Rangkuman Buku Terapi Berpikir Positif Part 1

Berpikir positif


Buku Terapi Berpikir Positif ini memiliki muatan ilmu yang cukup banyak. Bukan sekadar berisi caranya saja. Tapi, juga disajikan alasan dan fitrah manusia mengapa sering kali dihadapi pikiran positif vs pikiran negatif.

Tak hanya itu, dalam buku bersampul putih dan sudah diterbitkan sejak tahun 2009 ini memaparkan juga alasan kenapa pikiran sering bisa memengaruhi banyak faktor dalam kehidupan sehari-hari.

Karena muatan yang cukup komplit dalam buku ini. Akhirnya, aku putuskan untuk merangkum bagian-bagian terpenting dari bagian penting lainnya dalam buku ini.

Buat teman-teman yang juga ingin baca buku ini. Bisa langsung kontak penerbit @penerbitserambi ya, untuk mendapatkan buku originalnya. Atau klik penawaran di bawah ini, buat dapetin diskon pembelian buku.

Beli buku diskon
Klik gambar untuk mendapatkan diskon


Kartu Tanda Buku

Judul : Terapi Berpikir Positif

Penulis : Dr. Ibrahim Elfiky

Halaman : 347

Format : Buku fisik

Bahasa : Indonesia (terjemahan)

Desain sampul : Altha Rivan dan Tim Serambi

Ditetbitkan oleh Penerbit Serambi

ISBN : 9786022900733


Pembahasan Penting Buku Terapi Berpikir Positif

1. Kekuatan Pikiran

Pikiran adalah alat ukur yang digunakan manusia untuk memilih sesuatu yang dinilai lebih baik dan lebih menjamin masa depan diri dan keluarganya (3). Berpikir adalah bagian terpenting yang membedakan manusia dengan makhluk lainnya.

Pikiran yang menjadi pendorong setiap perbuatan dan dampaknya. Pikiranlah yang menentukan kondisi jiwa, tubuh, kepribadian dan rasa percaya diri.

Faktanya, dalam Aladdin Factor karya Jack Canfield dan Mark Viktor Hansen, setiap hari manusia menghadapi lebih dari 60.000 pikiran. Dan pikiran tersebut membutuhkan pengarahan.

Jika arah 60.000 pikiran tersebut negatif, maka pikiran akan menyimpan memori ke arah negatif. Sementara, jika arah sebaliknya maka ruang memori akan menyimpan ke arah positif.

Dan fakta selanjutnya yang dilakukan oleh penelitian Fakultas Kedokteran di San Fransisco menyebutkan bahwa lebih dari 80% pikiran manusia bersifat negatif.

Ketika digabungkan perhitungannya, maka 60.000 pikiran yang belum terarah dikalikan 80% pikiran dominasi negatif pada manusia. Didapatkan ada 48.000 pikiran negatif yang memengaruhi perasaan, perilaku serta penyakit yang mendera jiwa dan raga.

Mengarahkan pikiran agar tidak membiarkan pikiran negatif mendominasi bisa dimulai dengan memahami arti pikiran dan kekuatannya. Dan juga mengetahui kekuatan dari pikiran akan menghasilkan apa saja :

  1. Berpikir akan memengaruhi akal bawah sadar
  2. Berpikir memengaruhi citra diri
  3. Berpikir berpengaruh pada produktivitas
  4. Berpikir memengaruhi perilaku
  5. Berpikir memengaruhi fungsi indera manusia
  6. Berpikir mampu memengaruhi fisik
  7. Berpikir bisa berpengaruh pada hati
  8. Berpikir mampu menghasilkan pola pikir (mindset)
  9. Berpikir dapat menghasilkan file-file akal 
  10. Berpikir punya pengaruh yang kuat
  11. Berpikir dapat memengaruhi penghargaan pada diri manusia
  12. Berpikir akan berpengaruh pada kepercayaan diri
  13. Berpikir bisa memengaruhi kondisi kejiwaan
  14. Berpikir bisa memengaruhi kondisi kesehatan
  15. Berpikir mampu melampaui batas zaman
  16. Berpikir itu tidak mengenal jarak
  17. Berpikir itu tidak mengenal waktu
  18. Berpikir bisa meningkatkan atau melemahkan kekuatan
  19. Berpikir bisa melahirkan kebiasaan
  20. Berpikir dapat menghasilkan intelektual


Kenapa Berpikir alih-alih Pikiran? Sebab, berpikir adalah kata kerja yang mengandung makna bahwa otak manusia bekerja selama 24 jam. Dengan pengarahan kegiatan Berpikir tentu akan menghasilkan hal yang ditulis dalam poin di atas.


Pikiran Memiliki Proses yang Kuat

Meskipun berpikir itu termasuk kegiatan sederhana dan membutuhkan waktu sekejap. Nyatanya, berpikir itu memiliki proses yang cukup kuat. Dan seringnya pikiran yang dihasilkan berpengaruh pada 7 sumber yang dijadikan referensi oleh akal, baik disadari atau tidak. Sumber-sumber tersebut yaitu :

Orangtua

Inilah proses berpikir pertama yang didapat manusia di dunia ini. Dari orangtua kita belajar tentang kata-kata, ekspresi wajah, gerakan tubuh, perilaku, norma, keyakinan agama, prinsip, dan nilai-nilai luhur. Proses ini mengakar dalam diri dan menjadi referensi utama dalam berinteraksi dengan diri sendiri maupun dengan dunia luar.

Keluarga

Dari saudara laki-laki, saudara perempuan, kakek, nenek, paman, bibi dan anak-anak. Kita menangkap informasi baru dan menggabungkannya dengan informasi yang ada. Jadi, proses pembentukan pikiran akan menjadi semakin kuat.

Masyarakat

Secara luas, definisi masyarakat adalah orang luar yang berinteraksi dengan kita. Siapa saja. Baik itu tukang parkir, tukang sayur, tetangga, siapa saja. Dari interaksi dengan mereka pun terjadi penggabungan informasi baru dengan yang telah ada hingga menjadikannya sebagai hasil pikiran yang kuat.

Sekolah

Mencangkup semua ucapan, perilaku dan sikap guru serta pengelola sekolah. Karena sekolah memiliki pengaruh yang sangat besar dalam proses pembelajaran. Dan hasil dari interaksi tersebut adalah proses pembentukan pikiran yang semakin bertambah dan kuat di alam bawah sadar.

Teman

Berteman adalah aktualisasi diri pertama dalam kehidupan karena kita menentukan pilihan pertama kali tanpa pengaruh dari keputusan orangtua. Selain itu, ini adalah bentuk bukti kebebasan dan penerimaan masyarakat. Karena itu, pengaruh perilaku dari teman ikut membentuk proses pembentukan pikiran kita. Sehingga, data memori yang tersimpan semakin banyak.

Media Massa

Dari sebuah penelitian yang dilakukan psikologi dan fisiologi di New Zealand, menyatakan bahwa 60% kondisi menyedihkan diakibatkan oleh media massa yang berperan aktif menyebarkan hal negatif. Pengaruh berbahaya ini ikut memperkaya proses pembentukan pikiran setiap orang sehingga menjadi kuat dan semakin dalam dibandingkan sebelumnya.

Diri Sendiri

Pikiran dapat membentuk keyakinan dan prinsip yang kuat. Juga bisa menambahkan sikap baru baik positif maupun negatif pada diri seseorang.

Pikiran itu lebih kuat dan dalam dari yang kita bayangkan. Karena, dengan berpikir bisa melahirkan pengetahuan, pemahaman, nilai, keyakinan dan prinsip. 

Pikiran mampu menjadi referensi rasional dalam eksperimentasi, perjalanan hidup, pemaknaan, serta cara memahami kebahagiaan dan kesengsaraan. Pikiran adalah sumber pendorong perilaku, sikap dan hasil yang kita dapatkan.

Kenyataannya, kita dan seluruh manusia di muka bumi ini bisa menjadi sekarang karena hasil dari pikiran kemarin. Bagaimana kita di esok hari adalah hasil berpikir hari ini.


"Jika Anda ingin sukses, pelajarilah kesuksesan itu dan berpikirlah seperti orang-orang sukses. Jika Anda ingin bahagia, pelajarilah kebahagiaan dan berpikirlah seperti orang-orang yang bahagia. Ingat, pikiran adalah hasil pilihanmu sendiri. Sebelum Anda memilih pikiran tertentu maka pertimbangkanlah baik-baik. Jika pikiran tertentu memiliki dampak positif, mantapkanlah hingga ia menjadi pengontrol perbuatan Anda secara konsisten." - Hal 11


Pikiran Membuat Arsip Memori dalam Akal

Setiap kali akal mendapat pengertian lain dari sebuah kata atau informasi atau ekspresi baru, terbentuklah file tersendiri pada setiap kata / informasi / ekspresi tersebut. Dan setiap file secara khusus memuat file tersendiri untuk pengertian tersebut.

Jadi, ketika seseorang mendapatkan pengalaman dalam pengertian tertentu, akalnya akan merekam pengalaman tersebut dalam file khusus. Ada banyak jenis file, ada file cinta, file marah, file sedih, file ceria, file fanatisme, file kehilangan, file kesuksesan dan lainnya.

Dalam akal terdapat banyak arsip yang berisi pengetahuan, bahasa, norma, keyakinan dan prinsip. Setiap ada pengalaman baru, otak akan mengidentifikasikannya dengan menggunakan data-data yang sudah ada, lalu menyimpannya dalam file sejenis.


Pikiran Melahirkan Mindset

Banyak orang yang tidak tahu bahwa kita sering menggunakan kalimat afirmasi yang akhirnya membentuk pola pikir atau mindset, kemudian tersimpan dalam akal bawah sadar yang menumbuhkan perasaan dan persepsi juga membentuk rutinitas.

Definisi mindset adalah sekumpulan pikiran yang terjadi berulang kali di berbagai tempat dan waktu serta diperkuat dengan keyakinan dan proyeksi sehingga menjadi kenyataan yang dapat dipastikan di setiap tempat dan waktu yang sama.

Segala yang dilihat saat ini, segala sesuatu dalam hidup ini terbentuk dari mindset. Mindset terbentuk dari pikiran tertentu yang terjadi berkali-kali dan hasilnya digunakan dalam kehidupan.


Pikiran Memengaruhi Intelektualitas

Akal seseorang bekerja sesuai arahan. Pikiran apapun yang sedang dipikirkan seseorang akan diterima oleh akal dan ia bekerja ke arah pikiran itu. Ia akan mencari di ruang memori setiap file yang dapat membantu dan mendukung ke arah itu dan membuat kita berhasil mewujudkannya, baik positif atau negatif.

Apapun yang kita pikirkan akan menjadi arah bagi akal. Dan akal akan sebisa mungkin bekerja dan berusaha mewujudkan pikiran tersebut. Patut kita ketahui bahwa setiap kita berpikir maka otak akan menangkap sinyal tersebut sebagai informasi. Kemudian otak akan melakukan beberapa hal seperti :

  1. Menyadari dan memahami informasi dan pikiran
  2. Membuka file khusus yang menyimpan pikiran tersebut dalam ruang memori
  3. Menganalisa pikiran dan membandingkannya dengan pikiran lain yang serupa dan sudah tersimpan dalam memori
  4. Mencari data dalam file memori yang dapat mendukung dan memperkuat pikiran
  5. Melemahkan informasi lain agar membantu kita berkonsentrasi pada pikiran yang ada. Karena, akal manusia hanya dapat memikirkan satu hal dalam satu waktu


Pikiran Memengaruhi Fisik

 Apa yang kita pikirkan dan katakan pada diri kita diambil oleh otak. Selanjutnya, otak akan membuka file-file yang sesuai dengan yang kita pikirkan. Ketika itulah, pikiran memengaruhi gerakan tubuh dan ekspresi wajah. Jadi, seseorang sebenarnya bisa merasakan bahwa tubuhnya dipengaruhi oleh pikiran.

Kondisi tubuh juga bisa memengaruhi akal, membuat otak membuka file yang sejenis dengan kondisi tubuh. Jika tubuh dalam kondisi kuat dan tangguh, akal akan menerima kondisi tersebut lalu membuka file kekuatan dan ketangguhan.

Akal juga memiliki kemampuan mengobati tubuh dan membantunya bebas dari penyakit. Karena itu, mulai hari ini, putuskanlah apa yang kita pikirkan. Sebab, pikiran akan berpengaruh pada tubuh, potensi dan semangat. Selain itu, perhatikan juga agar tubuh dalam kondisi baik sehingga bisa memengaruhi pikiran agar lebih baik.


Pikiran Memengaruhi Perasaan

Setiap pengalaman memengaruhi perasaan sesuai yang ada di dalam benak kita dan sesuai dengan file yang tersimpan di dalam ruang memori.

Perasaan adalah bahan bakar bagi manusia. Dan perasaan adalah reaksi ilmiah dari pikiran dalam diri kita. Kita mengetahui makna setiap perasaan, baik positif maupun negatif. Seperti perasaan cinta, sayang, bahagia atau juga rasa matah, dendam, benci dan sebagainya.

Setiap perubahan dari dalam diri seseorang, yaitu dari pikiran, maka file yang ada, citra diri, penghargaan terhadap diri sendiri, nilai-nilai dan keyakinan kuat akan tersimpan di dalam alam bawah sadar. Semua itu bersifat internal.

Perasaan juga bersumber dari pikiran. Karena itu, jika kita benar-benar ingin mengubah kehidupan menjadi lebih baik maka mulailah kuasai pikiran kita.


Pikiran Memengaruhi Sikap

Konsentrasi dapat melahirkan perasaan tertentu dalam diri kita. Selanjutnya, perasaan tersebut akan mendorong kita untuk bersikap, berekspresi dan menggerakkan tubuh. Dan penggerak itu semua berawal dari pikiran.

Lebih dari 90% sikap manusia itu bersifat spontan, seringnya terjadi tanpa pertimbangan logis. Sikap seseorang muncul dari sebuah kebiasaan dan pengaruh yang didapat dari luar. Namun, sikap manusia tidak menggambarkan hakikat kita sebagai makhluk yang paling sempurna, tapi merupakan sesuatu yang terjadi secara spontan. 

Berikut ini beberapa sikap dibahas secara detail :

Sikap Memusuhi atau Menyerang

Beberapa psikolog menyebut sikap ini sebagai sikap buas. Terjadi apabila seseorang berada dalam bahaya yang mengancamnya atau bisa jadi muncul karena sesuatu yang menghalanginya dalam mewujudkan keinginan.

Bisa juga muncul akibat rasa tidak percaya diri, takut dan tidak dapat mengendalikan keadaan dengan cara lain. Juga bisa digunakan pada seseorang yang sedang menghindari tanggungjawab atau ingin memaksakan pendapat pada orang lain.


Sikap Taat dan Menerima

Sebab munculnya sikap ini biasanya karena :

  • Menghindari bentrok dengan orang lain
  • Menghindari tantangan
  • Menghindari dampak negatif tantangan
  • Tidak ingin jadi pusat perhatian
  • Ingin diterima oleh masyarakat
  • Tidak ingin mengecewakan orang lain
  • Menghindar dari konflik
  • Sebagai cara untuk beradaptasi dengan lingkungan


Sikap Tegas dan Percaya Diri

Sikap percaya diri pada lelaki dan perempuan berbeda. Dan sikap ini merupakan kemampuan seseorang mengendalikan dirinya secara sempurna dengan amanah dan ikhlas sesuai tuntutan yang ada. Sikap ini dapat melahirkan hubungan yang harmoni dengan orang lain.


Pikiran Memengaruhi Hasil

Pikiran akan memengaruhi akal untuk berkonsentrasi hingga memengaruhi perasaan. Perasaan adalah bahan bakar bagi sikap yang digunakan orang dalam menggerakkan tubuh, mengekspresikan wajah dan berbicara. Semua itu mendatangkan hasil yang ingin diwujudkan saat itu. Otak akan mengambil hasil tersebut dan menyimpannya dalam file khusus dalam memori. Sehingga pikiran semakin kuat dan dalam.

Prosesnya : Pikiran - Konsentrasi - Perasaan - Sikap - Hasil

Pikiran apapun yang kita masukkan ke akal akan berubah menjadi perhatian, perasaan, sikap dan hasil yang serupa. 

"Ubah pikiran niscaya kehidupan akan berubah."- Plato


Pikiran Memengaruhi Citra Diri

Citra diri dikategorikan sebagai salah satu penyebab terjadinya perubahan. Dan kadang kala menjadi faktor utama bagi keberhasilan atau kegagalan dan kebahagiaan atau kesengsaraan.

Ada banyak faktor yang memengaruhi citra diri yang kuat, antara lain media informasi. Dan informasi ini memengaruhi citra diri banyak orang baik positif maupun negatif. Semua berawal dari pikiran yang kemudian memengaruhi citra diri.


Pikiran Memengaruhi Harga Diri

Penghargaan terhadap diri sendiri adalah perasaan seseorang terhadap dirinya, pendapat tentang dirinya, dan kepuasan pada dirinya. 

Ada tiga pondasi penghargaan terhadap diri sendiri : 

  • Menerima Diri Sendiri
  • Harga Diri
  • Mencintai Diri Sendiri

Akar dari tiga pondasi ini bersumber dari dalam akal bawah sadar, yaitu pikiran yang tertanam. Karena itu, untuk mengubah sikap terhadap diri sendiri harus dimulai dengan mengubah pikiran.


Pikiran dan Rasa Percaya Diri

Percaya diri adalah berbuat sesuai keyakinan. Apapun tantangan yang dihadapi dan dalam kondisi apapun, ia akan mencapainya. Rasa percaya diri adalah kekuatan yang mendorong seseorang untuk maju dan berkembang serta memperbaiki diri. Dan pikiran positif dapat membantu membangun percaya diri.

"Pikiran sangat berbahaya. Pikiran bisa menjadi penyebab kegagalan dan bisa pula menjadi pendukung keberhasilan. Pikiran adalah sumber percaya diri." - Muhammad Ali

Karena itu, jika kita benar-benar ingin meningkatkan dan memperkuat rasa percaya diri, tanamkanlah pikiran positif. Jadikanlah konsentrasi kita pada hal-hal positif hingga menumbuhkan rasa percaya diri yang kuat dan mendalam di ruang memori alam bawah sadar. Dengan demikian akan berpengaruh juga pada sikap, perilaku dan hasil.


Pikiran Memengaruhi Kondisi Jiwa

Penyakit kejiwaan kini menjangkiti manusia tanpa pandang usia, termasuk remaja hingga anak-anak. Menurut penelitian lembaga fisiologi dan kejiwaan New Zealand, angka bunuh diri di dunia meningkat dari 14% pada 1995 menjadi 23% pada 2005. Dan menurut WHO ada 800.000 orang bunuh diri di dunia setiap tahunnya.

Fenomena ini menurut beberapa penelitian dapat disebabkan oleh : 

  • Kemajuan dan Pertumbuhan yang Begitu Cepat
  • Perubahan
  • Persaingan
  • Kehilangan Semangat
  • Desakan Internal

Karena itu, pikiran memiliki kekuatan luar biasa sehingga dapat menentukan perjalanan hidup manusia, dalam segala urusan kehidupan, meliputi semua bidang baik sosial, politik, masyarakat, kesehatan dan lainnya.

Jadi, jika kita benar-benar ingin mengubah hidup menjadi lebih baik dan positif. Maka gantilah pikiran-pikiran yang ada dengan hal yang bisa mendukung kita berpikir positif dan membuat kita bersemangat memikirkan hal baik. Jadikan hal ini menjadi desakan dalam diri untuk terus berpikir yang baik.


Pikiran Memengaruhi Kondisi Kesehatan

Apa yang dipikirkan oleh jiwa berpengaruh pada seluruh anggota tubuh bagian luar, baik pada ekspresi maupun gerakan tubuh. Pikiran jiwa juga berpengaruh pada organ tubuh.

Ada penelitian dari fakultas kedokteran universitas San Fransisco, mengungkap lebih dari 75% penyakit tubuh berasal dari dialog negatif dengan jiwa.

Karena itu, berhati-hatilah dalam berkata pada diri sendiri atau saat mendengar komentar orang lain. Sebab, bisa memengaruhi pikiran yang kemudian juga berpengaruh pada kondisi kesehatan.


Pikiran Melampaui Batas Waktu

Pikirkan satu tujuan yang ingin kita capai. Pikirkan mengapa ingin mewujudkannya? Pikirkan kapan ingin mewujudkannya? Pikirkan bahwa waktu terus bergulir dan kita melihat dengan mata perasaan bahwa tujuan itu benar-benar telah tercapai.

Pikirkan manfaat yang didapat setelah hal tersebut tercapai. Kemudian, kembalilah ke masa sekarang, masa saat ini. Jika latihan ini terus dilakukan maka kita sedang mencetak sebuah pengalaman dalam pikiran sehingga otak membuka semua file yang bisa membantu untuk mencapai keinginan tersebut.


Pikiran Tidak Mengenal Jarak

William James, psikolog dari Universitas Harvard, mengatakan "Manusia dengan pikirannya bisa menjelajahi setiap tempat di dunia ini dengan kecepatan yang sama sekali tidak terduga. Hal itu menyebabkan aneka perasaan yang ada dalam pikirannya."

Pikiran bisa aktif pada pagi, siang, sore atau saat malam hari. Pikiran dapat membuat kita mampu tertidur lelap dan bangun esok hari dengan semangat.


Pikiran Tidak Mengenal Waktu

Penggunaan waktu psikologis bisa bermanfaat bagi kita. Sebagai contoh, setiap hari sebelum tidur, tulis lima hal positif yang akan dilakukan pada hari esok. Mulai dari hal sederhana.

Rasakan perasaan positif tersebut. Layangkan pikiran seolah merasakan peristiwa baik dan positif itu. Dan ucapkan rasa syukur. Dengan ini kita bisa memanfaatkan pikiran dan waktu psikologis dalam diri secara maksimal.


Pikiran Dapat Menambah atau Mengurangi Energi

Ada empat jenis energi manusia yang dipakai ketika memikirkan sesuatu :

Energi Positif Tingkat Tinggi

Biasanya muncul saat kita sedang memikirkan suatu target dan bersemangat untuk meraihnya. Memiliki kekuatan untuk menghadapi tantangannya. Hingga bergerak menuju target yang diinginkan dengan konsentrasi penuh.

1. Energi Negatif Tingkat Tinggi

Muncul saat ada rasa marah, benci, kesal yang meledak-ledak sehingga memicu jumlah adrenalin dan kekuatan dalam dirinya. Energi ini bisa juga bermanfaat terutama untuk melindungi manusia dari ancaman yang membahayakan hidupnya. Namun, jika tidak bisa mengendalikannya maka akan berakibat buruk pada kondisi tubuh dan pikiran serta perasaan.

2. Energi Negatif Tingkat Rendah

Rasa sedih, berduka dan kehilangan akan menghasilkan energi negatif yang relatif rendah dan sifatnya internal. Jika dalam prosesnya seseorang mulai bisa beradaptasi, maka perlahan energi ini akan berkurang. Namun, bisa terlalu lama mendalam ketika yang timbul justru penyesalan dalam waktu lama.

3. Energi Positif Tingkat Rendah

Muncul saat seseorang merasakan ketenangan dalam jiwa dan hatinya. Dalam kondisi ini jiwa, tubuh dan pikiran terasa tenang dan hati seperti diselimuti kebahagiaan.




Baiklah, ini adalah part satu rangkuman buku Terapi Berpikir Positif. Isi di dalamnya banyak muatan bermanfaat dan sayang kalau tidak ditulis. Ada beberapa yang membutuhkan penjelasan tapi aku tulis ringkas agar pembaca bisa langsung membaca di bukunya. Sebab, penjelasannya terlalu panjang dan berhubungan dengan bab lain.

Untuk rangkuman selanjutnya bisa cek di sini :


  • Rangkuman Buku Terapi Berpikir Positif Part 2 (segera)

  • Rangkuman Buku Terapi Berpikir Positif Part 3 (segera)

  • Rangkuman Buku Terapi Berpikir Positif Part 4 (segera)
















Postingan Terkait