Review Novel The Secret of Commonwealth

Aku benci mengatakan ini. Tapi, perjalanan Lyra Silvertongue menuju negeri di Timur sangat membuatku penasaran. Tapi, sayangnya, semua harus selesai dengan begitu cepat di The Secret of Commonwealth. Menandakan aku harus kembali menunggu buku berikutnya, yang menjadi buku terakhir dari trilogi The Book of Dust.

Novel ini, menurutku, penuh dengan politik, intrik, kecaman-kecaman, momen mendebarkan karena harus bersembunyi dan rasa kesepian yang menular. Sebab, berbeda dengan petualangan Lyra sebelumnya. Ia kini harus melakukan perjalanan yang jauh sekali, seorang diri. 

Baiklah, sebelum memulai menuliskan cerita-cerita dalam novel ini. Aku akan katakan, tidak ada perbedaan apakah buku satu lebih seru dan buku kedua tidak? Karena, kedua buku dalam seri ini seru, menegangkan dan sama-sama membuat penasaran.

Hanya saja, memang ada perbedaan dari segi intensitas ketegangan. Di buku pertama, tegangannya sangat tinggi. Sebab, perjalanan Malcolm menembus banjir disertai kejaran-kejaran yang super brutal membuatku terengah-engah.

Sementara, ketegangan di buku kedua ini, berbentuk keresahan dan ketakutan akan apa yang akan dihadapi di perjalanan. Dan semua kegelisahan ini, terasa sepanjang cerita. Meski masih bisa dijeda untuk bernapas, tetap saja rasanya tidak enak.

Karena itu, bagi pembaca yang ingin mengikuti tulisan dari Philip Pullman, yang juga menulis His Dark Materials Trilogy. Sebaiknya, ikuti saja dari awal kisah di trilogi pertama. Apalagi kalau belum berkenalan dengan Alethiometer, Daemon sampai Magisterium. Sebab, di buku kedua ini unsur politik dari masing-masing petinggi sangat kental.

Review novel


Ulasan Buku Persekutuan Rahasia Buku Kedua Trilogi The Book of Dust


Sinopsis Novel Persekutuan Rahasia

Cerita ini berada jauh di masa depan saat Lyra sudah berusia 20 tahun. Bersama dengan Malcolm Polstead yang sudah berusia 31 tahun. Saat ini, Lyra tengah menempuh pendidikan di St. Sophia dan Malcolm menjadi cendikiawan di sebuah akademi dalam bidang sejarah.

Cerita ini mengangkat tragedi yang terjadi di buku ketiga, trilogi His Dark Materials. Sesuatu yang pernah terjadi pada Lyra dan Pantalaimon menjadi salah satu sumber ketegangan yang dialami keduanya. Ditambah, dua buku yang dibaca Lyra, yang membahas tentang eksistensi daemon, membuat Pan resah. Namun, keresahan Pan justru ditangkap oleh Lyra sebagai sesuatu yang berlebihan.

Malam itu, Pan memutuskan untuk pergi berjalan-jalan. Siapa sangka, dia justru menjadi saksi yang tak terlihat dari pembunuhan yang terjadi dekat Royal Mail. Tragedi tersebut membuat Daemon si korban, meminta bantuan Pan untuk membawa barang yang diincar oleh sang pembunuh.

Dengan usaha yang cukup besar, Pan berusaha membawa barang bukti ke kamar Lyra. Namun, perang dingin di antara keduanya membuat Pan enggan menceritakannya langsung pada Lyra.

Tak lama berselang, pertengkaran keduanya semakin memuncak. Membuat Pan memutuskan pergi dari Lyra. Dan itu membuat Lyra nekat untuk mencari Pan hingga menjelajah ke daratan Asia demi memperbaiki hubungannya dengan Pan.

Dalam perjalanannya, Lyra memang seorang diri. Tapi, ia sering berkomunikasi dengan Malcolm yang juga ditugaskan ke kawasan Asia. Selama perjalanan menuju Asia, dengan jalur berbeda dari Lyra. Malcolm mendapati banyak kejadian yang menegangkan.

Malcolm harus berada di ruangan tertutup yang kemudian dijadikan tempat aksi terorisme. Ia menjadi sandera dan berhasil meloloskan diri. Baru saja bebas, dia ternyata harus menghadapi adanya komplotan bersenjata yang mengincarnya, sehingga ia mendapat tembakan pada tulang panggulnya.

Sementara Lyra, yang melakukan perjalanan seorang diri. Menghadapi gerbong berisi tentara yang kemudian membuatnya hampir diperkosa. Wajahnya babak belur akibat paksaan. Tangannya patah dan terasa ngilu. Semua ia lakukan demi menebus perlakuan buruknya pada Pan.


Kartu Tanda Baca Buku Persekutuan Rahasia

Judul : Persekutuan Rahasia (The Secret Commonwealth)

Penulis : Philip Pullman

Halaman : 760

Penerjemah : Reita Ariyanti

Desain Sampul : Olvyanda Ariesta

Format : Buku digital

Bahasa : Indonesia terjemahan

Tanggal rilis: Jul 13, 2022

Baca di Aplikasi Gramedia Digital

Diterbitkan oleh Penerbit Gramedia Pustaka Utama

ISBN : 9786020660370


Issue Spesies Mawar dan Penghancuran Besar-besaran Ladang Mawar

Hal yang paling aneh didengar oleh Lyra adalah ketika ia membaca jurnal milik Dr. Strauss. Jurnal yang berada dalam tas ransel milik orang yang dibunuh malam itu. Dalam jurnalnya disebutkan mawar sebagai pokok permasalahan yang dirahasiakan.

Dengan bantuan Hannah dan Malcolm, Lyra mengetahui bahwa ada berita tentang pengrusakan ladang mawar di Karmakan besar-besaran. Lyra juga mengetahuinya dari temannya di St. Sophia yang menyeritakan bisnis ayahnya sebagai pemilik usaha parfum bangkrut. Sebab, ladang mawar yang menjadi bahan bakunya, diserang oleh orang gunung dan dihancurkan sampai tak bersisa.

Oleh Malcolm, bibit spesimen yang berada dalam tas ransel tersebut. Sampai jurnal dan buku lainnya, ia kirimkan ke laboratorium botani. Di sana, meski awalnya ia mendapat kesan penolakan dan fakta yang ditutupi. Justru tak lama, membuat pemimpin laboratorium tak kuasa menahannya. Ia akhirnya diberitahu mengenai penelitian yang sedang dilakukan oleh Dr. Strauss. Dan penelitian itu berhubungan dengan spesies mawar di Asia tengah, yang tidak bisa diduplikasi pertumbuhannya meskipun sudah diusahakan menduplikasi habitatnya di tempat lain.

Bahkan, ada informasi menarik mengenai laboratorium khusus yang ada di kawasan tersebut. Namun, entah kenapa, laboratorium itu dirusak dan semua peneliti kabur tanpa jejak. Ada orang gunung yang menolak penelitian di sana.

Minyak mawar yang sedang diteliti ini. Ternyata membawa sesuatu yang banyak dicari oleh para orang kaya dan militer. Minyak ini bisa membuat seseorang awet muda. Jika diteteskan ke mata, meski sakit bukan main, bisa membuat orang tersebut melihat Debu yang berada di sekitar manusia dan daemonnya. Tak hanya itu, minyak mawar ini mampu menyembuhkan luka dengan sangat cepat. Serta, bisa dijadikan aroma parfum yang membawa dampak baik bagi psikologis.

Namun, entah bagaimana ada keterkaitan dengan Magisterium yang menyangkal keberadaan mawar ini. Sehingga, penelitian yang berkaitan dengan hal tersebut, dianggap bertentangan dan tentunya akan dihancurkan. Para peneliti juga akan dihilangkan dengan cara dibunuh.


Hadirnya Pemimpin Diktator di Magisterium

Marcel Delamare, ia adalah petinggi dari organisasi yang dinamai persis seperti nama bangunan tempat usahanya berdiri, La Maison Juste. Ia adalah orang yang banyak berpengaruh, termasuk pengusaha sukses.

Politik yang dijalankan Delamare sangat mulus dan tidak terlihat. Ia bisa membuat dirinya menjadi pimpinan selamanya Magisterium dengan memanfaatkan kondisi genting saat pemimpin sebelumnya ditemukan dibunuh tepat sebelum acara penobatan.

Delamare mengesahkan dengan cepat peraturan yang menegaskan bahwa pemimpin boleh memimpin selama mungkin dan tidak ada yang bisa menyanggahnya. Ia banyak melakukan perombakan organisasi sehingga hanya La Maison Juste yang dipercaya untuk mengepalai semua organisasi yang akhirnya banyak dilumpuhkan.

Dengan sangat mulus pula, ia mulai membabat habis organisasi yang nantinya bisa menjadi batu sandungan di era kepemimpinannya. Sangat lihai, Delamare membuat skenario tak terbantahkan untuk menjadikan perundingan penghancuran taman-taman mawar di Asia tak lagi ditentang. 

Sejak kepemimpinannya itu, Oakley Street akhirnya digusur. Ia tahu, selama ini organisasi yang didirikan lebih dari puluhan tahun itu bisa merepotkannya. Sehingga, ia menutup lembaga intelijen tersebut. Tak hanya itu, ia juga menghapus aturan suaka cendikiawan sehingga tidak ada satupun orang yang kebal hukum. Terutama yang menentang pemerintahannya.


Kisah Masa Lalu Saat Lyra Masih Bayi

Keadaan menjadi cukup genting, setelah Lyra mengalami pengusiran secara halus oleh Master Akademi Jordan yang baru. Ia merasa semakin bingung dan kalut saat Malcolm dan Alice serta Hannah, mencoba menyeritakan apa saja yang terjadi saat ia masih bayi.

Yang Lyra ingat, hanya potongan ingatan saat ayahnya menyerahkan dirinya ke Akademi Jordan demi suaka cendikiawan. Dengan menaiki kuda hitam dan ia ditinggal begitu saja oleh Lord Asriel. 

Namun, fakta yang baru ia ketahui, tentang perjuangan Malcolm dan Alice. Membuat pandangan Lyra terhadap Malcolm yang tadinya sedikit terganggu. Berubah menjadi berbeda, disertai rasa kalut dan sedih sebab fakta tersebut tidak ia ketahui sejak dulu. Ada rasa seperti dibohongi dalam diri Lyra yang membuatnya mengalami krisis kepercayaan pada orang terdekat.

Terlebih kondisi memanas antara hubungannya dengan Pan. Membuat Lyra menjadi goyah. Ia seolah ditipu oleh orang yang ia sayangi. Meski begitu, ia berusaha untuk menerima kenyataan sambil belajar mencari jati dirinya.

Lyra terombang-ambing melalui kehidupannya. Di satu sisi, ia masih meyakini pernyataan para filsuf yang bukunya ia baca. Di sisi lain, ia ingin menjadi Lyra yang dulu, yang berani, kreatif dan imajinatif. Tumpang tindih antara apa yang ia ingin yakini dengan apa yang sebenarnya sudah ada dalam dirinya. Sehingga, selama perjalanannya mencari Pan, yang meninggalkannya, banyak diisi pikiran dan usaha Lyra untuk berdamai dengan dirinya sendiri.


Pembaca Alethiometer Baru

Lyra mengetahui adanya pembaca Alethiometer dengan metode baru yang konon lebih cepat. Pembaca itu adalah pemuda yang tampan dan berpenampilan rapi. Ia bisa membaca Alethiometer tanpa bantuan buku panduan.

Bahkan, hasil yang didapatkan lebih cepat, lebih akurat dan tentunya tidak membutuhkan waktu lama. Pemuda ini bahkan bisa memilih ingin membaca menggunakan penglihatan atau suara saja. Bisa dengan keduanya juga namun sesekali bisa mendatangkan rasa mual dan keinginan untuk muntah setiap melakukannya.

Nama pemuda itu adalah Oliver Bonneville. Benar, ia adalah anak dari fisikawan gila yang mengincar Lyra. Bahkan, saat ini pun ia tetap mengincar gadis itu. Ia ingin mengambil kembali apa yang ia anggap sebagai miliknya.

Oliver bahkan bisa melacak keberadaan Lyra dengan cepat. Ia bisa mengetahui bahwa Bos yang memimpinnya adalah pamannya Lyra. Dan sang paman mengincar gadis itu untuk tujuan lain. Namun, Lyra masih belum mengetahui mengenai hal tersebut.


Pendapatku Tentang Novel Persekutuan Rahasia

Konflik yang terjadi di kawasan Asia ini, cukup relate dengan fakta yang ada. Seolah menyindir dengan halus, mengenai kondisi memanas di timur tengah. Kalau di novel ini diakibatkan oleh adanya sekelompok orang yang berusaha memonopoli kawasan tersebut demi bisnis tertutup mereka.

Di sini ada lagi cara Lyra menemukan jalan keluar dari masalah-masalah yang ia hadapi. Yaitu dengan pembacaan kartu, bukan seperti tarot, agak sedikit berbeda. Dari gambar yang ia lihat di kereta saat menuju kawasan Hotel Biru. Lyra menangkap perjalanannya akan menempuh jarak menggunakan unta.

Ada petualangan Lyra yang seru selama bersama Giorgio. Kakek dari Dick, mantannya Lyra, yang banyak menolongnya. Terutama yang membawa Lyra bertemu Coram van Texel di tempat tinggal para Gipsi. Di sana ia juga kembali bertemu Ma, yang mengajarinya membuat sup belut.

Sayangnya, cerita harus berakhir di buku kedua. Dan aku harus menunggu dengan kesabaran ekstra. Berharap, buku selanjutnya tidak memakan waktu yang lama untuk selesai dan terbit. Sebab, aku masih penasaran dengan percikan cinta yang sempat disulut sedikit di awal cerita.

Karena, selama di buku kedua ini, lebih banyak membahas intrik dan kegaduhan politik yang cukup memanas. Kan aku jadi penasaran akan bagaimana nanti. Apakah Will akan kembali atau tidak?

Terus, apa arti dari mimpi Lyra yang melihat daemon kucing. Kemudian, mengarahkannya pada Oliver Bonneville. Aku benar-benar penasaran karena cerita berakhir disaat Lyra hampir menuju sesuatu yang besar.

Sungguh, novel ini bacaan akhir tahun yang membuatku puas. Sebab, aku akhirnya bisa mengikuti lagi cerita fantasi dengan ketebalan novel yang lumayan. Dan tentunya, membuatku jadi ingin membaca fiksi fantasi lainnya. Setidaknya, aku berharap tahun depan akan menjadi tahun baik dalam proses reading goal ku.

Sayangnya, ebook yang tersedia di gramedia digital ini versi terbaru. Sehingga, aku kesulitan menyimpan bookmark sampai menentukan halaman berapa reading progress. Alhasil, aku hanya berpegangan pada bab-bab yang disediakan.






Postingan Terkait