Solusi Pencegahan Kebakaran Hutan Dan Lahan

faktor kebakaran hutan dan lahan

Enggak banyak orang yang tahu dampak kebakaran hutan dan lahan bagi manusia. Faktanya terdapat 24 orang meninggal dunia saat terjadi kebakaran pada tahun 2015. Dan 600 ribu jiwa terjangkit ISPA (Infeksi Saluran Pernapasan Akut). Sampai sejumlah bayi mengalami sesak napas, muntah hingga penyakit flu.

Tak hanya itu, setiap kali terjadi kebakaran, luas lahan yang terkena imbasnya melebihi luas pulau Bali. Lebih dari sekitar 2.6 hektar hutan, lahan gambut dan lahan lainnya terbakar. Dan emisi karbon meningkat drastis akibat kebakaran.

#EcoBloggerSquad bersama Auriga mengadakan Online Gathering yang membahas tentang Fakta Kebakaran Hutan dan Lahan. Pembahasannya apa saja? Silakan dibaca artikel ini sampai selesai, ya. Karena, kita sebagai masyarakat sipil bisa juga ikutan mencegah kebakaran hutan.

Faktor Yang Mengakibatkan Terjadinya Kebakaran Hutan dan Lahan

Ada dua faktor yang bisa menyebabkan kebakaran yaitu faktor manusia dan faktor alam. Di Indonesia, kebakaran hutan banyak terjadi akibat ulah manusia. Dengan pembukaan lahan-lahan secara sengaja demi menanam tanaman yang digunakan untuk bisnis.

Pembakaran hutan secara sengaja ini juga sering terjadi saat manusia dengan sengaja membuka lahan demi tempat tinggal. Hingga kebakaran ini menjadi lebih luas dan area hutan berkurang.

Musim kering yang juga bisa menjadi resiko terjadinya kebakaran hutan dan lahan. Masuk ke dalam faktor alam, biasanya disebut El Nino. Dimana cuaca yang kering dan panas bisa membuat dedaunan terbakar dengan sendirinya. Namun, faktor El Nino ini peluang terjadinya cukup rendah di Indonesia. 

Tapi, tetap bisa terjadi. Oleh sebab itu, dibuatlah sekat-sekat penahan kebakaran agar tidak meluas jika sudah terjadi. Sekat ini disebut sekat kanal dengan cara memisahkan dan membagi ruang antara areal yang diperkirakan sebagai sumber datangnya api dengan areal yang dilindungi atau diamankan dari ancaman kebakaran.

penyebab kebakaran hutan dan lahan

Fakta Akibat Dari Kebakaran Hutan dan Lahan

Saat hutan terbakar, apapun yang ada di dalam hutan akan menghilang. Baik itu flora maupun fauna. Ada banyak fauna, seperti orang utan yang sampai kesulitan mencari air yang jernih untuk minum hingga kesulitan mencari makanan untuk mereka.

Bahkan, saat dan setelah kebakaran terjadi, banyak satwa yang kondisinya memprihatinkan. Banyak juga yang terluka akibat kebakaran hutan dan lahan. Tak hanya itu, habitat mereka yang sudah rusak, membuat mereka juga kehilangan rumah untuk tempat tinggal mereka.

Akibatnya, banyak satwa liar yang masuk ke perkebunan warga di sekitar hutan. Karena, mereka pikir tempat tersebut bisa menjadi tempat mereka tinggal dan mencari makan. Namun, pada akhirnya membuat warga sekitar merasa tidak nyaman. Hingga akhirnya bisa membuat satwa liar ini dijerat dan ditembak agar tidak mengganggu habitat warga.

Tak hanya itu, tanaman endemik juga bisa punah akibat kebakaran. Dan akibat dari punahnya tanaman endemik yang ada di hutan salah satunya adalah terancamnya persediaan pangan. Bukan hanya untuk satwa atau hewan tapi yang paling akan terancam adalah manusia.

Selain berkurangnya persediaan pangan. Akibat yang juga akan berpengaruh adalah perubahan iklim secara global jika terjadi kebakaran secara terus menerus. Apakah perubahan ini sudah terjadi? Sudah.

Contohnya, saat ini di bulan Juni mendekati Juli, Indonesia yang memiliki dua musim yaitu musim kemarau dan musim hujan. Sayangnya, justru belakangan ini cuaca masih bercampur. Terkadang panas terik, tak lama kemudian hujan turun. Bahkan, di beberapa tempat masih terjadi banjir. Padahal, beberapa tahun yang lalu, musim kemarau atau penghujan terasa seperti ‘tepat waktu’ di negara ini. Sementara saat ini, tidak.

Bagaimana Cara Mencegah Kebakaran Hutan dan Lahan

Auriga yang merupakan organisasi (non-governmental) yang menginvestigasi dan meneliti secara langsung mengenai hutan. Seperti mendata luas hutan yang seringnya berbeda datanya dengan pemerintah. Sampai mendata areal hutan yang terjadi kebakaran melalui teknologi sentinel.

Melalui diskusi hingga sesi tanya jawab dengan tim Auriga di Online Gathering kedua bersama #EcoBloggerSquad. Auriga membuka wawasan blogger agar bisa ikut serta dalam melakukan pencegahan kebakaran hutan dan lahan.

Tindakan preventif kebakaran hutan dan lahan bukan cuma dengan datang langsung ke lokasi kebakaran. Ada banyak aktivitas yang bisa mencegah kebakaran dengan cara menyebarkan informasi tentang kejadian kebakaran hutan dan pencegahannya secara massive. Dan ini cara yang cukup sederhana.

Ada lagi cara lain yang bisa dilakukan sebagai tindakan untuk pencegahan kebakaran. Selain lewat tulisan, ada juga yang bisa dilakukan oleh masyarakat di seluruh provinsi Indonesia.

Kita bisa ikut dalam program donasi untuk membantu masyarakat di daerah yang dekat dengan hutan. Agar warga sekitar bisa membuat sekat-sekat yang fungsinya untuk mencegah agar saat musim kering, dimana resiko kebakaran terjadi sangat tinggi, kemudian terjadi kebakaran maka bisa langsung dihambat melalui sekat ini.

Donasi bisa kita salurkan melalui program organisasi bukan milik pemerintah. Khusus untuk masyarakat sipil yang ingin ikut serta dalam pencegahan kebakaran. 

Selain donasi, ada juga cara lain untuk pencegahan kebakaran hutan. Dengan mengurangi penggunaan produk dari perusahaan yang melakukan pembakaran hutan. Dan mendukung perusahaan yang produknya tidak melakukan pembakaran hutan. 

Biasa dikenal dengan Eco Label yaitu sertifikasi yang memberikan informasi apakah produk tersebut dari perusahaan yang melakukan pembukaan lahan serta pembakaran hutan atau tidak.

Untuk mendapat informasi mengenai perusahaan yang sudah mendapat Eco Label bisa juga cek di website https://auriga.or.id/. Di website ini terdapat banyak daftar nama produk yang sudah benar-benar ramah lingkungan. 

Selain usaha tindakan pencegahan kebakaran, kita juga bisa belajar Cara Menjaga Hubungan Dengan Hutan (bisa diklik untuk membaca artikelnya). Bisa juga mampir ke Instagram @auriga_id untuk informasi mengenai data-data aktual serta belajar tentang konservasi hutan untuk keberlangsungan hidup semua makhluk hidup.

Postingan Terkait