Review Novel Temple Alley Summer Inspirasi Anime Spirited Away
Saking sukanya aku sama novel ini. Sampai-sampai baru selesai membacanya, langsung aku tumpahkan beberapa hal yang membuatku meletup-letup dalam tulisan ini.
Mungkin nanti akan jadi banyak spoiler di sana sini, mungkin. Soalnya, aku memang benar-benar suka sekali dan jadi bersemangat untuk bercerita tentang Temple Alley Summer.
Tenang saja, novel ini tidak ada trigger warningnya meski berkisah tentang hantu.
Kartu Tanda Buku
Judul : Temple Alley Summer
Penulis : Sachiko Kawashiwaba
Tebal : 320 Halaman
Ilustrasi : Miho Satake
Bahasa : Indonesia Terjemahan
Format : Buku Fisik
Diterbitkan oleh Penerbit Baca
ISBN : 9786238371204
Sekilas Tentang Temple Alley Summer
Jadi, diceritakan saat musim panas, biasanya anak-anak sekolah di Jepang akan mendapat liburan musim panas. Saat liburan itulah mereka akan diminta mengerjakan satu tugas yang nantinya dilaporkan saat sekolah mulai masuk.
Liburan musim panas biasanya bagi Kazu adalah mengamati pertumbuhan tomat dari hari ke hari. Dan laporannya akan ditulis sebagai bukti nanti di sekolah.
Tapi, gara-gara disuruh mengamati peta tua oleh kepala sekolah. Akhirnya, Kazu penasaran kenapa dahulu nama gang rumahnya itu Gang Kuil Kimyo? Sementara tidak ada kuil yang berada di dekat rumahnya?
Saking penasarannya, Kazu jadi bertanya-tanya. Dan Ibunya Kazu yang bosan membantu tugas musim panas anaknya ini, akhirnya mencetuskan untuk menjadikannya tugas musim panas.
Kazu akhirnya mencoba mendalami banyak tempat yang berkaitan dengan Kuil Kimyo ini. Dengan dalih sebagai tugas sekolah. Ia akhirnya dipertemukan dengan banyak orang-orang yang sudah lanjut usia. Mereka kebanyakan adalah teman-teman kakeknya.
Dari merekalah, Kazu akhirnya banyak mengetahui hal secara tidak langsung tentang Kuil Kimyo dan kepercayaan yang dianut oleh keluarganya.
Dan penelitiannya ini akhirnya membawa Kazu pada banyak hal lainnya, salah satunya dongeng yang pernah dimuat di majalah yang terbit sekitar tahun 70-an.
Novel Yang Menginspirasi Pembuatan Anime Spirited Away
Siapa yang tak kenal dengan anime dari Studio Ghibli?
Tentu sudah banyak yang tahu, ya? Nah, yang aku tahu juga kalau anime-anime dari Studio Ghibli ini banyak diangkat dari novel klasik tapi kebanyakan dari luar Jepang. Ini yang aku tahu, meski beberapa seperti Marnie was here, Only Yesterday, Howl’s Moving Castle, Witches Express Home Delivery dan The Borrowers yang menginspirasi anime Arrietty.
Karena itu, aku cukup terkejut soalnya anime Spirited Away ini terinspirasi dari novel Jepang! Bukan novel terjemahan dari luar Jepang.
Kerennya lagi, novel ini sudah diterjemahkan oleh Penerbit Baca. Dengan sampul novel yang manis banget. Juga terjemahan yang asik, cukup lucu terutama saat Kazu kesal dan menambahkan kata ‘euy’ di akhir kalimatnya.
Temple Alley Summer Novel Fantasi Misteri
Hal yang kusuka dari novel ini adalah narasi penggambaran latar dan suasananya benar-benar hidup. Membuatku bisa membayangkan jalan-jalan di sekitar Kuil Kannon. Hingga Jalan Raya Minami dan bagaimana kondisi rumah Kazu.
Saking besarnya, aku bahkan bisa membayangkan ribetnya tinggal di rumah tua yang toiletnya jauh. Karena itu, aku bisa mengerti saat Kazu-kun memilih buang air kecil di atap rumah mereka.
Baiklah, aku akan mulai mengeluarkan beberapa spoiler di tulisan ini. Tapi, bisa jadi bikin kamu penasaran ingin membaca novel ini.
Pertama, kisah dari majalah Daisy ini memang cukup banyak mengingatkanku pada anime Spirited Away. Tapi, yang harus dipahami adalah karena terinspirasi jadi bukan berarti sama plek ketiplek, ya!
Hanya ada beberapa clue yang hampir sama dengan animenya. Seperti, kastil, mutiara, anak lelaki tampan, bocah perempuan yang kuat, kutukan dan penyihir.
Sisanya, kisahnya sangat berbeda. Apalagi kisah Kazu-kun ini, sangat berbeda dan misteri yang melapisi kisah intinya ini cukup menarik dan bikin penasaran.
Kedua, ada beberapa hal yang justru sebenarnya aku merasakan hampir mirip juga dengan anime lain yang berjudul Another. Mungkin ada yang pernah nonton? Di sini ada kisah hantu yang menyelinap di antara manusia.
Oiya, sebelumnya, kenapa hantu bisa menyelinap? Mungkin berkaitan dengan tradisi festival Musim Panas. Di halaman 310 dijelaskan sedikit bahwa saat Musim Panas mulai, saat itulah arwah leluhur akan pulang. Nama tradisinya Obon. Dan ketika Musim Panas berakhir, maka festival terakhir ini untuk mengantar arwah leluhur untuk kembali ke alam baka.
Di film Hotarubi No Mori E juga tergambar mengenai festival ini yang sering didatangi para hantu, kan. Di sini pula Hotaru bertemu dengan cinta pertamanya di hutan yang merupakan sosok Hantu.
Nah, budaya ini cukup kental dan dijadikan misteri utama yang membawa Kazu menempuh banyak hal demi memahami apa yang terjadi.
Kesamaan pada anime Another ini ya itu saja, hantu yang menyelinap di antara manusia. Dimana hantu ini tidak begitu ketahuan sebab menjalani kehidupan seperti manusia pada umumnya namun justru menjadi orang lain yang berbeda dari kehidupan mereka sebelumnya. Hanya itu.
Jadi, pas masuk ke bagian tersebut, aku justru teringat anime Another. Tapi, ya bisa saja hampir sama karena inspirasinya dari kebudayaan yang sudah lama melekat di Jepang.
Namun, meski ada banyak hal yang mengingatkanku pada banyak anime. Sebenarnya, itu pertanda bahwa budaya Jepang memang kental dan selalu membuat bangga para penulis cerita. Buktinya, selalu ada dan meski dikemas ulang, tetap saja tidak membosankan dan selalu ada hal yang baru.
So far, novel ini masuk ke jajaran bacaan favoritku di tahun 2024!!
Jadi, mau baca juga??