah lelah untuk berusaha.

Rasa lelah ini sering dialami dan dihadapi pada banyak orang terutama yang menghadapi kejadian tak menyenangkan bertubi-tubi. Ada kalanya memang orang bisa kembali ke jalanNya saat kondisi seperti ini. Tapi, tidak sedikit yang akhirnya menyerah. Namun, cara Allah mengembalikan hambaNya ke jalan yang ALLAH ridhoi sangat sederhana. Seperti Helena yang bertemu dengan Ruri.

Novel ini memang cukup sedih mengingat kehidupan Helena dan Lium serta Ruri yang jauh dari istilah ‘keluarga cemara’. Kehidupan membuat mereka mempertanyakan apakah nantinya mereka akan bisa berbahagia dalam pernikahan? Apakah nantinya mereka bisa menjadi pribadi yang baik dan berbahagia?

Bahkan, kisah percintaan yang disajikan juga cenderung sedikit tragis, meski memang sekali lagi aku katakan kisahnya Happy Ending. Tapi, perjalanan mencapai kebahagiaan ini benar-benar butuh perjalanan panjang. 

Terbagi menjadi tiga bagian, bagian pertama yaitu saat Helena dan Lium masih anak-anak. Bagian kedua ketika Helena sudah duduk di bangku SMA. Dan bagian ketiga, yaitu bagian akhir, adalah saat Helena dan Lium sudah sama-sama dewasa. Namun, novel setebal 200 an halaman ini rasanya demikian berwarna seperti balon hingga setiap bagian menjadi slice of life yang bermakna.

Dan Helium dalam novel ini bukan saja tentang gas yang bisa menerbangkan balon. Tapi juga tentang Helena dan Lium yang bisa dijadikan singkatan Helium. Novel ini termasuk novel yang cukup menarik dan membekas cukup lama dalam ingatanku.

Ada beberapa kutipan menarik versiku yang akan aku bagikan.


Kutipan Favorit 

Itu benar, Dia tidak akan memberikan apa pun yang kita butuhkan jika yang kita pertaruhkan adalah diriNya. - hal 50

Nenek benar, kita tak dapat menukar oksigen dengan helium. - hal 58

Bagaikan Helium, keajaiban ialah awang-awang belaka. Mengambang dan menerbangkan kita sampai beberapa meter ketinggian sebelum kemudian menurunkan kita secara perlahan. - hal129

Ingatkah dengan teori Helium? Ketika ia mengambangkan kita ke atas langit - tapi tidak benar-benar mencapai langit - dan dia kembali menurunkan kita ke Bumi. Seperti itulah arti Lium saat ini dalam hidupku. - Hal 171


Informasi Buku Helium Mengelilingi Kita

Judul : Helium Mengelilingi Kita

Karya : Qomichi

Halaman : 246

Bahasa : Indonesia

Format : Buku Fisik

Terbit : 2023

Sampul : Viona Daisy

Diterbitkan oleh MCL Publisher 

ISBN : 9786235915258


Postingan Terkait