Nawaitu Cinta Tentang Perjalanan Pernikahan Karya Natta Reza

Buku Nawaitu Cinta ini buatku pribadi seperti buku harian tentang seorang lelaki yang menuliskan perjalanan pernikahannya. Setiap bab memiliki pembahasan berbeda tapi masih seputar topik pernikahan. Mulai dari ujian yang keduanya hadapi ketika mengharapkan kehadiran buah hati. Sampai bagaimana perjuangannya menjadi kepala rumah tangga.

Buat yang mungkin sepertiku, awalnya aku enggak begitu tahu kalau Natta Reza adalah penyanyi sekaligus influencer. Dan banyak ternyata yang menyukai konten dirinya juga konten istrinya yang bernama Wardah. Dalam buku ini kisah hidup seorang Natta Reza sebelum terkenal dicurahkan. Ia membagikan banyak hal yang penting buat teman-teman yang mungkin ingin menikah atau punya pertanyaan, “lagi iseng nih, nikah aja kali ya?” Mendingan baca dulu yuk, ini pengalaman yang juga dialami hampir seluruh pasangan suami istri.

Kartu Tanda Buku

Judul : Nawaitu Cinta

Penulis : Natta Reza

Halaman : 117

Format : Buku Fisik

Bahasa : Indonesia

Ilustrasi dan Penata Letak : Abdul.M

Diterbitkan oleh Falcon Publishing

ISBN : 9786026714695

Review Nawaitu Cinta

Sampul yang menampilkan karikatur sepasang suami istri, yang ternyata adalah Natta dan Wardah. Membuat penjelasan bahwa isi di dalamnya tentu segala curahan hati tentang mereka berdua. Sekalian mungkin ya, untuk menjelaskan ke penggemarnya mengenai apa yang tampak indah banget sebenarnya ada banyak kerikil di sana.

Demikian pula ketika bab pertama mengisahkan kesedihan Wardah yang harus berulang kali gagal ikhtiar memiliki anak. Berulang kali pula Natta menenangkan sang istri agar tidak berputus asa. Karena perihal memiliki anak ini memang bukan perkara gampang.

Jadi, kalau ada yang bilang “Yaelah bikin anak tinggal ngangkang doang.” Tolong tabok mulutnya gitu, pakai sandal selop. Sambil diingetin buat istigfar gitu. Apalagi kalau sampai ada yang bilang “belum sah menjadi perempuan kalau belum punya anak.” Sodorin gih buku sejarah kehidupan Rasulullah shalallahu alaihi wassalam. Tanyain sekalian, anaknya Rasulullah dari Aisyah siapa? Biar dia mikir sebelum ngomong gitu.

Perjuangan memiliki anak tentunya juga banyak dilakukan juga oleh pasutri yang ingin memiliki anak. Mau itu anak pertama ataupun anak kedua, ada loh yang benar-benar berjuang dengan sangat keras. Jadi, enggak bisa dianggap sebelah mata mengenai ikhtiar pasangan suami istri yang menginginkan anak. Karena itu, sebaiknya memang kita bisa menghargai dan menghormati apapun itu. 

Sebelum masuk ke bab lain yang berkisah tentang perbedaan karakter antara Natta dan Wardah. Kabar baiknya, alhamdulillah, ikhtiar keduanya membuahkan hasil. Baby mereka lahir dengan sehat dan diberi nama panggilan Kia. Namun, untuk berita bahagia ini tidak ada di dalam buku yang terbit bulan April 2021 ini. 

Di bab-bab selanjutnya, Natta juga menuliskan pendapatnya tentang pasangan ideal, bagaimana menghadapi pasangan yang sedang cemburu, hingga pertanyaan yang sempat dilemparkan padanya mengenai pernikahan tapi belum mapan. 

Salah satunya kisah Natta yang harus menghadapi Wardah ketika memberikan jawaban “terserah”. Ia menuliskan bagaimana ia berusaha untuk tetap bersabar meskipun pada akhirnya terkadang sering menimbulkan rasa lelah. Ada juga kisah bagaimana Natta mengajarkan pada pembaca terutama lelaki, agar menjadi kepala rumah tangga, pemimpin, yang bisa tegas tapi bukan galak. 

Tentunya dari banyak pendapat Natta dan kisah kehidupannya. Ada juga kok yang enggak begitu sesuai dengan pikiranku. Tapi, itu wajar buatku, sebab ini terkait dengan prinsip hidup. Yang tentunya enggak sama dengan orang lain. Yang penting kita sebagai pembaca mampu menghargai dan menghormati prinsip hidup penulis.

Penutup

Membaca buku 117 halaman ini enggak membutuhkan waktu lama. Cukup sekali duduk. Apalagi diselingi kalimat-kalimat yang cukup manis di beberapa lembar sehingga proses membacanya enggak begitu berat. Tapi, tulisan yang seperti huruf sambungnya, sungguh membuatku agak kesulitan membacanya, hehe.

Buat yang kenal dengan pasangan Natta dan Wardah, bisa juga baca buku ini. Siapa tau ada pertanyaan yang mengganjal dan belum ditemukan jawabannya. Seperti bagaimana keadaan keduanya saat masih belum seterkenal sekarang. Sampai mereka pun pernah LDR ketika pendapatan Natta dari mengamen belum bisa banyak menghasilkan, loh.

Yang aku suka dari perjuangan keduanya adalah Natta dan Wardah sama-sama masih berjuang untuk kuliah. Apalagi waktu menikah, status Wardah masih seorang mahasiswi di Bandung. Dan Natta tetap mengizinkan istrinya untuk menyelesaikan kuliahnya. Ini bagus juga, sebab Natta pun tetap kuliah dan mencari penghasilan dari mengamen sekaligus.

Dan buku ini cocok buat pembaca yang sedang butuh bacaan yang ringan tentang hidup, perjuangan dan tentunya tentang pernikahan. Buku Nawaitu Cinta ini cocok untuk kalian. Terutama buat yang ingin kenalan lebih dalam lagi dengan pasangan Natta dan Wardah.