Traveloka Xperience Bikin Liburan Edukatif Jadi Asik

Ubud writer festival


Apa event yang paling ditunggu oleh pembaca buku seperti saya? Pertama, pasti diskon-an buku. Kedua, event literasi yang mendatangkan sastrawan, jurnalis, musisi, aktivis dan budayawan mancanegara dalam satu tempat.

Di Indonesia sendiri ada tiga event literasi sejenis, yaitu Makassar Writer Festival, Asean Literary Festival dan Ubud Writer Festival. Bagi mereka yang belum sempat datang ke MWF. Pasti akan mengincar acara selanjutnya di tempat berbeda. Lokasi yang paling dikenal di seluruh dunia yaitu Bali. Nama acaranya adalah Ubud Writer Festival.

Acara literasi bergengsi ini mengundang banyak penulis Indonesia yang banyak dikenal. Harga tiket masuknya pun bisa dibilang lumayan. Sehingga, saya membutuhkan informasi diskonan biar biaya masuknya tak terasa mahal. Beruntunglah saya dapat harga murah di Traveloka Xperience sebesar Rp 250.000 untuk tiket masuk selama 4 hari.

Traveloka Experience


Karma Phala Sebuah Optimisme Untuk Indonesia Lebih Baik 


Acara literasi kali ini mengangkat tema Karma Phala yang merupakan filosofi dari ajaran Hindu. Konon, menyiratkan sebuah optimisme untuk kondisi Indonesia yang lebih baik. Melalui karya para penulis buku, budayawan hingga jurnalis.

Melalui tulisan dan karya, penggiat literasi ini melakukan pemberontakan. Melakukan kritik terhadap pemerintahan dan kondisi sosial politik di Indonesia. Tak sedikit karya-karya yang menggambarkan kondisi Indonesia baik saat ini maupun pada masa orde baru. Semua dihadirkan sebagai upaya menolak lupa. Menolak melupakan tragedi bersejarah yang nantinya bisa berguna untuk anak-cucu di masa depan.

Traveloka


Mengikuti acara seperti ini tentunya menjadi liburan paling tak terlupakan. Diadakan pada tanggal 24 Oktober 2019 sampai 27 Oktober 2019. Festival ini menghadirkan banyak agenda acara yang sayang untuk dilewatkan. Ada diskusi tentang literasi, pameran buku sampai bincang buku yang bikin seharian penuh jadi #XperienceSeru sepanjang masa.



Traveloka Experience Bikin Liburan Tetap Hemat


Sebagai pembaca buku, saya sendiri malas kalau memilih lokasi liburan yang mengeluarkan biaya cukup mahal. Karena, tentu saya akan lebih memilih untuk belanja buku daripada foya-foya liburan yang bikin tabungan ludes.

Karena itu, saya cukup bersyukur saat melihat di Traveloka Experience menyediakan tiket masuk UWF yang lebih murah. Bayangin aja, tiket masuk umum itu sebesar 750.000 rupiah. Sedangkan di Traveloka, cukup mengeluarkan uang 250.000 rupiah saja. Gimana?? Masih dibilang mahal??

Jadi, Traveloka Experience ini fitur baru dari Traveloka yang ditujukan untuk memberi kemudahan buat manusia pelit dan butuh liburan serta hiburan dengan harga masuk akal namun anti ribet. Siapa sih yang mau ribet saat butuh refreshing saat penat melanda. Tentunya, semua orang butuh yang efisien, murah dan memudahkan.

Di Traveloka Experience ini tersedia banyak pilihan. Kalau lagi liburan di kota lain dan butuh hiburan seperti nonton bioskop atau konser. Bisa cek di sini. Atau sedang cari tempat SPA yang berkualitas di dekat tempat penginapan. Bisa juga pesan di sini. Ibaratnya, one stop market buat yang butuh liburan dan hiburan. Tak perlu repot cari tiket ini dan itu di tempat terpisah. Cukup di satu tempat saja.


Ubud Writer Festival Keseruan Bersama Penggiat Literasi 



Di acara UWF ini tak hanya untuk penulis. Bagi orang awam yang ingin tahu atau ikut nimbrung membicarakan masalah-masalah yang sedang butuh solusi. Atau mendengarkan para penulis membicarakan tentang karya terbaru mereka.

Uwf


Saya jadi ingat kesan pertama saya saat ikut di acara serupa, yaitu ALF. Dimana saya ikut mendengarkan diskusi mengenai Apa Itu Sastra Serius? Yang mendatangkan tokoh sekaliber Richard Oh sampai Pak Manekke Budiman seorang dosen sastra UNJ.

Topik yang diangkat cukup seru buat saya. Hingga saya tak kapok untuk datang lagi ke acara ini. Begitu pula dengan keinginan berkunjung ke Bali. Selain liburan, juga ingin mengisinya dengan hal yang sangat sukai. Ada beberapa penulis yang karyanya sudah saya baca. Dan, ingin sekali saya bawa ke sana untuk minta tanda tangan penulisnya langsung.




Leila Chudori Yang Membiarkan Laut Bercerita



Mengangkat situasi dan kondisi saat masyarakat Indonesia mendesak reformasi. Ketika berbondong-bondong para mahasiswa turun ke jalan demi merobohkan era orde baru. Kala itu pula, Laut akan menyeritakan bagaimana kisah awal mula gerakan gerilya para mahasiswa ini.

Kisah ini sudah melalui riset yang panjang. Bu Leila sendiri mewawancarai beberapa narasumber terkait. Para aktivis yang masih terus memperjuangkan nasib kawan mereka yang hilang hingga saat ini. Hingga orang tua yang tak tahu bagaimana kabar anak mereka sampai kini.


Program ubud



Irwan Bajang Si Penggebrak Penerbit Indie Di Indonesia 


Melalui Indie Book Corner, mas Irwan Bajang yang akrab dipanggil mas IB ini. Melakukan gebrakan untuk dunia literasi. Dengan menerbitkan buku berkualitas secara independen. Sudah banyak buku yang diterbitkan oleh IBC. Bekerjasama dengan banyak toko online seperti Toko Budi. IBC melebarkan sayapnya dengan mengenalkan penulis sastra yang jarang terdengar. Buku berjudul Hantu, Presiden, dan Buku Puisi Kesedihan berisi sekelumit sindiran yang dikemas ke dalam fiksi. Melalui dunia imajinatif yang tetap relevan dengan kondisi masa kini.


Saras Dewi Yang Menatap Lembayung Di Langit Bali 


Siapa yang masa kecilnya atau masa remajanya akrab dengan lagu lembayung di langit bali ini? Saya masih ingat dan sangat hapal lagu tersebut. Lagu yang liriknya sangat mendayu-dayu dan memiliki kesan mendalam. Siapa sangka, kalau penyanyi yang bernama Saras Dewi kini menjadi sosok aktivis dan dosen pengajar tema ekofeminisme. Ia hadir di acara festival literasi ini dan akan mengajak pengunjung berbincang masalah lingkungan hidup.


Richard OH Dan Perburuan Yang Fenomenal 


Mengenal beliau saat di ALF. Sosok yang tampak asik saat berdiskusi. Memiliki wawasan yang cukup mengenai dunia literasi. Membuat saya benar-benar seperti kehabisan kata-kata. Lelaki yang baru saja menyutradarai film Perburuan. Yang diangkat dari novel Pramoedya Ananta Toer ini. Akan hadir juga di beberapa program. Akan membahas mengenai dunia film seperti sinematografi dan dunia cerita seperti Marvel.


Vabyo


Valiant Budi Yang Lupa Dengan Warna Kehidupan 



Mengenal si penulis Joker melalui kicauannya di twitter. Membuat saya belajar untuk mengenal dan memahami diri saya sendiri. Momen ketika ia harus menjalani rutinitas berbeda. Dari diet hingga terapi. Membuat saya sadar secara penuh. Bahwa, apapun itu semua tergantung seberapa besar kemauan kita untuk berusaha.

Kutipan paling sering membuat saya termenung adalah Orang Yang Berharap Mati Tak Kunjung Mati,Orang Yang Berharap Hidup Lama Justru Lekas Mati. Dari hal itulah saya mencoba terus untuk menikmati hidup. Mulai mengurangi ambisi yang terlampau berlebihan. Tapi, bukan berarti berhenti bermimpi.

Karena itulah, saya senang sekali saat membaca bukunya yang selanjutnya berjudul Forgotten Colours. Sebuah kisah tentang mereka yang berusaha menelusuri jati dirinya melalui malam panjang. 



Liburan Seru Dan Edukatif 



Baru melihat program yang tersedia di acara Ubud Writer Festival melalui websitenya. Membuat saya penasaran dan tak sabar menanti bulan Oktober tiba. Saya sudah ingin terbang ke Bali rasanya. Menikmati sunset dan sunrise di pantai. Sambil menyelami dunia melalui literasi.

Kehadiran narasumber yang beragam. Membuat saya ingin ikut serta dalam setiap program. Tapi, memang perencanaan saat di UWF ini harus dimiliki. Kalau tidak, tentu saya akan kebingungan dan tidak optimal nantinya.

Rasanya ingin banyak bersyukur. Karena, rasa penasaran dan pelit ini saya jadi bisa singgah di website Traveloka. Sehingga saya bisa mendapat tiket masuk UWF dengan harga sangat terjangkau.


Pernah enggak sih, pembaca merencanakan liburan tapi sambil menambah wawasan?



Postingan Terkait