Review Buku SIBI Begitu Saja Kok Repot

 

buku sibi novel remaja


Menurut pendapat pribadiku, novel ini tuh punya konflik yang cukup rumit, kekinian dan masih bisa relate hingga saat ini serta penyelesaiannya cukup dewasa.

Premisnya tentang tiga calon ketua OSIS di SMK 5 Jombang yang diambil dari sudut pandang salah satu calonnya bernama Maul. Bagaimana proses mereka mempersiapkan diri dan cara mereka mengkampanyekan program visi dan misi.

Konflik yang tadi sudah kusebutkan adalah terkait dengan black campaign, kemudian penipuan dengan modus pinjaman syariah hingga human trafficking. Kompleks banget kan?

Selain itu, dalam novel ini tampak jelas betapa penulis sangat banyak menyebut dan membahas tokoh agama di Indonesia yang sudah meninggal dunia, beliau juga pernah menjabat sebagai presiden RI. Yaitu, Gus Dur, dalam kisah ini banyak sekali pelajaran dan pesan moral yang dikutip dari kisah hidup Gus Dur.


Review Novel SIBI Begitu Saja Kok Repot

Kartu Tanda Buku

Judul : Begitu Saja Kok Repot

Penulis : Umu Kulsum

Halaman : 311

Bahasa : Indonesia

Format : Ebook

Penerbit : Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi

ISBN : 978-623-118-031-5


Persiapan Kampanye OSIS Dengan Masalah Keluarga

Konon katanya, masa SMA adalah masa persiapan menuju dewasa. Dan masa kuliah adalah masa menapaki kehidupan dewasa tahap awal. Ini pernah saya dengar nasihat seperti ini. 

Dalam kisah anak SMA yang terbukti tidak melulu soal cinta. Tapi, cukup seru juga dengan kisah pemilihan ketua OSIS hingga pembentukan tim sukses. Serta kisah anak-anak SMA yang penuh perjuangan dalam hidup mereka. Seperti ini saja sudah sangat seru.

Awal mulanya terpilih tiga nama saat rapat di Musyawarah Perwakilan Kelas. Nama tersebut adalah Nurul, Maulana dan Dawam. Ketiganya berasal dari jurusan di SMK 5 yang berbeda.

Setelah berita tersebut terdengar, Maul awalnya masih sedikit ragu. Tapi, Hanin, teman sekelasnya, meyakinkan Maul kalau ini bisa menjadi langkah awal untuk bisa mengikuti penyeleksian kampus PTN yang diincarnya. Sebab, di kampus tersebut menerima jalur khusus anak-anak yang pernah ikut organisasi OSIS.

Maul langsung menerimanya. Sebab, dia tak mau menyusahkan orang tuanya serta belum pede bisa mendapat beasiswa melalui jalur prestasi. 

Keluarga Maul bukan keluarga kaya, tapi juga tidak miskin. Termasuk level menengah dengan Ibu sebagai pencari nafkah. Bapaknya masih hidup, namun terkena serangan stroke yang membuatnya tidak bisa menjalankan kewajibannya sebagai pencari nafkah.

Beberapa bab awal, sekitar bab tiga, mulai dikisahkan bagaimana awal mulanya Bapak terserang setruk. Gaya bercerita Umi Kulsum sebagai penulis di novel ini cukup mendetail. Sehingga, apa saja yang terjadi di hari itu dikisahkan dengan runut dan terperinci. 

Setelah terkena setruk, Bapaknya Maul memang tidak bisa menjadi pencari nafkah. Tapi, pemegang status kepala keluarga masih digenggamnya erat. Kegiatan sehari-harinya beribadah, membaca dan sesekali mengobrol dengan tetangga. Tidak terkecuali berbincang dengan anggota keluarga sebagai bagian tanggung jawabnya sebagai kepala keluarga.

Ibunya Maul yang mengganti peran pencari nafkah, bekerja di sekolahan dekat rumah mereka. Sehingga, perjalanan menuju tempatnya bekerja tidak begitu jauh. Ia pun masih bisa tetap merawat dan berbakti pada suaminya.

Kehidupan keluarga Maul, tergolong baik dan tipe keluarga ‘Cemara’ meski Maul tidak perlu menjual opak seperti Euis. Tidak berlebihan tapi juga tidak terlalu kekurangan.

Maul, bersama tim suksesnya yaitu Riza, Hanin, Amal dan Izzat. Mereka kompak membagikan tugas untuk mendukung kemenangan Amal sebagai ketua Osis.

Siapa sangka, setelah beberapa video Maul yang dinaikkan di media sosial viral. Muncul banyak komentar negatif terkait kehidupannya. Hingga menyinggung sosok Ibunya.

Konflik ini menjadi konflik awal dan berada di bagian pembuka. Peristiwa Maul enggan masuk sekolah, ditambah komentar buruk tentang Ibunya. Juga tentang dua tim suksesnya yang terkena masalah kehidupan.


Masalah Keluarga Yang Cukup Sering Terjadi

Kenapa disebut sering terjadi? Sebab, komentar tersebut yang nyatanya dari tim suksesnya lawan yang merupakan sepupunya Maul ini, menyebarkan berita terkait warisan.

Jadi, Nurul dan Maul ini adalah sepupu. Namun, karena pertengkaran kedua orangtua mereka membuat keduanya sejak kecil tidak pernah saling mengakui.

Ibunya Maul adalah kakak kandung dari Bapaknya Nurul. Keduanya bertengkar akibat harta waris. Pihak keluarga Maul dituding sebagai perebut harta waris.

Singkat ceritanya begitu. Bagusnya, penulis tidak memperdalam dan memperumit kisah tentang saudaranya Ibu Maul ini. Sehingga, sebagai pembaca kita hanya perlu ‘cukup tau sedikit saja’.

Dari masalah antar kakak dan adik ini. Menjadi masalah keluarga yang menjadikan keduanya tidak saling menyapa dan tidak akur. Akar masalahnya adalah Bapaknya Nurul yang memang sama sekali tidak mau berbaik hati bahkan pada Maul sebagai keponakannya sekalipun.

Nah, alasan inilah yang membuat Nurul dan Maul tidak pernah bertegur sapa bahkan tampak tidak begitu akur. Masalah ini mereka simpan baik-baik sebab menjadi aib bagi keduanya.

Masalah meruncing sebab salah satu tim sukses Nurul justru memperuncingnya dengan meninggalkan komentar buruk terkait masalah keluarga ini.

Tak hanya itu, ternyata ada banyak hal yang cukup kotor dilakukan dari tim lawan.


Tim Sukses Saling Adu Strategi

Memang menjadi hal yang wajar jika masing-masing tim memiliki cara berbeda untuk kampanye. Tapi, yang menjadi masalah lain adalah adanya orang-orang yang mendompleng atau menunggangi kampanye anak sekolah.

Komentar yang buruk bahkan sampai berani membuat akun palsu dengan nama tim sukses dari lawan. Kemudian meninggalkan komentar buruk. Benar-benar praktik Black campaign banget.

Black Campaign sendiri dikutip dari Wikipedia merupakan upaya yang disengaja untuk merusak reputasi, kredibilitas dan karakter individu atau kelompok.

Strategi ini memang sukses membuat Maulana dan timnya bahkan disudutkan oleh banyak siswa. Sampai-sampai tersebar berita hoaks bahwa Maul adalah biang kerok terjadinya tawuran antar jurusan yang terjadi beberapa kali. 

Gara-gara tawuran tersebut, Pak Kepala Sekolah sampai dipanggil oleh dinas pendidikan. Pencetusnya adalah akun-akun bodong yang menciptakan percikan melalui komentar menjurus pada pertikaian.

Di bagian ini sebenarnya cukup bikin emosi menggebu-gebu. Sekaligus penasaran dengan siapa tim sukses pihak lawan yang membuat semua huru-hara ini terjadi.


novel remaja sibi


Konflik Kehidupan yang Tidak Mengenal Libur

Pada bagian masalah kehidupan Izzat dan Riza, seketika teringat video di Tiktok. Tentang permintaan seseorang pada masalah, ia meminta untuk memberi hari libur, karena ia adalah pelanggan setia masalah, hehehe. Cukup gelap memang humornya.

Tapi, inilah yang terjadi. Disaat genting menjelang hari pencoblosan calon ketua OSIS. Terjadi masalah yang menimpa kehidupan  tim suksesnya Maul. 

Riza menghilang setelah meminjam uang pada guru dan temannya. Kemudian, Izzat tidak masuk sekolah usai mendapat kabar kakaknya diterima bekerja di Malaysia melalui agen penyaluran kerja yang ia dapat dari Instagram.

Keduanya menghilang hingga Maul sempat dipanggil guru di sekolah terkait hal ini. 

Riza ditemukan melarikan diri ke masjid agung di alun-alun. Alasannya, ia terkena penipuan yang menjanjikannya bisa mencairkan pinjaman dalam waktu cepat. Namun, ia diminta berkali-kali untuk transfer dalam jumlah tertentu dengan alasan biaya administrasi.

Yang menjadi hal paling sedih dari Riza adalah ia tidak lagi punya orangtua. Dia diasuh oleh budhenya yang bahkan memilih untuk tidak menikah demi merawatnya. 

Salah satu komentarnya yang membuat terenyuh.

“Aku sudah kerja sejak kelas dua SMP lho, jualan martabak, tapi masih belum bisa beli motor walau bekas!”

Komentar tersebut pernah disampaikannya saat berbincang dengan teman-temannya di rapat tim sukses Maul. Keinginan dia hanya satu, ingin punya motor sendiri agar bisa COD-an barang jualannya.

Selama ini ia meminjam motor Budhe-nya. Saat ia meminjam motor, tentu sang budhe jadi kesulitan bekerja dan mengalah demi aktivitas keponakannya.

Riza sendiri bukan anak SMA yang banyak gaya. Biasanya dia meminjam motor untuk mengantar pesanan dan menghadiri rapat tim sukses kampanye. Hanya itu.

Sementara Izzat, ia tidak masuk karena mencari dimana kakaknya dibawa sebelum diberangkatkan ke Malaysia. Rupanya, kakaknya Izzat terkena penipuan yang mengarah pada human trafficking.

Jadi, masing-masing dari timnya Maul, termasuk Maul sendiri. Menghadapi masalah kehidupan yang levelnya menengah. Sebab, tidak mudah juga menghadapi hinaan hingga sindiran terkait keluarga.


Penyelesaian yang Cukup Dewasa

Jangan banyak berharap bahwa kisah fiksi ini akan berakhir seperti ekspektasi. Karena, seperti kehidupan, penyelesaiannya dewasa namun tetap menjadi akhir yang bahagia bagi banyak pihak.


Kutipan Favorit

“Kalau bener gak pacaran, Bapak salut, Le. Kamu jadi minoritas, di tengah-tengah kebiasaan pacaran. Sing tatag, yang teguh, Le, yakin dengan prinsipmu. Ingat, gak semua yang dilakukan orang banyak itu benar”

“Sejarah Gus Dur bisa diangkat. Jadi selain menampilkan komplek makam, kita juga angkat nilai-nilai Gus Dur yang sesuai dengan kekinian. Tujuannya, mengajak pelajar, untuk kenal lebih dekat dengan tokoh Nasional yang ada di kota kita.”


Penutup

Sejujurnya tidak begitu banyak berekspektasi dengan novel fiksi ini. Tapi, pas awal-awal cara penulisnya menyajikan masalah yang justru membuatku makin penasaran untuk membacanya sampai selesai.

Tidak disangka novel ini akan menyajikan masalah yang kompleks, tetap khas anak SMA namun edukatif dan tentunya aman dari konten yang tidak baik. 

Setelah ini, saya jadi semangat mau membaca novel lain di laman SIBI! Ternyata karya-karya yang disajikan bukan karya abal-abal!


Bacaan Ipeh

Reader who love to read as much as she can. Almost of them are ebooks from legal applications. But, I do love books as well. Because, for me it doesn't matter which formats as long as I could enjoy it. Wheter it is audiobooks, ebooks or the real books.

Posting Komentar

Terima kasih sudah meninggalkan komentar. Mohon gunakan kalimat yang sopan. Link hidup akan otomatis dihapus.

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak