Review Buku Tazkiyatun Nafs Penyucian Jiwa dalam Islam

tazkiyatun nafs

Pernahkah terlintas dalam benak, bagaimana caranya membersihkan jiwa dan melembutkan hati? Bagaimana caranya agar bisa patuh pada syariat Allah agar bisa selamat dunia dan akhirat?

Jawabannya ternyata terletak pada hati. Hatilah yang bisa menggapai ridho dan cinta Allah dan untuk bisa mencapainya dibutuhkan hati yang sehat dan bersih.

Cara mendapatkan hati yang sehat dan bersih tentunya harus melalui beberapa ikhtiar. Salah satunya yaitu penyucian jiwa. Dimana di dalamnya terdapat ikhtiar yang komplit untuk memurnikan hati agar setiap zikir yang didawamkan bisa hadir di dalam hati.


Belajar Menyucikan Jiwa dan Membersihkan Hati Melalui Bacaan

Bagi pembaca yang masih belum terbiasa membaca buku tebal, bisa mencoba membaca buku tentang Tazkiyatun Nufus (Penyucian Jiwa) yang sesuai syariat islam melalui buku saku karya Syaikh Prof. Dr. Abdur Razzaq bin Abdul Muhsin Al-Badr.

tazkiyatun nufus

Namun, jika membutuhkan ilmu yang membahas tuntas secara jelas dan terperinci, bisa membaca buku Tazkiyatun Nafs karya Dr. Ahmad Farid yang sesuai syariat Islam. Beliau merupakan ulama yang sudah banyak dikenal dan merupakan tokoh terkemuka dari jajaran ulama salafi di Alexandria.

Buku ini disajikan secara tematik, dimulai dari pengenalan kondisi hati, apa saja yang membuat hati kotor atau rusak hingga hal yang bisa membuat hati lembut dan bersih.

Gaya penyampaiannya cukup formal seperti buku non fiksi islam pada umumnya dan dijelaskan secara tematik tapi terjemahannya cukup enak dibaca. Dibutuhkan lebih dari sehari untuk membaca dan menelaah kajian dalam buku ini. Jadi, terapkan adab dalam menuntut ilmu terlebih dahulu, yaitu sabar, agar mudah dalam menyelesaikan buku ini.



Informasi Buku

Judul : Tazkiyatun Nafs Penyucian Jiwa dalam Islam

Penulis : Dr. Ahmad Farid

Tebal : 366 hal

Bahasa : Indonesia

Penerbit : Ummul Quro’

ISBN : 9786027637207

Link Pembelian : https://shope.ee/4KtFI2Znwg



Apa Saja Yang Dijelaskan Dalam Buku Ini?

Jalan untuk meraih kebahagiaan dunia dan akhirat adalah dengan memperhatikan, memperbaiki dan mengobati penyakit hati agar selalu mudah dalam menaati Allah. Dan cara paling dasar untuk mengobati penyakit hati adalah dengan mengenal hati.

Hati ternyata terbagi menjadi tiga macam, yaitu


  1. Hati yang sehat : hati yang selamat dari setiap syahwat yang kontradiktif dengan perintah dan larangan Allah serta dari setiap syubhat yang bertentangan dengan firman Nya.
  2. Hati yang mati : hati yang di dalamnya tidak ditemukan kehidupan, tidak mengetahui siapa Allah, tidak melakukan perintah Nya dan juga tidak mencintai apa yang Allah cintai.
  3. Hati yang sakit : kondisi hati yang hidup tapi terjangkit penyakit. Kadang bisa condong pada kebaikan namun kadang berat pada kemaksiatan. Semua terjadi seperti pertempuran dalam hati orang yang hatinya sakit.


Setelah mengetahui dimanakah kondisi hati yang paling sesuai dengan keadaan saat ini. Barulah beranjak ke cara syaiton memasuki hati seseorang. Mengenal pintu masuk syaitan adalah cara yang mudah agar bisa dijaga sehingga setan tidak mudah memasuki hati. Ada beberapa pintu yang disebutkan, yaitu : 


  • Marah
  • Syahwat
  • Iri
  • Tamak
  • Kenyang lantaran banyak makan
  • Tergesa-gesa
  • Bakhil
  • Takut fakir
  • Fanatik

Jika pintu-pintu tersebut dibangun penjagaan yang ketat, insya allah syaitan tidak akan mudah memasuki hati. Sehingga, akan lebih mudah melakukan pembersihan hati agar bisa mudah membangun kedekatan dengan Nya. 

Dengan menghindarkan diri dari penyakit hati sehingga bisa membangun kedekatan dengan Allah dan ketakwaan padaNya, maka Allah akan menganugerahkan pemahaman dan pengetahuan Nya sehingga orang tersebut mampu melihat yang hak dan batil secara jelas bagaikan melihat malam dan siang.



Penutup

Aku menyelesaikan bacaan ini selama beberapa hari, kurang lebih dua minggu. Dibaca santai sambil dibaca ulang perlahan dan dicatat juga ditandai. Dan pembahasan dalam buku ini sangat mencerahkan juga menambah ilmu dan wawasan. Terutama, menambah keimanan.

Buku ini bisa dijadikan bacaan selama Ramadan nanti. Sebab, bisa menambah semangat untuk terus mendekatkan diri dan bertakwa padaNya. Barakallahufiikum.

Postingan Terkait