Jack Ma dan Alibaba Ulasan Buku

Jack Ma Alibaba


Siapa yang enggak kenal Jack Ma? Kutipan-kutipannya mengenai bisnis dan hidup, sering banget muncul di linimasa kanal sosial. Otomatis, yang belum kenal pun akan mencari tau siapa sosok Jack Ma ini. 

Sebelum kenalan, siapa tau ada yang butuh internet cepat. Silakan baca By.U Operator Yang Bikin Enggak Bosan Selama WFH. Jadi ini tips kenapa Blogger Betawi yang kece bisa terus aktif meski WFH.

Minimal, mencari tau sedikit melalui wikipedia. Sampai mencari tau melalui buku-buku yang membahas tentang dirinya. Bahkan, tak jarang juga banyak yang langsung mendalami ecommerce miliknya yang bernama Alibaba. 

Kali ini, daku mencoba mengenal Jack Ma melalui buku yang ditulis oleh orang lain. Buku yang enggak begitu tebal tapi juga enggak bisa dibilang tipis. 


Kartu Tanda Buku

Judul : Jack Ma dan Alibaba

Penulis : Yan Qicheng

Halaman : 187

Format : Ebook Gramedia Digital

Bahasa : Indonesia - terjemahan

Diterbitkan oleh Elex Media Komputindo

ISBN : 9786020454559


Sedikit Tentang Jack Ma Sebelum Bersama Alibaba

Di bab-bab awal dalam buku ini. Kisah hidup Jack Ma diungkap sedikit. Agar pembaca bisa mengenal kepribadiannya yang berkali-kali digambarkan sebagai lelaki yang memiliki banyak ide.

Jack Ma selagi kecil, merupakan anak pembangkang. Dia sering terlibat dalam kenakalan anak dan remaja. Namun, suatu ketika, sang Ayah menuntunnya untuk menjadi tourist guide gratis. Hal ini dilakukan sang ayah karena Jack Ma memiliki kemampuan bahasa Inggris yang mumpuni. 

Melihat kemampuan anaknya, sang Ayah tak ingin Jack Ma menyia-nyiakan keahliannya. Sehingga, ia meminta anaknya untuk langsung berlatih berbicara bahasa inggris dengan para turis yang sering datang ke Danau Barat. 

Atas dorongan ayahnya inilah, Jack menjadi sedikit dari orang-orang Cina yang mahir berbahasa Inggris. Mengingat bahasa Inggris bukan bahasa yang sering dipakai di sana. 

Ayahnya pulalah yang mendorongnya untuk mengikuti ujian masuk Universitas Negeri. Meski ia harus mengulang ujian sampai tiga kali. Karena, kelemahannya terletak pada matematika. Di percobaannya yang ketiga, Ia berhasil lulus dan menjalani kehidupan sebagai mahasiswa. 

Sebagai mahasiswa, Jack Ma merupakan sosok yang supel. Ia memiliki banyak teman dan disegani oleh banyak orang. Bahkan, setelah menyelesaikan studinya. Ia kemudian menjadi seorang dosen di sebuah Institut Teknik. 

Banyak yang terkesan dengan bagaimana ia mengajar. Konon, setiap ia berdiri di depan kelas, ia menjadi sosok yang berbeda. Semua mata tertuju padanya dengan bersemangat. Seolah setiap kata yang diucapkan oleh Jack Ma sangat berharga dan sayang jika sampai terlewat. 

Keahliannya ini juga menjadi keistimewaan yang ia miliki, sehingga ia pun mendapat kesempatan mempelajari bisnis internasional. Di mana pada saat itu, Cina baru saja membuka diri. Sehingga, ilmu tentang bisnis banyak tersedia namun masih belum bisa diterapkan secara baik. 


Keahlian Berbahasa Dan Berbicara Jack Ma

Dua keahlian Jack Ma ini, berbicara dan berbahasa inggris. Menjadi nilai lebih sehingga ia mulai percaya diri mendirikan lembaga bahasa inggris. Kesibukannya di lembaga ini termasuk menerjemahkan dokumen untuk perusahaan. 

Bersama beberapa temannya, ia menjalankan lembaga ini. Hingga kemampuannya yang mumpuni dalam berbicara pun membuat Menteri di Cina pada saat itu, meminta bantuan padanya.

Ia diminta untuk menjadi negosiator dengan investor asing. Agar pembangunan jalan tol berjalan lancar. Mengingat proyek yang dijalankan sudah hampir setengah selesai. Namun, dana dari investor belum juga turun. Akhirnya, Jack Ma diminta untuk menemui para investor tersebut. 

Berangkatlah ia ke Hongkong bersama seseorang yang mengaku mengenal investor tersebut. Namun, saat berangkat ke Hongkong, karena saat itu keadaan sedang tidak kondusif. Akhirnya, tidak menghasilkan apapun. 

Hingga akhirnya, berangkatlah Jack Ma ke Amerika. Tempat yang berkilo-kilo jauhnya dari rumahnya. Ia merasa gugup karena ini kali pertama ia menjejakkan kaki di negeri yang asing. 

Sayangnya, beberapa hari ia berada di sana. Orang yang dipercaya dan mengatakan mengenal para investor ini. Justru tampak mencurigakan. Sehingga, ia merasa harus bergerak sendiri. 

Di buku ini, tidak begitu diperdalam lagi mengenai progres negosiasi dengan para investor. Namun, momen keberadaan Jack Ma di negeri asing ini, yang membuka matanya terhadap Internet. 


Ketika Internet Membuat Jack Ma Tertarik

Bisa dikatakan, pertemuannya dengan Bill saat ia berada di negara asing itu merupakan turning point yang membuatnya memutar kendali bisnis. Ia mulai memusatkan pikiran untuk menjalankan sebuah bisnis baru. Yaitu bisnis menampilkan perusahaan yang ada di Cina ke dalam Internet.

Inilah cikal bakal bisnis China Pages. Yang mirip seperti Yellow Pages, yang berisi direktori bisnis. Mengingat perusahaan di Cina belum banyak yang muncul di mesin pencarian. Bahkan, keberadaan internet di Cina pun masih belum banyak diketahui. 

Internet hanya seperti makhluk yang tak tampak dan tidak bermanfaat bagi sebagian besar orang Cina. Sebab, internet pun belum masuk ke negara ini. Namun, kegigihan Jack Ma mengenalkan dunia internet ini sangat besar. 

Ia bekerjasama dengan Bill untuk menayangkan informasi mengenai perusahaan di Cina. Ia akan mengirimkan berkas yang berisi informasi melalui fax. Kemudian, Bill dan timnya akan mengunggahnya ke internet. Nanti, Jack Ma akan menerima tampilan websitenya berupa gambar cetak. 

Dari gambar inilah, ia secara masif mengenalkan mengenai manfaat memasukkan informasi perusahaan di internet. Meski banyak yang meragukannya. Tidak sedikit pula yang mau memercayai jasanya. Apalagi, mereka pun terkejut, karena usai diunggah, perusahaan mereka mendapat banyak telpon dan fax. 

Namun, perjalanan Jack Ma masih cukup panjang. Hingga kemunculan internet pertama kali di Cina hadir. Ia langsung membeli seperangkat peralatan dan menyambungkan internetnya melalui telpon. Dan setelah itu, bisnisnya mulai berjalan dan sukses. 

Di tengah kesuksesannya inilah, ide untuk membangun Alibaba tercetus. Jack Ma ingin mengenalkan banyak produk dari Cina ke dunia luar. 


Alibaba Dan Prinsip Jack Ma

Nama Alibaba sendiri tercetus usai ia mencari falsafah mengenai nama tersebut. Berbekal modal usaha yang sedikit. Jack Ma bahkan nekat membeli domain Alibaba yang sudah terdaftar. Demi berjalannya bisnis yang sukses. Ia tak ragu untuk membelinya dari orang yang sudah mendaftarkannya. 

Alibaba, sesuai dengan kisah di baliknya. Tentang sosok yang miskin namun kemudian menjadi jaya dan kaya. Jack pun berharap Alibaba ini akan menyukseskan banyak orang. 

Ada satu prinsipnya yang ditekankan saat membentuk Alibaba. Jangan meprioritaskan uang. Walaupun bisnis untuk menghasilkan uang. Tapi, landasan pertama adalah membantu menyukseskan banyak orang. 

Saat kemunculan pertamanya, Alibaba justru tidak menggunakan iklan besar seperti yang dipakai Ebay untuk menarik pelanggan. Bahkan, persaingan antara Alibaba dan Ebay terbilang cukup pelik. 

Namun, Jack Ma ingin Alibaba ini muncul tanpa harus menggunakan dana yang banyak untuk iklan. Cukup meminta website-website kecil di Cina untuk menyebutkan tentang keberadaan Alibaba. Dengan cara inilah justru dana iklan yang digelontorkan tidak begitu besar namun impactnya pada Alibaba mampu menyamai posisi Ebay. 

Keberadaan Alibaba sudah mulai banyak dikenal. Namun, karena dan yang terbatas, Jack Ma kemudian mencari investor agar saham Alibaba bergerak naik. 

Pertemuan pertama dengan calon investor dan juga nantinya menjadi tim Alibaba. Justru mengejutkan si calon investor dan Jack Ma. Karena, sang calon investor ini meminta Jack Ma mengajaknya ke kantor Alibaba. 

Keterkejutan ini terjadi usai melihat kantor Alibaba yang berupa ruangan kecil dengan meja-meja berisi komputer. Namun, di dekatnya terdapat tempat tidur dan tumpukan makanan. Di sinilah tim Alibaba menghabiskan waktu mereka. Makan, tidur sampai bekerja di ruangan yang sama. 

Dalam buku ini, disebutkan bahwa Jack Ma menekankan etos kerja yang harus melebihi etos kerja orang Barat. Bukan lagi bekerja dari pukul 8 pagi hingga 5 sore. Tapi, harus melebihi itu untuk mengejar ketertinggalan. Mengingat sumber daya dan teknologi yang mereka miliki masih terbatas. 

Karena itulah, tim Alibaba bekerja seolah mereka tidak memiliki waktu libur. Mereka melayani setiap panggilan dan email yang masuk dari website. Dan pemandangan ini yang justru membuat si calon investor mengajukan diri untuk bergabung dengan tim Alibaba. Kemudian, menjadi sosok yang berpengaruh besar terhadap kegiatan marketing dan hukum. 


Review Jack Ma Dan Alibaba

Membaca buku orang-orang sukses. Selalu membuatku penasaran. Bukan tentang bagaimana ia meraih kesuksesannya saja. Tapi, juga dengan bagaimana orangtuanya mendidiknya. 

Masih teringat ketika daku membaca buku Aku, Anak Matahari karya Gola Gong. Yang mengisahkan tentang masa kecilnya hingga ia besar dan menjadi penulis terkenal. 

Orangtuanya mendidik Gola Gong seperti mendidik anak biasa. Tidak menaruh rasa kasihan padanya. Justru mendorongnya agar berusaha melampaui apa yang ia bisa bayangkan. Bahkan, di luar dari bayanganku sebagai pembaca. 

Dia diarahkan untuk menghabiskan waktu dengan berolahraga bulu tangkis. Kemudian, melakukan banyak hal sendiri sampai ia menjadi penulis tersohor seperti sekarang. 

Begitu pula dengan Jack Ma. Sosok sang Ayah-lah yang banyak berperan dalam kesuksesan Jack Ma. Bayangkan, ia rela menemani Jack Ma berkeliling di danau barat agar anaknya berlatih bicara dengan bahasa inggris langsung dengan para turis. 

Tak hanya itu, dorongan agar Jack Ma melanjutkan kuliah pun datang dari Ayahnya. Padahal sang Ayah bukanlah sosok yang memiliki pendidikan yang tinggi. Bahkan, ia sampai memanggil guru les matematika khusus agar Jack Ma bisa lolos mengikuti ujian masuk universitas negeri. 

Namun, sayang memang karena kisah tentang perjuangan sang Ayah hanya dikisahkan sampai di sini. Sisanya merupakan perjalanan Jack Ma menjadikan Alibaba sebagai website terbaik sesuai targetnya. 

Ada lagi hal yang agak sedikit kurang sreg saat membaca buku ini. Di bab awal, tampak rasanya seperti buku ini hasil riset melalui film atau video yang beredar. Bukan melalui riset langsung dari kisah yang dituturkan Jack Ma. 

Untuk gaya penuturannya, memang seperti historical fiction. Penggambaran latar dan emosi orang yang hadir dalam kehidupan Jack Ma sampai ekspresi Jack Ma dijelaskan seperti fiksi. Namun, bisa jadi daku salah.


Penutup

Membaca buku ini, justru membuatku yakin dengan banyak ilmu bisnis yang sering diajarkan. Bahwa bisnis mampu berkembang karena networking, kepercayaan dan kecakapan si pemilik bisnis. Karena ketiga hal ini ada pada Jack Ma.

Buat yang mau berkenalan dengan Jack Ma dan bagaimana Alibaba hadir di dunia ini. Disertai jejak perubahan kehidupan di Cina. Buku ini bisa menjadi media yang tepat. Karena, disebutkan pula saat Alibaba menanjak naik adalah saat wabah SARS merebak di Cina.



Nah, menurut pembaca. Bagaimana pendapat atau apa saja hal yang terlintas dalam pikiran saat mendengar Jack Ma dan Alibaba?


Postingan Terkait