Review Novel Motherhood Minato Kanae
BOOK REVIEW
Novel Iyamisu Sub-genre Fiksi Misteri
Sejenak saat membaca novel ini, aku terhenti pada pertanyaan “Sifat Keibuan Itu Apa?”. Novel ini konon sudah diangkat ke sebuah film dengan judul yang sama. Dan sepertinya alur secara garis besar yang juga sama dengan novel ini.
Tapi, aku tetap belum tertarik untuk menonton versi filmnya. Sebab, novel ini bukan novel yang bisa dibaca sembarangan.
Warning : suicide, death, traumatic, childbirth, Grief dan cheating.
Baiklah, novel ini tidak begitu rumit tapi cukup berbobot dengan permainan sudut pandang antara Ibu, Anak dan 'Sudut Pandang Ketiga' yang semuanya sama-sama PEREMPUAN.
Baca Review Polisi Kenangan
Kartu Tanda Buku
Kisah Dalam Novel Motherhood
Alasan Kuat Mengapa Novel Ini Layak Dibaca Walaupun Satu Kali Seumur Hidup
Novel ini bisa dikatakan happy ending menurutku pribadi. Sebab, ada penyelesaian yang cukup bijak terkait konflik yang dihadirkan.
Selain penyelesaiannya, ada plot twist menarik yang membuatku sampai membelalak. Sebab, ada beberapa hal yang tidak sampai kutebak tapi ternyata oh ternyata. Silakan dibaca saja sendiri ya kalau penasaran.
Ada plot twist ada juga beberapa pemikiran yang disajikan melalui tokohnya yang membuatku menyetujui mengenai ‘MENJADI IBU’. Aku sampaikan dalam bentuk kutipannya, ya.
“Mungkin, sifat keibuan bukanlah sifat yang sudah disediakan bagi manusia sejak ia lahir, melainkan sifat yang terbentuk karena dipelajari.” - hal 67
Aku menyutujui kalimat di atas sebab memang demikianlah menjadi seorang Ibu bukan berarti bisa seketika dewasa, bijak dan tahan amarah. Tidak!
Banyak hal yang harus dipelajari oleh seorang Ibu, baik itu mengelola keuangan, mengelola emosi, belajar memahami anak, belajar cara mengajarkan anak tentang sikap dan kehidupan, belajar untuk membagi waktu dan masih banyak pelajaran lainnya.
Dan pelajaran yang didapat oleh seorang Ibu bukan dari Institusi ataupun universitas. Tapi, dari pengalaman pembelajaran bersama.
Karena itulah, kutipan berikutnya ini juga sangat menguatkan tentang argumentasi pikiran dalam novel pada peran Ibu dan Sifat Keibuan ini.
“Tidak semua perempuan yang melahirkan anak bisa menjadi seorang Ibu.” - Hal 282
Relate tidak dengan beberapa berita tentang Ibu yang membuang bayi, video seorang Ibu meninggalkan dua anaknya di gang sepi, atau berita Ibu membunuh anaknya sendiri?
Jadi, pernyataan tersebut sangat relate dengan kondisi dimana sifat keibuan itu sebenarnya tumbuh karena dipelajari. Tidak bisa datang sendiri. Ada proses penerimaan, validasi hingga proses pembelajaran untuk memberikan cinta dan perhatian pada sosok bernama anak.
Dan hal inilah yang membuatku merekomendasikan buku ini bagi siapa saja untuk dibaca walaupun sekali seumur hidup. Cerita dalam novel ini memang mengandung misteri yang mampu mengundang rasa penasaran. Ditambah, blurb di balik bukunya hanya berisi “Seorang putri akan selalu mendambakan kasih Ibunya.”
Tentunya akan semakin penasaran dibuatnya. Dan lagi, memang benar pernyataan tersebut. Tidak salah. Sebab, sebagai anak perempuan, aku juga mendambakan kasih Ibuku.
Overall, aku sendiri bahkan berpendapat kalau antara Ibu dan Anak ini tidak ada yang bisa disalahkan. Sebab, membangun komunikasi dan kedekatan juga bukan hal yang mudah. Butuh ilmu dan tentunya praktek.
Tapi, sebelum itu, berdasarkan beberapa buku yang aku baca seperti Book You Wish Your Parents Had Read sebelum memberikan cinta, orangtua juga harus belajar untuk menerima dirinya sendiri terlebih dahulu.
Menambah wawasan juga, seperti nasihat dari ustaz Syafiq Riza Basalamah dalam ceramahnya berjudul Persiapan Hari Tua. Beliau mengatakan, “Anak mungkin bisa salah dengar tapi anak tidak mungkin salah melihat.”
Dalam hal ini, Sayaka sudah meniru perilaku Ibunya saat berkomunikasi dengan Omanya. Ia belajar mulai dari ekspresi, tingkah laku hingga kemudian pola pikir.
Inilah dalam buku Anak Bukan Kertas Kosong disebutkan pola pengasuhan itu seperti lingkaran setan. Yang harus dengan sadar diputus mata rantainya dengan membetulkan pola pikir si pemutus mata rantai. Agar apa? Agar tidak meneruskan pengasuhan yang buruk, sama seperti sosok perempuan yang mengandung pada cerita yang akan diungkap di bab menjelang penghujung kisah.
Gimana? Penasaran? Bisa cek akun IG @penerbitharu biar makin bulat tekad untuk membelinya.