Mini Review November 2016
Mini Review November 2016 - Akhirnya saya kembali lagi untuk mengulas beberapa buku yang sudah saya baca. Ada enam buku serial kumbang yang saya tuntaskan dalam dua hari ini. Demi membabat timbunan dan menyelesaikan tantangan baca di Goodreads. Saya merasa senang mengikuti tantangan membaca, karena ini seringnya menjadi penyemangat agar saya menyelesaikan buku-buku bacaan saya.
Meski di tengah aktivitas harian saya dan pekerjaan-pekerjaan yang lumayan. Tapi, memang, mau tidak mau tantangan ini memberi kemudahan bagi saya untuk menyelesaikan bacaan saya. Semoga saja tahun ini saya bisa menyelesaikan tantangan Goodreads. Ada 55 buku yang ingin saya tuntaskan tahun ini. Tapi, kecepatan membaca saya tidak sebanding dengan kecepatan saya mengumpulkan buku, hehehe.
Sudah 48 buku yang masuk ke dalam progres tantangan membaca tahun 2016 ini. Jadi, inilah mini review dari enam buku yang sudah saya baca.
Kartu Tanda Buku
Judul Boxset : Serial Kumbang || Penulis : Enid Blyton || Penerbit : Gramedia Pustaka Utama || Jumlah Cerpen : 8 || Judul Cerpen : 1. Si Babi Ungu, 2. Si Gadis Penakut, 3. Monyet Mike, 4. Tommy si Pengadu, 5. Tiga Permintaan, 6. Cermin Ajaib, 7. Gadis Kaya yang Sombong, 8. Anak dalam Cermin
Tommy si Pengadu
Sukakah kalian pada orang yang gemar mengadu tapi hal tersebut bahkan tidak terjadi? Seperti Tommy yang sebenarnya anak yang manis, tapi kebiasaannya mengadukan hal-hal yang bohong kepada siapa saja membuatnya tidak disukai teman-temannya. Bahkan Bu guru Brown sudah memberi peringatan pada Tommy agar tidak mengadukan hal yang bohong.
Tommy senang sekali mengadu pada siapa saja yang dia temui, mengatakan bahwa temannya yang baru saja lewat itu nakal karena mencontek, atau mengadukan bahwa teman lainnya suka memukul. Padahal hal itu tidak pernah terjadi, namun itu membuat Tommy merasa senang.
Kegemaran Tommy ini akhirnya membawanya pada pertemuan dengan Nenek Bermata Gelap, dialah yang akhirnya menyihir sepatu Tommy hingga bisa berbicara. Dan ternyata, sepatu tersebut mengikut apa yang Tommy katakan. Yaitu mengadu hal-hal yang bohong pada orang-orang yang ditemui oleh Tommy.
Akhirnya Tommy menangis, karena merasa sepatu tersebut jahat padanya. Namun, malam itu Nenek Bermata Gelap berhasil menyihir kembali sepatu Tommy agar berbicara sesuai dengan apa yang dibicarakan oleh Tommy.
Tiga Permintaan
Tersebutlah dua orang kakak beradik, bernama Elsie dan Bobby, keduanya terlalu sering bertengkar. Jika tidak tahu bahwa keduanya bersaudara, pasti akan menyangka kalau Elsie dan Bobby itu seperti musuh bebuyutan. Suatu ketika mereka sedang bertengkar di dalam hutan, tidak lama kemudian Elsie mendapati sosok Peri mungil dan menangkapnya. Dia memegang Peri itu dengan begitu kencang hingga sang Peri meronta-ronta.
Mereka berdua meminta agar dikabulkan tiga permintaan. Kemudian sang Peri menyetujui, setelahnya kedua anak ini melepaskan sang Peri. Setelah itu, mereka kembali bertengkar, meributkan keinginan apa yang akan mereka minta kabulkan. Ternyata permintaan Bobby yang dikabulkan, dia menginginkan pesawat yang bisa terbang sendiri tanpa harus dikemudikan.
Keduanya akhirnya naik pesawat dan tiba-tiba saja ada kerusakan pada pesawat tersebut yang kemudian membuat keduanya memohon agar bisa mendarat di pulau. Dan nyatanya, pulau tempat mereka mendarat tidak berpenghuni sama sekali. Dan tidak ada apa-apa di sana, bahkan tidak ada sumber bahan makanan. Sementara itu permintaan mereka tinggal satu, keduanya kembali bertengkar.
Sebelum mengabulkan permintaan mereka, sang Peri sudah mengingatkan bahwa akan sangat percuma mengabulkan permintaan dua kakak beradik yang gemar bertengkar. Ternyata, apa yang dikatakan peri tersebut benar. Elsie dan Bobby masih saja bertengkar karena permintaan mereka sebelumnya.
Monyet Mike
Mike mendapat kejutan dari pamannya! Dia dihadiahi seekor monyet yang sangat lucu, kelebihan si monyet ini adalah meniru gerakan dari Tuannya. Mike sangat mencintai dan menyayangi si monyet tersebut. Setiap hari mereka bermain bersama dan selalu bersama. Mulai dari mandi bersama, tidur bersama dan melakukan banyak hal bersama.
Namun, Mike memiliki kebiasaan yang buruk. Dimana kebiasaan inilah yang akhirnya membuat Mike justru mendapat kesulitan. Jadi, Mike ini merupakan anak yang gemar sekali mencoret-coret tembok, merusak mainan, merobek buku. Sampai suatu saat, si Monyet ini belajar meniru perilaku Mike. Si Monyet ini ikut juga membanting vas bunga, jam dinding, mencoret-coret tembok rumah sampai merobek buku-buku di rak. Mike berteriak mencegahnya, namun si Monyet justru keasyikan bergelantungan.
Mike terkena omelan dari Ibunya, karena semua barang-barang di rumahnya rusak dan berantakan. Hampir saja si Monyet dibuang, kemudian Mike berjanji bahwa si Monyet tidak akan melakukan hal tersebut. Namun, tidak lama kemudian, Mike yang tengah bermain di taman, mulai menampakkan kembali perilaku buruknya. Dia mulai memukul-mukul dan menghancurkan bunga-bunga yang tumbuh di halaman. Tidak mau kalah, si Monyet juga ikut serta merusak tanaman bunga yang sudah dirapikan Tukang Kebun.
Tukang Kebun akhirnya mengadukan hal ini pada Ibunya Mike dan membuatnya sangat marah sekali. Si Monyet hampir saja dibuang lagi, namun kembali Mike berjanji dan meminta diberi kesempatan sekali lagi.
Gadis Kaya Yang Sombong
Kitty seorang gadis yang berasal dari keluarga kaya. Dia memiliki banyak barang-barang mahal serta pakaian-pakaian yang bagus. Namun, Kitty memiliki kebiasaan yang buruk, karena dia gemar sekali memamerkan kekayaannya pada teman-temannya. Padahal Ayahnya pernah menegur Kitty agar tidak bersikap sombong, tapi tetap saja dia tak mendengarkan.
Suatu hari Kitty meminta izin untuk mengundang Janet ke rumahnya. Dia ingin memamerkan pakaian barunya, tapi sang Ibu sudah mengingatkan agar Kitty mengenakan pakaian yang biasa saja saat Janet datang. Karena, itu hal yang tidak baik.
Janet adalah teman Kitty yang berasal dari keluarga miskin. Pakaiannya bersih tapi banyak terdapat tambalan dimana-mana. Warnanya juga sudah usang, bahkan pakaian Janet merupakan pakaian pemberian dari sang Kakak. Ketika Ayah dan Ibunya sudah pergi dari rumah ke sebuah undangan. Kitty memulai atraksinya.
Dia memamerkan banyak hal pada Janet hingga membuat Janet iri. Tapi, tidak lama kemudian, terdengar suara yang begitu kerasnya. Suara Ayahnya Kitty yang marah karena kelakuan anaknya itu, kemudian untuk memberi pelajaran pada Kitty, sang Ayah dengan tegas memberikan perintah pada Janet dan Kitty.
Cermin Ajaib
Adalah Sammy seorang anak yang gemar sekali memasang wajah cemberut. Dahinya berkerut, bibirnya mengerucut dan wajahnya tampak masam. Ibunya seringkali menasihati Sammy agar mengubah sikapnya, agar lebih ceria. Karena wajah akan terbentuk dari kecil. Namun, Sammy tidak mendengarkan nasihat sang Ibu.
Sammy menyukai Kakek Tua Bermata Biru yang baik hati dan sangat ceria. Kakek Tua juga menasihati hal yang sama pada Sammy, namun Sammy tidak percaya hingga Kakek Tua akhirnya mengajark Sammy untuk melihat Cermin AJaib.
Cermin Ajaib adalah cermin yang dapat memantulkan wajah seseorang ketika mereka sudah lebih tua dari saat ini. Wajah Sammy yang tampak di cermin, 10 tahun lebih tua dari usia Sammy saat ini, tampak lebih tua. Karena kerut di dahinya tersebut. Wajahnya membuat Sammy tidak menyukainya.
Tidak lama muncul wajah sosok lelaki yang juga merengut, kerutan di wajahnya membuat wajah lelaki tua tersebut bertambah buruk. Dan Sammy berhenti, dia tidak ingin melihat wajah lelaki tua di cermin tersebut. Kemudian berlari pulang.
Anak Yang Penakut
Seorang anak perempuan yang dikenal oleh teman-temannya memiliki banyak sekali ketakutan. Dia takut ketika hendak diajak main oleh seekor anjing, dia takut dengan laba-laba, takut dengan sapi, takut ketinggian dan banyak ketakutan lainnya.
Hingga suatu ketika, gadis ini dijuluki 'penakut' oleh teman-temannya. Awal mulanya, gadis penakut berusaha untuk menerima. Namun, teman-temannya mulai membuat gadis penakut resah. Mereka senantiasa melabeli dan membuat lelucon dengannya.
Gadis penakut berkata, "seandainya saja kalian sebagai temanku mau membantuku agar tidak penakut lagi. Pasti aku bisa menjadi berani." Tapi, tetap saja tidak ada yang menggubris perkataannya.
Sampai suatu hari, justru si gadis penakut inilah yang berhasil mengalahkan rasa takutnya meski sampai menangis. Dan sejak saat itulah, gadis penakut mendapat pengalaman berharga yang juga bermanfaat bagi teman-temannya.