Inspirasi Gerakan Minim Sampah Yang Mudah Diterapkan
Sampah sering diartikan sebagai kumpulan barang yang tak lagi terpakai atau digunakan. Baik itu berasal dari sisa makanan, sisa sayur dan buah, maupun dari barang lain yang sudah tak lagi digunakan dan berakhir 'ngangkrak' di sudut rumah.
Padahal, sampah sebenarnya bukan sekadar barang sisa atau yang tak lagi terpakai. Karena, meski tak bisa digunakan oleh kita. Faktanya justru sampah bisa berguna bagi makhluk lain, baik manusia maupun hewan dan tumbuhan.
Seperti, sisa potongan sayur dan buah yang bisa dijadikan makanan maggot. Pakaian bekas layak pakai, masih bisa berguna bagi orang lain yang tak memiliki pakaian layak. Perlengkapan pertukangan atau dapur yang jarang dipakai, ternyata masih bisa digunakan oleh orang lain. Demikian pula roti basi yang ternyata bisa dijadikan pakan bagi ternak bebek.
Semua yang sisa-sisa tak selalu harus berakhir di TPA. Karena itu, di buku Sahabat Sampah karya Nenny Makmun dan teman-temannya ini justru memberikan informasi secara real bahwa sampah yang ada masih bisa bermanfaat asalkan disalurkan ke tempat yang tepat.
Buku Sahabat Sampah merupakan solusi bagi teman-teman pembaca yang masih bingung ingin menyalurkan sampah yang bisa dipakai ulang atau masih bisa dimanfaatkan. Sebab, yang kita tahu, dan ini mindset yang ternama sejak kecil. Bahwa semua sampah cukup dijadikan satu dan dibuang di tempat sampah.
Karena itu, butuh waktu juga untuk menanamkan mindset serta membentuk kebiasaan baru dengan memisahkan sampah sebelum berakhir di tempat pembuangan sampah.
Dengan cerita yang dibagikan di buku Sahabat Sampah, ada harapan agar masyarakat Indonesia mau bersama-sama menjadikan sampah sebagai bagian dari hidup yang bukan sekadar untuk dibuang. Tapi, juga untuk diolah kembali atau digunakan lagi.
Apa Saja Yang Dibahas di Buku Sahabat Sampah?
Ada 20 cerita para pejuang Sahabat Sampah yang membagikan kisah mereka dalam menjaga agar sampah harian mereka tidak banyak berakhir di TPA. Dari 20 kisah tersebut ada beberapa yang merupakan solusi dan ide bagi pembaca yang ingin juga ikut gerakan minim sampah dengan mudah. Dan bisa jadi informasi bermanfaat sebelum mulai menerapkan gerakan minim sampah.
Menabung Sampah
Ini kisah pertama yang dibagikan di buku Sahabat Sampah. Berkisah tentang Ayyasy yang masih duduk di TK B. Dan merupakan penyalur sampah di Bank Sampah yang terletak tak jauh dari tempat tinggalnya.
Dari kisah ini, orangtua Ayyasy sedang menerapkan mindset baru yang berbeda dari pola pikir yang didapat orang tuanya saat kecil terhadap perlakuan pada sampah. Ayyasy tengah diperkenalkan tentang metode baru selain membuang sampah pada tempatnya, yaitu metode mengumpulkan sampah tertentu ke Bank Sampah.
Untuk informasi bagi pembaca yang mungkin masih awam tentang bank sampah dan jenis sampah apa saja yang diterima. Aku berikan sedikit informasi.
Jadi, bank sampah ini berbeda dengan tempat pembuangan akhir dimana sampah semua jenis digabung. Di bank sampah, sampah yang dihasilkan dari rumah / tempat bekerja ini dipisah sesuai jenisnya. Dan termasuk sampah yang sudah dibersihkan sebelum dikirim ke bank sampah.
Sampah yang seringnya diterima oleh bank sampah adalah jenis botol plastik, gelas plastik, botol kaca, kardus, koran, majalah dan barang lain yang masih bisa didaurulang. Kalau pernah mengenal konsep timbangan sampah atau sampah yang sering dikumpulkan oleh pemulung atau abang penerima rongsok, berarti teman-teman sudah lumayan mengenal bank sampah ini.
Sebab, memang konsep bank sampah ini sama seperti timbangan sampah. Dimana sampah yang dikirim adalah sampah bersih dan sudah terpisah baik kategori dan jenisnya.
Bagaimana Mengurangi dan Mengolah Sampah di Sekolah?
Pada tulisan kedua ini, kisah tentang usaha dari siswa dan guru di sekolah swasta daerah Depok untuk menumbuhkan kebiasaan peduli terhadap lingkungan. Dengan memisahkan sampah sesuai jenis dan kategori, gerakan memungut sampah yang berserakan tidak pada tempatnya, hingga belajar membuat kompos dari sumber yang berada di lingkungan sekolah.
Merdeka dari Sampah : Harga Mati ?
Tulisan yang ketiga dari Nur Cholis yang merupakan essay berisi fakta tentang sampah. Eksistensi sampah hingga kerugian ketika sampah mulai tertimbun terlalu banyak. Namun, ada juga satu cara agar bisa merdeka dari sampah ini. Yaitu dengan :
- Menggunakan wadah yang bisa digunakan berulang kali saat belanja / membeli makanan, minuman atau belanja produk lain
- Alih fungsi wadah, misalnya botol bekas sirup dijadikan wadah tempat minyak goreng. Galon yang sudah rusak bisa dijadikan pot tanaman.
- Gunakan kembali kertas yang tidak terpakai untuk mencatat atau untuk digunakan apa saja jadi benar-benar difungsikan secara maksimal.
- Menggunakan email atau surat elektronik untuk berkirim surat.
- Jual / donasikan sampah yang terpilah kepada pihak yang mengelola sampah agar tetap bisa diambil manfaatnya.
Poin terakhir ini solusi banget buat yang tidak ada waktu untuk mendaur ulang sampah. Jadi, sama seperti tulisan kedua dan ketiga dimana sampah yang ada di rumah sudah terpisah dan dikirim ke tempat pengelola sampah terdekat.
Kartu Tanda Buku
Judul : Sahabat Sampah : Alam Bersahabat, Hidup Menjadi Nyaman
Penulis : Nenny Makmun, dkk
Halaman : 144
Terbit : 2019
Format : Buku Digital
Bahasa : Indonesia
Baca di : Gramedia Digital
Diterbitkan oleh Penerbit Bhuana Ilmu Populer
ISBN : 9786232163843
Menjadikan Sampah Sebagai Sahabat Itu Tidak Sulit : Membangun Kebiasaan Sadar Sampah dan Minim Sampah
Bagi teman-teman yang belum memulai menjadikan sampah di rumah sebagai bagian dalam kehidupan. Teman-teman pembaca bisa memulainya dengan mencari informasi mengenai cara paling mudah untuk menerapkan gerakan minim sampah.
Menurut James Clear pada bukunya berjudul Atomic Habits, ada empat cara untuk menerapkan suatu kegiatan menjadi Habits atau kebiasaan. Dan cara ini bisa dijadikan pedoman untuk menerapkan gerakan minim sampah dalam kehidupan sehari-hari.
- Pertama jadikan Habits tersebut TERLIHAT, di sini bukan yang dilihat adalah kebiasaannya. Tapi, alasan atau efek ketika kebiasaan ini tidak dimulai. Teman pembaca bisa mulai mengikuti akun-akun yang menginformasikan tentang kondisi TPA terkini. Berapa banyak sampah yang faktanya memang sudah menumpuk hingga saat ini. Penuhi diri kita dengan INFORMASI yang TERLIHAT EFEK SAMPINGNYA ketika kita tidak memulai kebiasaan tersebut sejak saat ini.
- Kedua jadikan MENARIK, di sini yang dibuat menarik adalah Habits-nya. Dengan menjadikan Habits tersebut menarik maka diri kita akan semangat untuk terus melakukannya secara konsisten setiap hari.
- Ketiga jadikan Habits tersebut MUDAH untuk dilakukan. Dengan melakukan dari hal sederhana, bisa juga memulainya dengan membuat rencana besar menjadi poin-poin kecil yang mudah dilakukan.
- Keempat jadikan pencapaiannya MEMUASKAN, jadi memberikan hadiah buat diri sendiri saat sudah mencapai goal dalam konsistensi menerapkan Habits ini bukan hal yang aneh. Justru sangat disarankan sehingga teman pembaca merasa puas sudah melakukan habits yang ternyata bisa berdampak baik bagi diri sendiri maupun lingkungan.
Penerapan Gerakan Minim Sampah Sebagai New Habits alias Kebiasaan Baru Yang Berkelanjutan
Cara paling mudah biar bisa memulai kebiasaan baru minim sampah yaitu dengan mengikuti program dan mengerjakannya bersama-sama. Karena, kalau bersama-sama itu rasanya enteng, enggak terbebani dan bisa membuat hati menjadi senang.
Bagaimana menemukan tempat yang tepat buat yang ingin menerapkan gerakan minim sampah? Yaitu dengan bergabung di website https://teamupforimpact.org/ . Di website Team Up for Impact ini sesuai banget sama tips dari James Clear.
Di sini ada langkah mudah yang paling sederhana untuk memulai gerakan minim sampah. Dengan mengurangi penggunaan plastik sekali pakai saat belanja makanan dan minuman selama bulan puasa ini. Dari challenge yang kita ikuti, setelah semua tercapai akan mendapatkan poin sebagai hadiah.
Dan hadiahnya adalah bisa menanam pohon atas nama kita loh. Jadi, kita bisa menanam pohon hanya dengan melakukan aksi kecil yang kita konsisten rutinkan dalam kehidupan sehari-hari. Jadi, buat teman pembaca yang sedang ingin juga belajar menjadi Sahabat Sampah yang ikut meminimalkan sampah yang terbuang di TPA. Bisa baca buku ini dan ikut gerakan Team Up for Impact.
Ini sebagian dari ikhtiarku menerapkan New Habits dengan meminimalkan sampah yang ada di rumah
Selalu bawa tas belanja yang bisa digunakan mau itu belanja di supermarket maupun belanja sayur. Ada di tas biar enggak lupa saat bepergian. Jadi, tinggal keluarin aja kalau pas mau belanja.
Plastik-plastik bekas packing gamis dan jilbab baru digunakan lagi untuk melindungi buku-buku. Manfaat buku diplastikin gini bisa menghindari buku dari serbuan rayap. Serta menghambat proses penguningan pada buku.
Mengumpulkan sampah sisa kosmetik dan minyak wangi untuk nanti dikirim ke pengelola sampah yang ada di dekat rumah. Jadi enggak langsung dibuang, tapi dikumpulin dulu biar pas dikirim sekalian banyak.
Ikut gerakan food preparation biar mengurangi bahan makanan terbuang karena tidak tersimpan dengan baik. Serta membuat meal plan, agar belanjaan yang dibeli sesuai dengan kebutuhan. Juga menggunakan wadah bekas beli makanan untuk penyimpanan sayur juga bumbu dapur.
Nah, buat teman pembaca, ada usaha apa saja nih yang sudah dilakukan untuk mengurangi sampah dan menjadi sahabat sampah?