Progress Membaca Buku di Tahun 2020

Baca buku


Baca Buku Tahun 2020 - Sudah masuk bulan Oktober. Dan beberapa bulan lagi akan berganti tahun. Astaga, waktu cepat sekali berlalu. 

Rasanya, tahun ini menjadi tahun yang agak kurang optimal buatku. Dalam hal membaca. 

Sudah hampir empat tahun lamanya berusaha untuk menuntaskan 100 buku selama setahun. Demi mencapai capaian pertama yaitu Membaca 1000 buku. 

Namun, mau tak mau harus menerima kenyataan kalau mencapai setengah dari angka 100 pun masih belum. Bahkan, bermimpi pun tak berani. 

Walaupun saat ini sedang berusaha memperbaiki lagi. Tapi, tetap ada beberapa buku yang enggak ada di dalam database Goodreads. 

Otomatis, harus nerima kalau jejak membaca bukunya enggak terekam di Goodreads. Meski total sudah membaca 26 buku. Dan sudah mencapai jumlah target membaca minimal tahun ini. 


Yeay!! Selamat buatku! 


Membaca Non Fiksi


Tahun ini, sepertinya moodku untuk membaca karya fiksi sedang berkurang. Kalaupun sedang ingin baca karya fiksi, biasanya yang kupilih adalah buku sastra Jepang. 

Ada rasa rindu menyelami cerita dari buku Middle Grade. Padahal sudah banyak judul yang kukantongi dan ingin kubaca sepanjang tahun ini. 

Pandemi memang memberi efek untukku. Bukan dengan memberiku waktu luang yang banyak. Justru, makin sedikit waktuku untuk bisa membaca. 

Usahaku untuk menjalankan ikhtiar harus lebih keras. Agar bisa tetap bertahan selama masa pandemi dan konon resesi. Ah, semoga semua yang masih bertahan di sini, bisa melewati kondisi yang kurang mengenakkan ini. 

Karena berkurangnya waktu untuk membaca. Kebanyakan buku yang kupilih adalah buku nonfiksi. Isinya? Banyak yang berkaitan dengan bisnis. 

Alasannya sederhana, selama pandemi berlangsung, banyak yang menjalani bisnis online. Harapanku, ulasan tentang buku yang kubaca, bisa bermanfaat untuk mereka yang sedang menjalankan bisnis. 

Meskipun ada juga buku tentang self-help. Seperti buku milik Ayudia yang berkaitan dengan rasa sakit. Buatku, tema ini cukup relevan dengan situasi terkini. 

Betapa banyak curahan hati mereka yang tengah berusaha berjuang untuk bangkit. Meski dalam sudut hati ada keraguan akankah mampu untuk kembali berdiri dan berlari. 

Bacaan ini, memang kutujukan untuk mereka yang membutuhkannya. Karena itu, tahun ini adalah tahun di mana non fiksi merajai bacaanku. 

Dan ternyata masih bisa kunikmati meski proses membacanya membutuhkan waktu yang enggak sebentar. 


Mengejar Target Tahun Depan


Karena sebentar lagi tahun 2020 akan segera terlewati. Tahun baru pun akan kembali menyapa. Waktunya untukku merevisi kembali target membacaku untuk tahun berikutnya. 

Biar setidaknya, bisa mengupayakan selama beberapa tahun ke depan. Bisa mencapai target membaca 1000 buku. 

Jujur aja, suka mupeng setiap lihat progres baca beberapa teman yang bisa mencapai jumlah lebih dari dua ratus dalam setahun. 

Terutama salah satu teman sesama pengguna Goodreads dan juga anggota Blogger Buku Indonesia. 

Dia memiliki target baca yang selalu tercapai. Uniknya, target bacanya itu mengikuti jumlah tahun. Kalau sekarang tahun 2020, buku-buku yang harus tercapai dibacanya pun jumlahnya sama. Dan sudah berjalan bertahun-tahun sebelumnya. Hebat kan? 

Memang, katanya enggak baik membandingkan diri sendiri dengan orang lain. Tapi, kalau enggak melihat rumput tetangga. Rasanya diriku akan tetap membela ketidak-mampuanku mencapai target karena hal ini dan itu. 

Itulah kenapa, terkadang diri ini melirik tetangga sebelah, demi bisa semangat untuk terus membaca dan mengulasnya. 



Penutup


Tahun ini, ada juga beberapa buku yang sudah kubaca tapi belum sempat kutulis ulasannya di blog. 

Meski sebagian sudah tayang di akun Instagramku. Walaupun masih cukup banyak yang sudah terekam di sini.

Setidaknya, hari esok masih harus terus lebih baik. 



Postingan Terkait