Review Novel Toko Buku Abadi Penerbit Baca

 

Akhirnya aku menyelesaikan novel Toko Buku Abadi dalam satu hari. Aku memulainya kemarin dan bisa menyelesaikannya malam ini.

Novel yang cukup dramatis memuat banyak kisah hidup para tokohnya. Yang berpusat pada Toko Buku Abadi. Seolah semua cerita yang berdiri sendiri dan berjumlah 33 cerita ini menjadikan Toko Buku Abadi sebagai porosnya.

Sebelumnya, aku ingin mengingatkan kalau novel ini memuat adegan bunuh diri, penganiayaan, pembunuhan dan adegan telanjang.

Disarankan pembaca buku ini sudah memasuki usia dewasa ya. Jangan sampai terlalu nekat. Tunggu saja, toh nantinya kamu akan mencapai usia dewasa itu.

Baiklah, aku akan memulai sedikit review buku kisah tentang Toko Buku Abadi. 




Kartu Tanda Buku

Judul : Toko Buku Abadi
Penulis : Yudhi Herwibowo
Tebal : 271
Bahasa : Indonesia
Format : Buku Fisik
Sampul : Fahrul Kesampulan
Diterbitkan oleh Penerbit Baca
ISBN : 9786238371235
Beli di : Sini

Novel Toko Buku Abadi


Lokasinya berada di kota kecil yang tidak banyak mengalami perkembangan. Baik pembangunan kota hingga penduduknya. Bahkan, termasuk daerah sepi karena banyak ditinggal penduduk yang berusia produktif.

Di sinilah Ganda dan istrinya mendirikan Toko Buku Abadi. Setelah keduanya bertemu di usia yang tak lagi muda dan jatuh cinta.

Toko Buku Abadi ini cukup terkenal. Meski tidak mendatangkan hingga berjuta-juta pelanggan ke tempat ini. Tapi, berita tentangnya banyak tersebar.

Sebuah Toko Buku yang terpencil tapi menyediakan banyak buku berkualitas. Buku yang selalu sesuai dengan kebutuhan mereka yang datang dan masuk ke toko tersebut. 

"Kalau kau mencari buku, ada toko buku bagus di pinggir kota. Aku merasa toko itu cukup berbeda. Setiap aku sedang mencari sebuah buku - yang bahkan tak kutahu dengan pasti seperti apa - selalu saja buku itu muncul di hadapanku dengan caranya sendiri. Misalnya : tanpa sengaja aku menyenggolnya di rak dan menjatuhkannya atau pegawai toko buku itu salah memasukkan buku milik pelanggan lain ke kantong plastikku, atau juga seseorang tiba-tiba saja datang dan menyerahkannya begitu saja padaku. Sungguh, aneh sekali." - h. 101

Tak hanya tentang Toko Buku Abadi. Kisah yang terbagi menjadi 33 cerita ini juga menyenggol lokasi tempat toko buku ini berdiri. Ada kisah menyedihkan, menegangkan dan menyeramkan terjadi. Dan misteri inilah yang kerap membuatku melanjutkan lembar demi lembar hingga selesai.

Ada banyak rahasia tersimpan yang berkaitan dengan Toko Buku Abadi dan lokasinya. Ada suka. Ada duka. Ada benci. Ada tragis. Juga ada manis.

Novel Toko Buku Abadi Yang Tidak Abadi


Benar loh. Gak ada yang abadi di dunia ini. Bahkan, pak Ganda yang punya Toko Buku Abadi ini juga menyetujuinya.

"Kita tentu tak akan hidup abadi. Tak ada dari kita yang abadi. Tapi, cerita-cerita di buku-buku bagus yang kita jual ini, akan terus abadi..." - h.259

Saat pertama menyelesaikan kisah hidup pak Ganda di bab awal. Aku sebenarnya skeptis. Aku tak menyukainya. Sebab, pak Ganda memutuskan pergi bersama wanita tua yang ia temui di pemakaman. Meninggalkan istri yang menemaninya selama 50 tahun pernikahan. Aku tak menyukai perselingkuhan.

Tapi, yang membuatku bertahan membaca kisah - kisah dalam buku ini adalah pengalaman yang cukup banyak dan misterius dari setiap tokohnya. Bahkan sampai menuliskan ulasan buku ini. Karena, misterinya yang tersimpan rapat.

Mereka menyimpan banyak cerita. Yang membuatku tak sabar ingin terus membuka halaman demi halamannya.

  • Ada kisah anak-anak yang semangat belajar sejarah dan menemukan berita tentang kuburan Massal.

  • Ada juga si pegawai toko yang berkisah pertama kalinya ia mendapat kerja dan diwawancarai oleh pak Ganda.

  • Seorang pencuri yang kemudian menemukan sesuatu yang mengerikan. Ooya, hubungannya dengan kisah 5 ini ada di Kisah 13, Kisah 20 dan Kisah 28.
  • Sementara untuk misteri lahan kosong yang terkenal angker. Kemudian dibangun Toko Buku Abadi ini tersebar di beberapa kisah. Dalam latar waktu berbeda. Ada yang masa kini. Masa lampau. Bahkan masa-masa sebelumnya.

Beberapa kisah juga sedikit berkaitan dengan kisah lain seperti yang aku sebutkan di atas. Tidak begitu sulit diingat karena aku mengingat kondisi tokohnya dan latar belakangnya saja. Sementara untuk namanya, agak sulit aku ingat. 

Bayangkan saja aku harus mengingat nama Darmos, Haruti, Dang Angka sampai Bardy Soe. Aku kesulitan mengingat nama-nama mereka! Ini saja harus aku sontek dari novel yang beberapa kali aku bolak dan balik demi memberi kalian gambaran tentang kisah dalam novel ini.

Sebagai pembaca, aku cukup terhibur dengan misteri yang diungkap sedikit demi sedikit ini. Gaya berceritanya juga asik. Meski sedikit bernuansa ala terjemahan, tapi aku justru menikmatinya. 

Sesungguhnya, karena terfokus pada cerita dan misteri. Membuatku tak menemukan kekurangan dalam novel ini. Ya kalau pembaca lain bisa menemukannya, baguslah. Aku memang tidak jago dalam menemukan sesuatu yang semestinya diperbaiki.

Yang paling berkesan dari novel ini adalah selain berpusat pada Toko Buku Abadi. Juga karena sering membahas perjuangan penjual  buku. Perjuangan penerbitan buku. Pengalaman pembaca buku. Hingga bagaimana kolektor buku berusaha menjaga bisnis mereka. 

Semua tentang buku dibahas. Beberapa kali juga disebutkan novel ataupun penulis yang bisa menjadi referensi untuk bacaan selanjutnya. Dan yang paling kusuka adalah saat novel ini menyebutkan buku favoritku yaitu The Storied Life of A.J Fikry. Aku suka sekali buku pak A.J yang membuatku semangat menuliskan ulasan buku hingga kini.

Buat teman-teman yang mau baca buku ini. Kalau baca catatan penulisnya, pasti akan makin semangat. Karena, Toko Buku Abadi bahkan sempat dikunjungi si penulisnya!
 

Postingan Terkait