A Tale of J Series Book Review

A Tale of J adalah cerita fiksi serial yang ditulis oleh De Liang Al-Farabi. Ditulis dengan menggunakan bahasa Inggris. Bukan karena De Liang enggak mencintai bahasa Indonesia. Tapi, ia juga ingin menjangkau teman-temannya yang ada di Bristol.

De Liang memang besar di Inggris. Itu karena ayah dan ibunya melanjutkan kuliah di sana. Sehingga ia sudah harus dibiasakan menggunakan bahasa Inggris british.

Daku sempat mengikuti perjalanan kehidupan orangtuanya De Liang yaitu Pak Ario. Bagaimana suka dan dukanya kuliah di Inggris. Bagaimana cara keduanya tetap bisa maksimal mengurus buah hatinya meski harus kuliah bahkan tanpa pengasuh anak.

Nah, De Liang ini anak yang gemar baca buku. Saat ini bahkan De Liang sudah mampu membaca buku fantasi yang tebal. Karena itulah, enggak heran dengan imajinasinya yang dituangkan ke dalam cerita tentang Jeff dan teman-temannya serta keluarganya.


A Tale of J

Serial ini terdiri dari tiga buku. Yaitu Dark Winter, Weird Family dan Quirky Friends. Ketiganya ditulis dengan bahasa Inggris dan diterbitkan oleh NEA.

Kalau ingin membacanya, buku ini tersedia dalam dua versi. Versi fisik dan ebook. Untuk ebooknya bisa dibaca di Kindle.

Sekarang daku mau ceritain dulu tentang tiga buku yang sudah daku baca, ya.

Dark Winter


A tale of J

Pada awal sebelum cerita, ada bagian khusus pengenalan tentang siapa sih Jeff? Dia tingkat berapa dan tingginya berapa. Tertuang lengkap dalam satu halaman tapi enggak banyak, kok.

Dark Winter berkisah tentang cuaca tempat Jeff tinggal. Di mana saat itu salju menumpuk dan dinginnya menusuk tulang. Tapi, Jeff diajak Ibunya untuk pergi ke rumah kakaknya.

Karena kondisi jalan yang licin dan berbahaya. Ibunya memilih untuk naik kendaraan umum. Dengan begitu, Jeff sudah bisa memperhitungkan kalau nantinya perjalanan akan bertambah lama karena cuaca buruk.

Benar saja, bis yang mereka tumpangi agak terhambat. Namun, mereka bisa sampai di rumah kakaknya dengan selamat.

Tapi, sayangnya kakaknya Jeff tampak seperti tak ada di rumah. Sementara perut Jeff sudah keroncongan karena ia tak sempat sarapan. Akhirnya, setelah menunggu lama hingga kedinginan. Keduanya memutuskan untuk kembali ke rumah dengan menggunakan taksi.

Sebab, Ibunya Jeff lupa belum menyiapkan makan malam. Tak berapa lama mereka pergi. Ibunya mendapat kabar kalau kakaknya sudah sampai di rumah. Padahal mereka sudah berangkat dan berada di kepadatan jalan karena cuaca buruk.

Terhambatnya kendaraan yang mereka tumpangi membuat Jeff dan Ibunya terlambat sampai di rumah. Tak hanya itu, Ibunya sudah sangat kelelahan dan hampir tak sanggup untuk memasak. Akhirnya, mereka memutuskan untuk makan di luar.

Tapi, tak sampai di situ. Restoran tempat mereka makan jaraknya pun cukup jauh. Apalagi ditambah cuaca yang buruk. Sehingga mereka tiba pun saat tengah malam.  Perut keroncongan membuat mereka makan dengan lahap. Setelah selesai makan, mereka pun tetap harus menerobos udara yang teramat dingin untuk sampai ke rumah.

Weird Family


A tale of J

Di buku ini Jeff bercerita tentang keluarganya yang aneh. Anehnya kenapa? Pertama, dia punya sepupu yang nakalnya enggak karuan.

Bayangin, masa saat mati lampu, dia melempar piring berisi makanan ke Ibunya Jeff! Setelah melakukan hal tersebut, dia berpura-pura tak tahu tentang kejadian itu. Hingga akhirnya Jeff yang dimarahi orangtuanya.

Ada lagi sepupunya yang lain, dia mirip sekali dengan Jeff. Wajahnya mirip, tingginya mirip sampai dikira kembarannya Jeff. Tapi, dia ini juga usilnya bukan main. Sampai-sampai Jeff pernah dihukum karena kesalahan yang enggak Jeff lakukan.

Quirky Friends

A tale of J

Ternyata enggak di rumah dan enggak di mana aja. Jeff itu selalu jadi anak yang terkena masalah padahal dia enggak nakal. Buktinya, dia sering dibully di sekolah oleh temannya.

Tapi, ada satu cerita yang lucu dengan temannya Jeff bernama Confine. Jadi, Confine ini punya aksen yang aneh. Seringnya, aksennya dia membuat teman-temannya enggak begitu paham dengan apa yang dia ucapkan.

Suatu ketika, saat di sekolah Jeff diminta oleh teman perempuannya untuk mau didandani. Ternyata, Jeff didandani menjadi mirip Confine! Dan Confine mirip dengan Jeff.

Karena itu, saat di kelas justru Jeff asli mendapat pujian atas nama Confine karena sudah berbicara dengan bahasa yang baik dan benar. Sementara Jeff palsu alias Confine malah dikenai hukuman. Huhu, kasihan ya Jeff.

Review A Tale of J

Secara keseluruhan sih kisahnya menarik. Plotnya mengalir dengan baik. Meski kasihan sama tokoh Jeff yang selalu disalahkan. Sosok Jeff ini memang enggak berani speak up dengan kondisinya. Dia nurut terus walaupun dia enggak melakukan kesalahan.

Kalau untuk dibaca anak-anak di Indonesia yang seusia De Liang mungkin akan bingung kali ya. Atau orangtuanya yang bingung, karena enggak ada perkembangan karakter ke arah positif. Soalnya, kadang kan kebanyakan masyarakat suka dengan karya yang terang-terangan menunjukkan cerita yang ada unsur inspirasinya.

Tapi, tetep oke dan menghibur cerita yang dituangkan sama De Liang. Pembaca bisa juga loh dukung De Liang biar makin semangat nulis bukunya.

Ayoo semangat membaca yaa, teman.

Postingan Terkait