Ulasan Novel Urban Thriller Every Wrong Thing

Novel Every Wrong Thing merupakan novel ketiga dari serial Urban Thriller terbitan Noura Publishing yang selesai kubaca. Bersyukur waktu aplikasi Rakata mengadakan diskon besar-besaran, aku langsung membelinya melalui aplikasi ini. Meskipun, jika boleh aku jujur, aplikasi ini masih belum user friendly. Tapi, setidaknya bisa membuatku yang penasaran dengan semua karya Urban Thriller bisa membacanya melalui Rakata.

Sekilas tentang aplikasi Rakata, aplikasi yang menurutku kurang user friendly ini terletak pada navigasi antar halaman yang lambat. Bahkan, aku harus berulang kali kembali ke laman awal. Membuka laman yang tengah kubaca dengan mengklik bagian bab yang harus kuingat sebab tidak ada tanda atau jejaknya.

Tak hanya itu, beberapa kali juga untuk beralih ke antar bab ada jeda yang cukup lambat sehingga aku kembali lagi harus mengaksesnya ke laman daftar isi, mengklik bab selanjutnya barulah aku bisa membacanya. Sangat tidak efisien sehingga tombol next pada aplikasi seperti tidak berfungsi dan tidak ada gunanya.

Novel Every Wrong Thing Serial Urban Thriller

Blurb Novel Every Wrong Thing

Mendadak terbangun seorang diri di kamar Oscar, Elna merasa seperti penderita amnesia. Dia tidak ingat bagaimana atau mengapa bisa berada di rumah kos pria yang dulu pernah dicintainya itu.

Hari berikutnya, Elna baru tahu Oscar menghilang tanpa kabar dan itu membuatnya semakin kebingungan. Serentetan ancaman dan tindak penguntitan juga mulai mengganggu hari-harinya.

Ke mana Oscar? Siapa yang membawanya ke kamar pria itu? Dan, mengapa Elna diincar?

Sekilas Mengenai Novel Every Wrong Thing

Elna bekerja sebagai Account Executive di sebuah perusahaan yang bergerak di bidang penyedia website. Ini baru pertama kalinya ia bekerja sebagai AE yang mengurus segala hal tentang website. Meski baru pertama tapi Elna sudah bisa mengikuti alur kerja di tempat tersebut.

Sebagai AE, ia bertugas untuk mencari client, menjaga hubungan dengan client agar tetap setia dengan perusahaan, memberikan pelayanan yang optimal sesuai dengan request dari client hingga memastikan progress proyek yang dipegangnya berjalan sesuai timeline sehingga bisa selesai sebelum deadline.

Di kantor tersebut tanpa ia rencanakan, Elna kembali bertemu dengan Oscar. Ia dan Oscar pernah memiliki masa lalu yang tidak begitu menyenangkan untuk diceritakan. Tapi, dari kedalaman rasa sakitnya tentu ini menyertakan hati dan perasaan yang tak bisa disembunyikan. Akibat hal yang tak menyenangkan di masa lalu, membuat Elna berjuang mati-matian untuk menghindar dari Oscar.

Namun, demi profesionalitas dalam dunia kerja. Mau tak mau elna berusaha untuk menetralisir perasaan dan rasa tak nyamannya. Meski berulang kali juga justru Oscar mengecoh Elna dengan membuatnya kembali mengenang masa lalu yang tak ingin dia ungkit kembali.

Beruntung ada seorang pegawai yang memiliki senyum secerah mentari bernama Prama. Lelaki itu dengan terang-terangan menunjukkan ketertarikannya pada Elna. Dan sering berada di waktu dan saat yang tepat ketika Elna membutuhkan bantuan. Bersama Prama, Elna bisa mengabaikan rasa tak nyaman yang muncul akibat satu kantor dengan Oscar. Dan hubungan keduanya mulai banyak membangkitkan rasa penasaran dari pegawai lainnya.

Namun, di tengah pekerjaannya yang sibuk, Elna masih harus berhadapan dengan teka-teki mengenai alasan ia terbangun di kamar Oscar namun tak menemukan kehadiran lelaki itu. Ia tak mengingatnya sama sekali dan semua itu membuatnya penasaran.

Kartu Tanda Buku

Judul : Every Wrong Thing

Penulis : Jacq

Halaman : 236

Bahasa : Indonesia

Format : Buku Digital

Terbit : 31 Juli 2019

Diterbitkan oleh Noura Books

ISBN : 9786023859

My Honest Opinion

Dibanding dua novel sebelumnya, Playing Victim dan Dua Dini Hari. Novel Every Wrong Thing ini justru komposisi thrillernya sangat sedikit. Lebih dominan unsur misteri dan kehidupan pekerjaan Elna dibanding ketegangan yang ingin dibangun penulis.

Sepanjang membaca novel ini, misteri tentang kemana Oscar? Kenapa Elna senantiasa merasa dihantui? Memang terasa kental tapi saat Elna merasa ketegangan ketika ia dikuntit hingga ketegangan ketika ia terbangun di kamar milik Oscar ini tidak begitu terasa. Hanya seperti bagian yang tidak begitu penting sebab memang tidak menjadi bagian yang mengambil banyak alasan untuk tokoh melakukan sesuatu.

Memang, dalam novel ini banyak plot twist dan tebakan yang kurang tepat. Bahkan, pelaku dan konflik yang dibangun sebenarnya sudah cukup oke. Tapi, kembali lagi untuk dikatakan sebagai Thriller masih cukup jauh, hanya memuat sekitar 20% atau 30% saja, sisanya itu tadi misteri tentang alasan Elna diincar dan alasan kenapa Oscar menghilang.

Justru sebagai pembaca aku malah menikmati penjelasan tentang office life Elna. Lebih detail dan menarik. Tak hanya itu, narasi setting juga digambarkan dengan sangat lengkap sehingga tidak asal menyebut nama kota Bandung saja. Tapi, mengajak pembaca mengenal wilayah dan daerah serta tiap sudut kota tempat Elna tinggal.

Emosi yang dirasakan tokoh juga masih kurang bisa ditangkap dengan baik olehku. Perasaan bingung Elna masih mengambang, seperti ketika dia selalu curiga dengan beberapa hal di awal-awal bab. Seperti, ia melihat sosok lelaki yang bukan sepupunya tapi mengingatkannya dengan sepupunya. Ini sejujurnya tidak penting tapi seolah memiliki kaitan dengan semua kejadian. 

Atau ketika Elna merasa takut, sesungguhnya aku tak merasakan hal tersebut. Justru yang kurasakan adalah penasaran saja. Masih bagus sebab ini membangkitkan rasa ingin tahu sehingga aku menyelesaikan novel ini dalam satu hari. Namun, ketakutan itu tak membuatku memahami Elna. Bahkan, ketika penggambaran Lila yang kesal, masih belum bisa aku rasakan seperti adegan numpang lewat. 

Sejujurnya untuk ide cerita sudah cukup bagus dan memang berhasil mengecoh terutama dengan plot twist yang diberikan. Selain beberapa kekurangan lainnya ,novel ini masih asik untuk diikuti namun sayangnya bukan novel yang akan aku baca ulang seperti dua novel sebelumnya.

Setelah ini aku akan mencari seri Urban Thriller lainnya di aplikasi ini. Jadi semakin penasaran.