Resensi Buku On The Origin Of Sh!tty Generation
On The Origin of Sh!tty Generation ini berisi fakta menarik tentang generasi milenial dan gap yang sering terjadi antar generasi. Buku berisi 136 halaman ini enggak sulit dicerna. Justru paduan antara ilustrasi dengan penjelasan menggunakan deskripsi naratif justru membuat pembaca menjadi asik menikmati setiap lembarnya.
Saking menikmatinya, enggak terasa menyelesaikan bacaan ini selama satu jam. Buatku ini merupakan pencapaian yang sangat menakjubkan. Apalagi belakangan sedang sering tersendat proses membacanya.
Buku dengan sampul sederhana banget ini. Ternyata memiliki desain ilustrasi serta tata letak yang ciamik. Bikin enggak bosan saat membaca. Ditambah narasinya yang juga enak dibaca jadi nilai tambah yang plus plus banget.
Kartu Tanda Buku
Judul : On The Origin of Sh!tty Generation
Penulis : @millennialssh!t
Halaman : 136
Bahasa : Indonesia
Baca di : Gramedia Digital
Penerbit : Bhuana Ilmu Populer
ISBN : 9786232168381
Generasi Milenial
Banyak memang yang masih salah paham mengenai pengelompokan warga dari generasi milenial. Ada yang saat ini masih SMP dan merasa menjadi generasi milenial. Ada pula yang berumur 30 tahun di tahun 2021 tapi menganggap terlalu tua untuk disebut milenial.
Padahal, faktanya, generasi milenial adalah mereka yang lahir tahun 1979 sampai 2000. Nah, sementara itu sebutan untuk generasi selanjutnya adalah generasi Z.
Kenapa disebut Milenial? Sebab generasi ini mengalami perkembangan teknologi yang sangat signifikan. Mulai dari mengalami kirim salam melalui radio. Sampai menelpon dari telpon umum. Kami juga pernah mendengarkan musik dari kaset, cd player, walkman sampai ipod.
Mulai dari mainan tradisional sampai mainan mesin seperti dingdong pun sempat dialami oleh generasi ini. Dan mengalami pergantian tahun 2000 yang disebut sebagai tahun milenium.
On The Origin Of Sh!tty Generation
Konon, generasi milenial yang usianya saat ini lagi produktif. Punya kesamaan dalam menjalankan gaya hidup. Terbagi menjadi beberapa kelompok berdasarkan riset @millennialssh!t.
Ada PITHECORPORAT SLAVIKUS, PITHESTARTUPUS SLAVIKUS, PI-K-POP ARMIUS, PITHECANHYPEBEAST JAVANKCUS, SAPIENS. Kelompok ini dibagi berdasarkan gaya pakaian, gaya hidup, musik sampai kanal sosial yang digunakan.
Buatku cukup lucu dengan kata Slavikus yang berasal dari kata dalam bahasa inggris berarti Budak (slave). Saat membaca kelompok pertama, PITHECORPORAT SLAVIKUS otomatis tertawa karena paham banget ini maksudnya budak korporat, hehe. Walaupun agak belum mudeng dengan maksud PI itu, nanti kucari tau lagi.
Pada bab How We Survive ada beberapa hal yang menarik. Seperti kecenderungan generasi ini untuk mau mengubah pola hidup menghindari sampah. Seperti mulai mau menggunakan sedotan aluminium dibanding sedotan plastik. Kemudian, kompaknya pengguna internet saat mengisi petisi online. Sampai bekerja berdasarkan hobi.
Semua isi dalam buku ini ada bagian yang menyentil tapi cukup bisa bikin nyengir. Ada juga bagian yang menjadi pengingat terutama untuk gaya hidup hedon saat awal bulan dan auto insaf saat menjelang akhir bulan.
Penutup
Buatku pribadi ini bukunya menyenangkan dan menarik banget. Kalau enggak percaya, coba deh cek blog teman-temanku yang pada mau cerita tentang pengalaman mereka baca buku ini. Cek jadwalnya dan ikutan giveawaynya yaa.
Jangan lupa cek www.nyibacabuku.web.id yaa tanggal 9 Oktober nanti.