Review Novel I'll Eat Your Story Karya Myeong Sojeong



Rekomendasi Novel Young Adult Fantasi Karya Penulis Korea Selatan

book review

Ada yang lagi cari bacaan fiksi, genre Young Adult Fantasi? Yang pas baca langsung terasa seperti menonton versi live actionnya? Dan mengangkat tentang kehidupan juga buku dan cerita?

Kalau buku seperti yang kusebutkan yang dicari, berarti bisa melanjutkan membaca ulasanku tentang buku I'll Eat Your Story karya penulis Korea Myeong Seojong.

Aku rekomendasiin, karena plotnya menarik, bikin penasaran dan gaya penceritaannya mengalir banget jadi enak diikutin meski mood membaca fiksi enggak 100%.

Belakangan memang aku sedang mood membaca nonfiksi sih. Tapi, bukan berarti menolak baca fiksi, ya! Buktinya, aku menyelesaikan buku ini dalam satu hari saja!

Kartu Tanda Buku
Judul : I'll Eat Your Story (Klub Konseling, Tuan Monsterku)
Penulis : Myeong Sojeong
Tebal : 256
Penerjemah : Dwita Rizki
Sampul : @designgedang
Format : Buku Fisik
Bahasa : Indonesia Terjemah
Penerbit : Penerbit Baca
ISBN : 9786238371105

I'll Eat Your Story : Kisah Monster Pemakan Cerita

Berkisah tentang seorang monster yang dikenal sebagai Hwagoe, gemar memakan cerita. Baik dari buku maupun dari ingatan manusia. Setiap lahap memakan cerita, ia bisa berubah wujud menjadi manusia. Hwagoe ini memiliki nama manusia, Hye Sung, yang berarti bintang jatuh.

Ia bergabung bersama dua temannya Sewol dan So Woon di dalam Klub Konseling. Sebuah klub yang menawarkan 'solusi' bagi masalah yang sukar untuk dihindari dan mengganggu untuk diingat terus.

Keberadaan klub ini sangat menguntungkan Hye Sung, sebab ia tak perlu lagi memakan buku-buku di perpustakaan yang sudah hampir menipis jumlahnya. Ia bisa memakan cerita dari teman-teman yang datang ke Klub Konseling dan menyetujui solusi yang diberikan.

book review

Selain menguntungkan Hye Sung, juga menguntungkan bagi Sewol, karena dia tak perlu lagi harus mendokumentasikan buku-buku yang hilang. Sebab, dialah yang menjadi penanggung jawab pengelolaan perpustakaan dan cukup kesal dengan tragedi hilangnya buku di perpustakaan dalam waktu yang cukup singkat.

Selama kegiatan Klub Konseling berlangsung. Ada banyak kemajuan baik yang ternyata juga dialami oleh anggota Klub. Heal people also heal themselves.

Kisah Siswi Yang Ingin Menjadi Penulis

review buku

Ada salah satu teman Sewol yang mendatangi Klub Konseling. Ia memiliki masalah tentang cita-citanya. Ia ingin melupakan impiannya menjadi penulis, sebab kedua orangtuanya tidak mengizinkannya menjadi penulis. Ia sudah ditetapkan harus melanjutkan pendidikan di fakultas kedokteran sama seperti Kakaknya.

Di kisah ini, ada satu kutipan yang sangat menarik dan related banget buatku.

"Sebab, sepertinya aku bisa memasukkan semua yang aku pelajari ke dalam tulisanku terlepas dari apa pun jurusan kuliahku nanti." - Hal 139

Kutipan di atas bukan saja sebagai pembuktian pengalaman nyata Myeong yang memang seorang penulis dan berasal dari jurusan Biologi bukan dari jurusan Sastra.

Tapi, juga menjadikanku pembaca yang menikmati kisah dari jurusan lain. Contoh seperti buku Cado-cado karya dokter Ferdiriva Hamsah. Atau buku Pentas Kota Raya yang ditulis oleh seorang dosen Psikolog.

Dari penulis yang memiliki profesi berbeda, justru membuatku menambah kaya akan informasi dan wawasan yang baru. Sebab, mereka sering memasukkan kisah pengalaman nyata maupun ilmu yang mereka punya ke dalam buku. Relate banget buat yang punya impian jadi penulis. Tak harus kuliah sastra untuk menulis asalkan mau banyak membaca dan riset.


Sembuh dan Bertumbuh Bersama Klub Konseling

review buku

Aku menyebutnya sebagai sembuh dan bertumbuh sebab solusi yang mereka berikan memang seringnya memudahkan teman-teman mereka dalam menjalani hidup. Meski bukan solusi dari setiap masalah. Karena, tetap ada masalah yang memang harus dihadapi. Namun, dengan keberadaan Klub Konseling ini. Mereka yang datang dan berbagi cerita serta mencari solusi. Pada akhirnya juga ikut menyumbang pengalaman untuk anggota Klub Konseling.

Sewol, yang sebelumnya berwajah datar dan tanpa ekspresi. Berubah menjadi penuh empati dan murah senyum. Hye Sung yang juga awalnya berwajah datar tapi berprestasi ini, akhirnya tidak serakah dan mengutamakan memakan cerita mereka saja tapi juga memberikan pertimbangan agar mereka tidak menyerah dan mau menghadapi masalah.

Dari pengalaman tersebut tanpa disadari mereka bertumbuh bersama. Menjadikan pengalaman teman lainnya sebagai pembelajaran untuk kehidupan. Sekaligus, menyadarkan tentang eksistensi masalah yang dimiliki. Sehingga, mereka tak fokus pada mencari solusi bagi orang lain. Tapi, juga mencari solusi bagi diri sendiri.

Pendapat Pribadiku Tentang I'LL Eat Your Story

Buku ini vibesnya positif banget. Menyampaikan pembelajaran tanpa terkesan menggurui. Bahkan, ada banyak kutipan sebagai pesan moral yang relate buat kehidupan semua umur.

Meski ada romansa ala anak SMA, tapi tetap manis karena komposisinya enggak banyak. Lebih banyak menampung kisah dari masalah teman-teman mereka. Dan bagaimana setiap tokoh berkembang menjadi pribadi yang lebih baik.

Novel yang aman buat dibaca remaja dan dewasa ini. Memang aman tanpa perlu sensor. Tapi, memang harus tetap diperhatikan sebab ada trigger warning : suicide dan traumatist event.

So far, aku suka sama ceritanya. Dan bener sih, kalau mengingat testimoni pembaca buku ini. Menunggu untuk diadaptasi ke live action, drama atau filmnya boleh juga.

Kalau jadi drama korea, kira-kira bagusnya siapa ya yang jadi Hye Sung-nya?

Postingan Terkait