Novel Misteri Death Sensing Couple Karya Juna Bei


novel misteri Death sensing couple

Death Sensing Couple novel ini seru banget! Khusus buat pembaca yang lagi cari buku yang penuh misteri, berkaitan dengan pembunuhan dan pastinya punya plot twist yang menarik. Persis seperti novel Gone, but not forgotten.

Misteri yang disajikan juga benar-benar disimpan rapi. Meskipun di beberapa bagian tampak seperti ditarik-ulur. Tapi, karena gaya ceritanya yang benar-benar mengalir sehingga daku sangat penasaran dan tak terasa sudah mencapai halaman akhir.

Tak hanya dibumbui misteri tentang pembunuhan. Novel yang diterbitkan oleh Penerbit Koru ini juga memberikan keunikan. Yaitu pada tokoh yang ada di sini. Dua orang mahasiswa dan mahasiswi yang memiliki sixth sense dapat mengetahui ketika seseorang berada Dalam Dekapan Maut.

Penasaran? Baca ulasan ini sampai habis, ya.


Kartu Tanda Buku

Judul : Death Sensing Couple

Penulis : Juna Bei

Halaman : 359

Format : Ebook Google Playbook

Bahasa : Indonesia

Diterbitkan oleh Penerbit Koru

ISBN : 9786237351351


Kekuatan Mengetahui Ajal Seseorang

Ketika membicarakan mengenai sixth sense, kita mungkin tak akan bisa menjabarkannya dengan banyak ilmu. Kemampuan seseorang terkait indra keenam ini memang sering tak bisa dijangkau dengan logika.

Begitupun kemampuan yang dimiliki oleh Karla. Ia mampu mencium aroma kematian yang menguar dari tubuh seseorang. Sebagai penanda bahwa orang tersebut akan segera dijemput malaikat maut.

Kemampuan Karla ini digunakan saat ia harus mengikuti ospek. Rasa kesal mulai menjangkiti dirinya. Karena, ia benar-benar ingin acara ospek berjalan lancar tanpa ada kasus kematian. Itulah kenapa ia justru berusaha mencegah seseorang mati pada hari itu demi kegiatan ospek di fakultasnya.

Aroma yang Karla mampu tangkap tak hanya sekadar bau khusus. Tapi, dia juga bisa menangkap aroma lain yang berada di sekitar orang yang akan meninggal. Dalam hal ini, aroma yang berada di sekitar orang yang akan mati saat dia sudah benar-benar tak bernyawa.

Seperti ketika ia mendapati seorang cewek dengan wajah cantik yang menguarkan aroma kematian. Karla spontan mengikuti sosok tersebut. Dan ada yang aneh, karena ia mampu menangkap aroma lain di sekitar sosok calon mayat ini. Yaitu aroma pengawet aka formalin. Inilah petunjuk pertama yang menuntun Karla untuk mencegah kematian seseorang.

Ada lagi mahasiswa jurusan teknik bernama Derian. Dia juga memiliki kemampuan yang sama seperti Karla. Yaitu mengetahui kematian seseorang. Tapi, kemampuan Derian ini berbeda dari Karla. Ia justru mengetahuinya melalui suara. 

Ketika seseorang sudah hampir mendekati ajal. Suara lonceng tersebut bisa tertangkap oleh Derian. Jika suaranya kecil, berarti waktunya masih lama. Jika suaranya kencang, itu artinya dalam waktu dekat. Entah hitungan hari ataupun jam, orang itu akan segera meninggal.

Derian juga bisa menangkap suara lain yang menyertai ketika ajal menjemput orang tersebut. Seperti ketika ia mengetahui bahwa Sesil akan segera meninggal. Sayangnya, ia harus tetap menemui dosennya demi mencegah hal yang lebih tak diinginkan olehnya.

Baik Karla maupun Derian adalah dua mahasiswa yang tak saling mengenal. Namun, keduanya akhirnya dipertemukan oleh takdir kematian Sesil dan diikuti kematian lainnya.


Kasus Pembunuhan Pertama

Pertemuan Karla dan Derian terjadi di ruangan yang berisi kumpulan kadaver di Fakultas Kedokteran. Mereka berdua tengah berhadapan dengan mayat Sesil yang cukup mengenaskan. Wajahnya hancur, matanya terbuka lebar dan yang paling membuat Karla mual adalah aroma formalin di sekitar mereka.

Karla adalah mahasiswi jurusan kedokteran. Dia sudah terbiasa dengan aroma pengawet. Saking terbiasanya justru membuat dia mual dan pening. Apalagi karena Karla pun sudah sering bertemu dengan kadaver-kadaver yang ada di ruangan tersebut. 

Namun, yang membuatnya tak habis pikir. Mengapa ada lelaki yang namanya Derian mengetahui tempat tersebut? Jujur saja, selain mahasiswa kedokteran. Tentu fakultas lain tak akan mau menghabiskan waktu apalagi masuk ke ruangan penuh kadaver ini. Semua kebingungan Karla mulai terjawab ketika keduanya dibawa ke kantor polisi.

Karena Karla dan Derian berada di tempat kejadian perkara. Alhasil, keduanya dijadikan saksi yang akan terus dipantau dan diperiksa hingga nanti kemungkinan besar bisa menjadi terdakwa. Baik Karla maupun Derian cukup kebingungan memberikan penjelasan pada polisi mengenai alasan mereka ada di ruang anatomi.

Tentu hal yang mustahil jika memberitahu pada Polisi kalau mereka berdua memiliki kemampuan khusus. Tak akan ada yang percaya pastinya. Itulah kenapa mereka berdua berusaha meyakinkan dengan alasan lain yang semoga bisa menjadi alibi keduanya.

Mereka akhirnya bisa bebas justru setelah muncul seorang terduga pelaku yang masuk ke ruangan yang sama. Kemunculan sosok lelaki itu justru mengejutkan Karla. Karena sosok itu adalah Gian, pacar Karla. Ia diduga pelaku pembunuhan karena melalui hasil rekam percakapan di handphone Sesil. Gian dan Sesil tengah mengadakan janji temu.

Akhirnya, keputusan yang muncul pun justru lebih mengejutkan. Gian dan Sesil berselingkuh. Tunggu dulu, selingkuh dari siapa? Jadi, seperti yang sudah diketahui, Gian adalah pacar Karla. Sementara Sesil adalah pacar Derian. Baik Gian dan Sesil akhirnya mendapati bahwa pihak kepolisian mengatakan keduanya berselingkuh dan hendak bertemu diam-diam.

Di sinilah, Karla akhirnya memutuskan hubungan dengan Gian. 


Pembunuhan Kedua Lebih Menyedihkan

Berakhirnya hubungan Karla dengan Gian. Serta meninggalnya Sesil. Membuat Karla dan Derian menjadi jomlo. Demi menguak misteri kematian Sesil, baik Derian dan Karla sepakat untuk bekerjasama usai keduanya membongkar kemampuan masing-masing.

Kedekatan mereka berdua sukses membuat proses move on lebih cepat. Apalagi mereka serius mencari tahu sinyal apa saja yang bisa dijadikan petunjuk terkait kematian Sesil. Tapi, justru tak lama kemudian, sinyal kematian kembali datang. Sekarang, sinyal itu muncul dari Gian, mantannya Karla.

Justru ini membuat Karla terkejut dan merasa khawatir. Ia tak ingin ada kematian lagi. Apalagi kalau kematian tersebut diakibatkan karena pembunuhan. Ia berusaha mencari tahu mengenai petunjuk kapan dan bagaimana Gian mati, sebelum semua itu terjadi.

Petunjuk pertama diterima oleh Karla berupa aroma buku. Spontan keduanya mencari tahu, di mana kira-kira Gian akan dibunuh. Pasangan berkemampuan unik ini mendatangi setiap perpustakaan di kampus mereka. Kemudian, sampai ke toko buku demi mendapatkan sedikit petunjuk.

Hingga akhirnya, Karla menemui Gian di depan rumahnya. Namun, justru dengan sikap dingin, Gian berusaha memperingati Karla agar tak lagi mendekatinya jika ia tidak ingin menjadi korban berikutnya. 

Peringatan dari Gian ini justru membuat Karla bingung. Hingga ia meminta bantuan kakak lelakinya yang memang berteman dengan Gian. Sayangnya, sang kakak justru menutup rapat mulutnya karena terkejut dengan barang bukti yang dibawa oleh Karla.

Selain Karla, sebenarnya Derian juga mendapatkan sinyal berikutnya. Ia mendengar suara tusukan yang sangat menyayat. Membuatnya bungkam karena takut kalau Karla akan shock jika ia ceritakan. Sinyal ini menjadi penanda bahwa Gian merupakan korban berikutnya. Tapi, mereka masih belum tau, siapa pelaku pembunuhan Sesil? Apakah sama dengan yang akan membunuh Gian?


Pembunuhan Ketiga Semuanya Menjadi Lebih Jelas

Sebelum terkuak siapa yang menjadi dalang pembunuhan berantai orang-orang yang dekat dengan Karla dan Derian. Usai penemuan mayat Gian di tempat sampah fakultas. Sinyal kematian kembali tertangkap.

Sumbernya dari Doni, sahabat Derian. Membuat Derian panik karena ia tak pernah tau kalau Doni memiliki musuh. Sahabatnya itu bukan tipe lelaki yang akan memiliki banyak musuh. Bahkan, tampak tidak begitu menonjol. Tapi, kenapa ia harus menjadi korban selanjutnya?

Yang mengagetkan justru ketika Karla mencium aroma busuk ketika dekat dengan Doni. Ia bahkan sampai merasa mual sekali. Tak hanya aroma busuk. Samar-samar ia mencium juga aroma lain yang entah kenapa masih belum bisa diidentifikasi oleh Karla.

Begitu juga dengan Derian. Yang mendengar suara selain lonceng. Suara yang membuat bulukuduknya meremang. Suara sesuatu dipotong, patah dan tersayat dalam. Derian tak berani membayangkan suara apa dan bagaimana Doni terbunuh. Ia justru semakin geram dan ingin menangkap pembunuhnya agar Doni tidak menjadi korban selanjutnya.

Ketika mencari petunjuk-petunjuk yang berkaitan dengan Sesil, Gian dan Doni. Kedua mahasiswa yang memiliki kemampuan menangkap sinyal kematian ini, mendapatkan petunjuk lain yang berasal dari masa lalu tiga orang tersebut.

Masa lalu yang berusaha ditutupi rapat-rapat.


Kutipan Buku

"Setiap kali ditanyakan bagaimana perilaku seorang penjahat yang tak terduga, orang-orang di sekitarnya akan bilang tak menyangka, karena bagi mereka, dia orang baik. Entah benar-benar baik atau orang-orang terlalu tidak peduli dengan keadaan sekitarnya." - Hal 353


"Baru kali ini aku tahu, kalau tatapan sayu ternyata bisa jauh lebih mengerikan dibanding tatapan tajam." - 339


Review Death Sensing Couple

Alasanku memilih novel Death Sensing Couple ini karena kata kunci di blurbnya. Yaitu memiliki kemampuan mengetahui kematian seseorang. Tak hanya itu, dari deretan koleksi Penerbit Koru. Buku ini yang menonjol karena genrenya Misteri.

Dari bab awal, halaman pertama, sudah disajikan dengan paragraf yang membuat penasaran. "Aroma itu datang lagi. Bau anyir yang mengikuti orang yang akan segera dijemput ajal.

Buat aku yang memang rada suka dengan novel misteri apalagi berkaitan dengan kematian. Justru paragraf pembuka nya bikin makin kepo. Apalagi pas masuk ke halaman berikutnya. Langsung disajikan dengan pembunuhan. Kematian seorang mahasiswi yang cukup mengenaskan. Wajahnya hancur, matanya melotot dan ditemukan darah di tangga darurat.

Kemampuan Karla dan Derian yang unik ini membuat keduanya bisa saling membantu menemukan petunjuk lain yang berhubungan dengan kematian. Seperti ketika Gian, pacarnya Karla yang dituduh menjadi tersangka. Akhirnya gagal karena Derian mendengar suara hak sepatu wanita berada di dekat Sesil saat ia meregang nyawa.

Sepanjang membaca novel ini, setiap misteri disimpan rapi. Bikin makin penasaran dengan petunjuk yang didapat oleh Karla dan Derian. Terus, pembunuhannya pun cukup sadis dan ngeri. Fakta yang disajikan setelahnya memang akhirnya menjadi alasan yang jelas dan bikin geleng-geleng ngeri juga jadinya.

Cuma, ada bagian yang memang sering aku percepat saat baca bagian ini. Yaitu ketika Derian dan Karla mulai memberi sinyal ketertarikan. Bukan apa-apa, tapi buatku mereka berdua ini move on-nya cepet banget. Padahal suasana masih berduka kan. Walaupun rasa sakit karena dikhianati bisa bikin orang pengen cepet lupa. Tapi, bener-bener mereka berdua enggak ada ingatan tentang mantan pasangan mereka masing-masing.

Bagian itu aja sih yang agak kurang sreg buatku. Bukan sesuatu yang besar memang. Karena pada akhirnya tertutupi juga dengan kasus pembunuhan lain. Terutama kematian Doni yang bikin ngilu banget.

Menurutku, yang memang sudah baca beberapa buku terbitan Penerbit Koru. Pembaca enggak perlu khawatir karena cerita-cerita yang disajikan oleh Koru selalu bagus. Bagus dalam artian alurnya jelas, karakternya kuat, motivasi setiap karakter melakukan sesuatu tuh masuk akal. Sampai eksplorasi ceritanya cukup dalam. Enggak sekadar asal sebut misal kayak ada pembunuhan gitu. Enggak. Tapi, dijelasin dan diceritain gimana dan apa aja yang terjadi secara rinci.

Buat yang suka novel bertema pembunuhan. Terutama lagi cari novel lokal yang alurnya oke dan ceritanya menarik juga benar-benar The Perfect Murders. Silakan baca novel ini melalui aplikasi baca online seperti Playbook, Cabaca atau Gramedia Digital.

Postingan Terkait