Spoiler Alert : Manhwa I Got A Boy Tentang Mempertahankan Seseorang Agar Tetap Hidup

i got a boy


Siapa sangka saya menemukan salah satu Manhwa yang ceritanya lumayan kompleks. Romancenya ada, Slice of Life-nya ada, Misterinya ada. Paket lengkap yang merepresentasikan kehidupan dengan baik.

Mengangkat kisah kekerasan anak yang dilakukan oleh seorang Ibu yang menyebabkan anak tersebut seolah memiliki dua kepribadian. Dan, di sini, dua kepribadian itu tidak hanya ditampilkan dalam wajah satu anak tapi ada beberapa anak yang menjadi 'korban' untuk memenuhi keinginan orangtua.

Dalam Manhwa kali ini, ada adegan dewasanya, jadi diharap bagi yang belum berusia 18 tahun untuk tidak mencoba membaca Manhwa ini. Penulis atau kreator Manhwa ini ternyata sudah memiliki karya yang cukup banyak, jadi tidak heran kalau I Got A Boy bisa memiliki kisah cerita yang sedemikian kompleks.

Tentang Bagaimana Mempertahankan Dia Yang Kau Cintai Agar Tetap Hidup Dan Bahagia.


Kartu Tanda Buku


Judul : I Got A Boy
Penulis : Baek Hyekyung
Terdiri Dari : 3 Season
Format : Digital Toon
Bahasa : Inggris
Bisa Dibaca Di : Tappy Toon



I got a boy


Pertemuan Pertama Antara Hyoojo Dan Gunta



Waktu masih kecil, Jan Gunta termasuk anak lelaki yang cenderung aktif. Tidak jarang Ibunya sampai kewalahan dan harus pindah rumah karena tingkah laku anaknya ini. Selain iseng, terkadang Gunta bisa cenderung emosional dan sering memukuli teman-temannya. Tapi, dia anak yang cukup cerdas walaupun nilai di sekolahnya tidak bagus. Namun, Gunta kecil bisa mengetahui hal-hal aneh yang terjadi di sekitarnya.

Ibunya Gunta mendaftarkan anak lelakinya ini ke tempat les renang. Agar energinya bisa tersalurkan dengan baik sehingga ketika dia pulang ke rumah nanti, Gunta tidak akan terlalu aktif sehingga membuat Ibunya kewalahan. Apalagi, karena beliau dan Ayahnya Gunta harus mengurus toko roti, sehingga keduanya membutuhkan satu tempat yang baik untuk menyalurkan energinya.

Sewaktu di kolam renang, inilah pertama kalinya Hyoojo meneriakkan sesuatu pada Gunta yang kemudian membuatnya berteman dengannya. Pada mulanya, Gunta mengira kalau Hyoojo adalah seorang anak lelaki. Bagaimana tidak? Di kolam renang, Hyoojo yang lebih tua satu tahun dari Gunta, mengajarkan agar dia tidak takut di kolam renang.

Tak hanya itu, ketika Gunta sedang menunggu Ibunya yang berjanji menjemputnya dari sekolah tidak kunjung datang. Justru Hyoojo-lah yang datang dengan mengendarai mobil khusus anak-anak yang bisa digunakan dengan batre. Dia mengantar Gunta hingga ke rumahnya. Setelah itu, keduanya senang bermain bersama, apalagi Hyoojo termasuk anak yang sering dibelikan mainan mahal.


I got a boy


Pada suatu ketika, terjadi kebakaran di apartemen milik Hyoojo. Dia kehilangan Ibunya yang meninggal dunia dalam peristiwa tersebut. Sementara Ayahnya sudah menghilang sejak dia masih kecil. Hyoojo sendiri diurus oleh seorang bibi yang cukup aneh. Aneh, karena ketika orangtua Gunta menawarkan tempat untuk Hyoojo dan meminta untuk mengadopsi Hyoojo, sang bibi cukup cepat bertindak. Keanehannya yaitu nomor yang diberikan oleh si bibi tersebut bahkan tidak bisa dihubungi sama sekali. Seolah tidak menginginkan keberadaan Hyoojo.

Di awal cerita, sebelum semua terungkap, memang ditunjukkan betapa Gunta tidak ingin lepas dari Hyoojo. Dia memeluk Hyoojo lebih dari tiga jam selama tiga hari itu dia tidak pernah membiarkan Hyoojo lepas dari penglihatannya. Ini hal yang membuat kedua orangtua Gunta merasa aneh, karena tidak biasa melihat Gunta diam memeluk Hyoojo tanpa bertingkah laku iseng apalagi memukulnya.

Kemudian, setelah diadopsi, baik Gunta dan Hyoojo menjadi kakak dan adik. Namun, jangan ditanya, keduanya ini termasuk sering bertengkar di rumah, meski di sekolah yang sama Hyoojo menolak untuk dekat dengan Gunta dan bertingkah laku pendiam dan ceria, Hyoojo adalah anak yang baik dan juga cerdas sehingga membuat orangtua Gunta sangat sayang padanya.

Dilihat pada awal mulanya, memang tampak aneh karena saya belum mengetahui mengenai adopsi ini. Soalnya, melihat Gunta memeluk Hyoojo saat tidur dengan alasan ingin tidur di kamar Hyoojo yang memiliki pendingin udara, rasanya cukup tidak begitu masuk akal. Saya pikir ini kisah hubungan brother/sister complex, ternyata bukan.



Antara Hyoojo Dan Suyeop Yang Berbagi Pengalaman Yang Sama



Ketika Hyoojo mengikuti salah satu acara untuk siswa-siswi sekolah di pulau Jeju. Dia bertemu dengan Kim Suyeop, saat itu dia memanggilnya Teacher aka Guru. Karena, Suyeop memang menjadi guru pembimbing di grupnya Hyoojo. Di sinilah, untuk pertama kalinya Hyoojo merasakan getaran aneh ketika Suyeop mengecup tangannya.

Meski ekspresi Hyoojo memang selalu tampak dingin, namun Suyeop-lah yang bisa melihat bahwa terkadang Hyoojo menampakkan ekspresi kosong di wajahnya. Ini yang membuat Suyeop tertarik karena dia merasa ada kesamaan pada diri gadis tersebut. Di camp musim panas itu, baik Suyeop dan Hyoojo berbagi waktu untuk setidaknya mencoba saling mengintip apa yang terjadi di masa lalu masing-masing.

I got a boy



Dan, di camp musim panas ini pula, sesuatu yang besar terjadi pada Hyoojo. Ketika dia bertengkar hebat dengan Gunta hingga mengakibatkan adiknya itu memutuskan untuk tidak tinggal di rumah. Tak hanya itu, hubungan keduanya pun mulai mendingin. Hyoojo sendiri tak mengerti, mengapa emosinya menjadi tidak stabil usai bertemu dengan Suyeop, seolah ada sesuatu yang memberontak dalam dirinya.

Waktu berjalan dengan cepat, hingga suatu ketika Suyeop dan Hyoojo kembali bertemu di stasiun. Bagi Suyeop, gadis itu cenderung mudah ditebak sehingga apa yang akan dilakukan oleh sang gadis saat duduk sendirian di stasiun, mendorongnya untuk menghampiri. Inilah pertemuan kedua mereka setelah beberapa tahun sejak camp musim panas.

Kedekatan Hyoojo dan Suyeop akhirnya semakin serius, keduanya memutuskan untuk berpacaran dan diketahui bahwa apa yang membuat Suyeop penasaran pada diri Hyoojo terbongkar. Keduanya membagi rasa sakit dan getir tentang masa lalu bersama. Bagaimana Suyeop merasakan sedih dan sakit ketika dikhianati oleh Ayahnya sendiri dengan mengambil uang hasil jerih payahnya, kemudian menipu kolega Suyeop hingga dia berakhir seperti sampah bagi banyak orang.

Tanpa meninggalkan alasan atau pesan, suatu hari Kim Suyeop meninggalkan Hyoojo. Gadis itu berpikir kalau Suyeop menghilang dan dibunuh, meski ketika dilaporkan ke polisi ternyata Suyeop masih hidup namun memutuskan meninggalkan Hyoojo tanpa alasan yang membuat gadis itu sangat terpukul dan sempat memutuskan untuk bunuh diri.



Kasus Pembunuhan Dan Pembakaran 10 Tahun Silam



Di sinilah letak misteri itu. Yang merupakan tragedi tidak terselesaikan selama 10 tahun hingga tim kepolisian dan investigasi tentang kasus ini cenderung lamban. Tragedi ini pula yang menjadi mimpi buruk bagi Hyoojo yang sering ketakutan dalam tidurnya. Dimana dia melihat ada api yang membakar tempat tinggalnya, kemudian seseorang yang menyeramkan seolah hendak membunuhnya.

Pelaku pembakaran baru saja tertangkap setelah 10 tahun berlalu. Meski pihak kepolisian bingung, karena terdakwa tidak mau membuka mulutnya selama beberapa hari. Hingga suatu ketika dia memohon satu permintaan untuk bertemu dengan Hyoojo. Di sinilah kemudian konflik itu meruncing dan membuat bagian demi bagian sedemikian menegangkan.

Bayangkan saja, si tersangka ini benar-benar mengejar Hyoojo dan Gunta untuk meminta sesuatu yang belum sempat diterima olehnya. Terlebih Hagyung, si tersangka pembunuh dan orang yang membakar apartemen Hyoojo, merupakan psikopat yang sudah banyak membunuh namun tidak ada satupun dari korban yang dibunuh itu terungkap. Itupun dia menyerahkan diri ke polisi demi meminta apa yang belum dia terima.

I got a boy


Hagyung ini juga memiliki luka yang sama dengan Hyoojo ketika masih kecil. Untuk itulah, ketika pertama kalinya dia melihat Hyoojo, dia bisa menemukan kesamaan dalam diri gadis itu. Rasa sakit dan luka yang membuat masa kecil mereka tampak berbeda dan terbawa hingga mereka dewasa. Luka tersebut tampaknya memang abadi, mengubah mereka menjadi pribadi yang sangat berbeda.

Di Season 3, kondisi ketegangannya meningkat pesat, membuat saya yang membacanya seolah tidak bisa tenang barang sejenak. Takut, kalau-kalau Hagyung akan muncul, kemudian tiba-tiba membunuh salah satu keluarga atau sahabat mereka. Dan, misteri demi misteri yang diungkap oleh Hyekyung ini cukup membuat penasaran karena tidak bisa langsung ditebak. Bahkan, hingga menjelang babak akhir pun masih ada keping misteri yang tersimpan dan baru bisa ditemukan.



Penutup


Usai membaca cerita ini, saya sampai tidak bisa tidur karena ingin segera menuliskan ulasannya. Kisah misteri yang membuat saya berdebar dan penasaran. Romansa yang dikemas tidak berlebihan tapi juga tidak kurang. Meski, saya masih merasa kurang pada bagian Suyeop yang kurang dieksplorasi sementara dia tetaplah sosok yang mengisi kenangan dalam hidup Hyoojo.

Meski lagi-lagi saya merasa sebal dan kesal dengan Hyoojo yang ribuan kali mencoba menyelesaikan masalah sendiri tanpa meminta bantuan yang berkali pula membuatnya terjebak pada peristiwa yang membuat semua orang khawatir. Bayangkan, dia hampir dibunuh tapi terus saja berusaha menghindar dari Gunta dan keluarganya. Sementara dia bisa meminta bantuan dari orang lain. Rasanya, kesal dan jengkel menjadi satu meski memang cukup rasional kalau dia memilih jalan demikian akibat masa lalunya.

Akhirnya, saya menemukan satu Manhwa yang bisa menjadi favorit saya. Tidak menyesal rasanya membaca karya ini, meski saya membacanya di website scanlation gratisan, hehe. Kalau penasaran bagaimana ceritanya, lebih baik membeli koin di Tappy Toon. Kebetulan koin saya habis jadi memilih baca di website ilegal (pengakuan dosa, LOL).

Postingan Terkait