P.S I Like You

ulasan novel kasie west


P.S I Like You yang diterbitkan oleh Penerbit Spring ini memiliki sampul buku yang imut dan lucu. Cocok untuk keperluan foto-foto ala bookstagram. Belum lagi, hasil terjemahan Penerbit Spring yang selama ini masih menjadi favorit untuk saya, sehingga membaca buku Kasie West untuk pertama kalinya terasa sangat menyenangkan. Apalagi kisah cerita di dalam novel ini tergolong ringan, romansa masa-masa sekolah. Tentang dua insan yang entah bagaimana memiliki kebencian satu sama lain. Namun, bobot kebencian di satu pihak lebih besar dari pihak lainnya.


Kartu Tanda Buku

Judul : P.S I Like You || Penulis : Kasie West || Halaman : 367 || Cetakan pertama, November 2016 || Penerbit : Penerbit Spring || ISBN : 9786027432260 || LBABI : 1 || Rating : 4/5

***

Lily dan Isabel dua sahabat yang senantiasa saling memahami satu sama lain. Isabel sangat paham, bahwa bagi Lily gitar dan musik adalah hidupnya, napasnya. Serta dia sangat memahami bagaimana Lily selalu menanggung tanggung jawab untuk membantu mengasuh kedua adik laki-lakinya. Meski itu berarti, kebersamaan mereka harus sering terganggu bahkan batal karena Lily memiliki janji untuk menjaga adik-adiknya itu.

Selain itu, Isabel juga sangat tahu, kalau Lily bahkan sudah terlalu lama tidak berkencan. serta memiliki musuh bebuyutan bernama Cade - mantannya Isabel. Karena itulah, Isabel berjuang keras untuk menjodohkan Lily dengan temannya Gabriel. Meski dirinya tak begitu antusias dengan cowok yang bahkan tidak memahami banyak hal tentang musik apalagi lelucon. Terutama, di mata Lily yang ada saat ini adalah Lucas.

Namun, fakta bahwa Lily masih belum berani mendekati Lucas untuk memverifikasi apakah benar Lucas yang mengirimkan surat yang tersembunyi di bawah mejanya atau bukan, justru membuat penasaran. Terlebih, kondisi dalam kehidupannya kemudian berangsur-angsur berwarna, berkat surat-surat misterius yang diawali oleh satu baris lirik lagu yang ditulis Lily di atas meja di kelas Kimia.

Kelas yang membosankan bagi Lily dan sahabat pena misteriusnya. Belum lagi, ada banyak rahasia yang dikisahkan oleh si sahabat pena ini, rahasia yang hanya Lily satu-satunya orang yang mengetahuinya. Kemudian, surat-surat tersebut membuat keduanya saling tak sabar menanti kelas Kimia, kelas yang tadinya membosankan hingga akhirnya membuat keduanya semangat untuk menghadirinya.

Dan Lily juga membagi pengalamannya, untuk menulis lirik lagu yang ingin dia ikutsertakan dalam lomba. Apalagi setiap kali selesai membaca surat dari sahabat penanya itu, kondisi hati Lily berubah, dia menjadi semakin kreatif. Hingga suatu ketika, dia mengalami masa-masa sulit, sulit untuk memercayai kenyataan, namun justru saat itulah dia berhasil membuat lirik secara utuh meski lirik tersebut meminjam 'derita' dari sahabat penanya.


Aku mengubah penantian menjadi sebentuk seni
Mengikat garis-garis berliku di sekeliling hancurnya hati
Agar aku mampu bertahan satu hari lagi
Aku melukiskan senyum miring
Menggantung air mata sejenak agar mengering

~ Hal 142


***

Yang menarik dari novel ini pastinya karena kisah yang ringan, cerita romansa anak sekolah. Serta sisipan band-band yang ketika saya cari tahu sendiri, ternyata tidak saya temukan. Sampai bagaimana masing-masing dari mereka, berusaha untuk menjalani kehidupan. Kejutan demi kejutan cukup membuat saya tersenyum saat membaca novel ini.

Dan, saya pun demikian seperti Lily, senantiasa menanti datangnya waktu sekolah dan jam pelajaran Kimia agar bisa mengetahui surat apa yang ditulis oleh si sahabat pena itu. Ah, meski di beberapa hari ada sebuah peristiwa yang membuat si sahabat pena ini berhenti menulis surat, barang sebentar, tapi justru membuat saya ikutan penasaran. hehehehe.

Oiya, selama membaca novel ini, saya berdecak kagum loh dengan keluarga Lily yang benar-benar WAH. Apalagi kedua adik lelakinya, mereka bisa nurut sekali dengan Lily. Meski kemudian ada peristiwa yang membuat Lily benar-benar marah, namun dia tetap menjadi kakak yang baik untuk Jonah. So sweet moment.

***

Selama membaca buku-buku dari terbitan Spring, saya belum pernah menuliskan kesan saya selama ini. Semenjak pertama kali membaca novel terbitan Spring yaitu novel Attachment, saya mendapat kesan mendalam terutama pada terjemahannya yang lumayan membuat saya mudah dalam menyelesaikan bacaan. Selain itu, cover-cover buku yang disajikan juga bagus-bagus, cocok untuk difoto dan memenuhi akun instagram. Plus, target Penerbit Spring untuk bisa menghadirkan bacaan baru yang masih gress untuk pembaca Indonesia sangat saya acungi jempol.

Ketika bookstagram luar negeri tengah pamer buku P.S I Like You, tak lama berselang penerbit Spring juga menerbitkan buku ini. Lumayan cepat juga, pikir saya. Nah, belakangan bookstagrammer tengah pamer buku seperti Caraval, atau karya lain dari Nicola Yoon. Saya menanti dengan sabar deh semoga saja segera terbit.

Serta saya juga berharap, semoga Penerbit Spring menjual ebook legal yang bisa saya nikmati ketika tengah jenuh membaca buku fisik. Huhuhu, soalnya susah sekali mencari ebook terbitan Spring ini.

Postingan Terkait