Ulasan Novel Tunggu Aku di Batavia

bookstagram review


Kalau pembaca sedang mencari novel yang punya muatan romansa yang ringan tapi dibalut dengan sejarah lokal. Bisa pilih buku Tunggu Aku di Batavia karya Ni Ketut Yuni Suastini ini. Novel yang diselimuti kisah percintaan dua zaman disertai sejarah pasca penjajahan Jepang di Indonesia.

Dikisahkan seorang perempuan bernama Arimbi yang mencari keberadaan sosok Willem Godewyn yang namanya tertera dalam buku harian neneknya, Eyam Roekmi. Pencariannya ini membawa Arimbi menelusuri negeri Belanda demi mendapat kabar dari sosok lelaki yang dinantikan eyangnya tersebut.

Surat yang masih tetap tersimpan rapi dan belum bisa tersampaikan pada penerimanya ini. Membuat Arimbi penasaran, apa dan siapa Willem ini. Hingga mengapa sosoknya membuat Eyang Roekmi mendambakannya begitu dalam. Dan semua misteri serta rahasia terungkap demikian juga kebenaran dalam hati Arimbi.

Sedikit akan aku ceritakan tentang novel Tunggu Aku di Batavia di artikel ini.


Kartu Tanda Buku

Judul : Tunggu Aku di Batavia

Penulis : Ni Ketut Yuni Suastini

Halaman : 399

Ilustrasi Sampul : Abdul M.

Format : Buku Cetak

Bahasa : Indonesia

Diterbitkan oleh Falcon Publishing

ISBN : 9786026714756

Kamp Interniran Jakarta

Merupakan kamp yang didirikan untuk menahan penduduk sipil atau tawanan militer selama pendudukan Jepang di Indonesia. Kamp ini tidak seperti kamp pengungsian yang aman dan nyaman. Justru kamp ini seperti bahasa halus penjara dan pengasingan bagi kebanyakan warga Belanda usai kekalahan Belanda.

Pembuka cerita mengisahkan bagaimana kondisi di dalam kamp tersebut. Yang gelap, pengap dan menakutkan. Setiap hari ada saja orang-orang yang dianiaya hingga babak belur, beruntung kalau masih hidup, kebanyakan dari mereka akhirnya meregang nyawa.

Karena posisinya pernah menjabat sebagai pegawai administrasi, Willem, seorang warga negara Belanda yang ikut terciduk masuk ke dalam kamp Interniran ini. Mengajak pembaca merasakan tegangnya, sepinya dan sunyinya kamp tersebut. Sunyi, sebab tidak banyak para tawanan yang mau membuka suara. Mereka takut kalau nanti merekalah yang menjadi sasaran aniaya berikutnya.

Di Kamp ini tidak membutuhkan aksi heroik, membantu sesama tawanan yang kesusahan. Sebab, nyawa sendiri lebih berharga dibanding memberi belas kasih tapi nyawa sendiri melayang. Tidak ada yang mau menunjukkan rasa tidak tega apalagi rasa kasihan. Tidak, semua tawanan memalingkan wajah demi menyelamatkan nyawa sendiri.

Usai bebas dari kamp Interniran ini Willem berusaha mencari istri yang konon sedang mengandung anaknya. Dia mencari di setiap sudut tempat yang pernah mereka singgahi dan tempati. Tapi, nihil, semua tempat sudah berbeda dan rusak. Akhirnya, Will, kembali ke Belanda agar tidak kehilangan nyawa demi mencari lagi keberadaan istrinya.


Masa Bersiap Usai Kemerdekaan

Sementara itu, pada tahun 1945-1946 ada banyak pemberontakan yang terjadi usai Indonesia merdeka. Setelah kekalahan Jepang dan kemerdekaan Indonesia, banyak masyarakat lokal yang masih menyimpan dendam selama masa penjajahan mulai beraksi.

Suasana saat itu sangat mencekam dan mengerikan. Ada sekitar 3.500 sampai 20.000 orang yang terbunuh selama kerusuhan dan kekacauan pasca penjajahan tersebut. Yang menjadi sasaran utama adalah orang-orang Belanda dan keturunannya yang masih ada di Indonesia.

Sebenarnya, korban pada era Masa Bersiap ini bukan saja peranakan Belanda, tapi peranakan Indo-Eropa, Cina sampai etnis pribumi yaitu suku Maluku yang berada di Jawa. Teror ini terjadi akibat keinginan balas dendam juga karena pernyataan Belanda yang masih tidak mau mengakui kemerdekaan Indonesia pada waktu itu.

Kondisi mencekam ini membuat Roekmi dan anaknya harus mencari tempat untuk bisa menyelamatkan diri mereka. Dia mencoba bersembunyi di rumah-rumah warga Belanda yang mengenalnya dan ia kenal dengan baik. Namun, pada waktu itu, bahkan warga Belanda juga mengalami masa berat dan depresi yang cukup mengkhawatirkan.

Ada banyak yang memutuskan untuk bunuh diri demi menghindar dari konflik dengan pribumi. Meskipun mereka adalah warga Belanda yang cinta dengan Indonesia, tetap tidak berpengaruh. Itulah sebabnya, Roekmi dan anaknya berusaha mencari tempat tersembunyi dari kerusuhan tersebut hingga ia sampai di satu desa dan bertemu kembali dengan saudara kandungnya.


Novel Tunggu Aku di Batavia

Di dalam novel ini memuat tiga masa, yaitu masa setelah kekalahan Belanda atas Jepang. Kemudian, masa setelah Indonesia baru saja merdeka. Juga masa kini, ketika Arimbi mencari sosok Willem yang menyimpan banyak rahasia tak terduga.

Melalui surat yang dibaca oleh Arimbi, pembaca bisa merasakan bagaimana keadaan Indonesia selama masa-masa tersebut hingga benar-benar merdeka. Melewati tiga era yang cukup berbeda. Dengan situasi dan kondisi yang demikian berbeda juga tampak bagaimana Roekmi berusaha agar ia tetap bertahan hidup.

Cara Roekmi bertahan hidup demi dirinya dan anaknya dengan berjualan dari satu desa ke desa lain. Dan usahanya inilah yang akhirnya bisa menghidupi dirinya, keluarganya sampai ke anak cucunya. Namun, ada kisah percintaan dan kesetiaan seorang wanita pada lelaki yang dikasihinya.

Kesetiaan dalam bentuk sederhana berupa penantian panjang hingga akhir hayat. Penantian yang baru bisa tersalurkan di detik-detik terakhir juga tabir rahasia yang kemudian tersingkap dengan rapi dan melegakan.

Kalau mencari novel yang berakhir bahagia atau happy ending. Pembaca bisa memilih novel ini sebagai bacaan yang santai, ringan tapi sarat dengan wawasan mengenai sejarah Indonesia. Gaya penulisannya yang asik membuat proses membaca novel ini jadi menyenangkan dan tak terasa sudah sampai ke bagian akhir.


Postingan Terkait