Abarat (Days of magic, Nights of war)

Abarat (Days of magic, Nights of war)
Source : Google Image
Judul : Abarat (Days of magic, Nights of war)
Penulis : Clive Barker
Detil : 508 halaman
Penerbit : Gramedia
ISBN : 9789792227550


"Berikut ini daftar hal mengerikan : Rahang-rahang hiu, sayap-sayap burung bangkai, gigitan berbisa anjing-anjing perang, suara dia yang pernah pergi ke sana. Namun yang terutama pantulan dari cermin, yang menghitung hari-hari kita yang tersisa." ~ Righteous Bandy, penyair Nomad dari Abarat.



Candy dan Molinggo berhasil lolos dari intaian Otto Houlihan. Mereka bepergian dari satu pulau ke pulau lain. Dengan tujuan yang belum mereka tentukan, asal bisa lepas dari orang-orang yang mengincar Candy.

Sementara Carrion sudah tak sabar ingin bertemu dengan Candy. Namun, ternyata sosok perempuan yang dikiranya biasa itu, bahkan bisa melumpuhkan pembunuh bayarannya yang paling hebat.


Candy sendiri tidak sadar akan bahaya apa yang nantinya dihadapi. Karena ketiga saudari Fatomaya tidak memberitahunya, mereka takut Candy akan murka. Sementara Candy dan Malinggo terpisah di pulau Karnaval. Akhirnya keduanya menjalani petualangan sendiri-sendiri. Demi mencapai pulau jam keduapuluh lima.

Kisah yang berlatar belakang di negeri Abarat yang berisi pulau-pulau pada jam yang berbeda. Ada pulau jam 3 sore, pulau Malam, pulau senja dan pulau pagi. Semua terbagi dan hidup rukun satu sama lain. Sampai keinginan Mater Motey yang sejak dahulu menginginkan kegelapan menguasai Abarat.

Candy Quackenbush masih belum mengerti mengapa dia bisa tahu mantra sihir padahal Malinggo tidak mengajarinya. Dan dia sama sekali tidak pernah mengerti sihir. Dan malam itu, saat dia bermimpi bertemu ibunya, ada kisah yang belum diceritakan. Tentang saudari Fatamoya yang memberikan cahaya pada Candy saat akan lahir ke dunia. Inilah nasib yang membawanya. Sampai Flith sang monyet membangunkannya.


Molinggo, bertampang aneh, sahabat Candy yang dibebaskannya dari penyihir jahat Wolfswinkle. Dia adalah makhluk yang sabar dan setia pada Candy. Belum lagi selama pelariannya dari sang penyihir, Molinggo belum pernah berpisah dari Candy. Dan kini, dia dipercaya untuk memimpin kapal yang berlayar ke suatu tempat. Ada rasa bangga yang tak terkira. Betapa sebenarnya Molinggo adalah makhluk yang pandai.


Wolfswinkle, penyihir jahat yang dikurung di sebuah gubuk dengan penjagaan kucing Tarie yang sangat menakutkan. Dia memiliki emosi yang tak terkendali, sangat jahat hingga membunuh lima orang hanya demi mendapatkan topi mereka saja! Belum lagi kebiasaannya yang senang memukuli Molinggo, tapi semenjak pelarian Molinggo, Wolfswinkle tinggal sendiri, menyediakan bir sendiri, dan apa-apa sendiri. Tapi, sebuah kebebasan membuatnya bercukur dan berpakaian rapi.


Flith, seekor monyet yang tinggal di Pulau senja. Sebuah pulau yang awalnya dihuni oleh raja dan ratu, dengan kehidupan yang bahagia dan sejahtera. Namun, semenjak hari pernikahan putrinya yang kemudian justru menjadi tragedi hancurnya kerajaan tersebut, karena sang Putri dibunuh, kerajaan dibubarkan. Seluruh pegawai istana dibebaskan, termasuk Flith. Dan di dalam kerajaan, Candy merasakan sesuatu yang aneh, visi yang dia dapat namun masih belum dapat diartikannya.


Letheo seorang pemuda kepercayaan Carrion, sama sekali tidak pernah merasakan takut. Dan kemudian harus berhadapan dengan rasa takutnya saat setelah menculik Candy dan perahu yang mereka kendarai tidak dapat diatur lajunya. Mereka terempas di bibir pantai, terjungkal di pulau efereet. Namun, istana sang majikan yang ternyata dapat berpidah-pindah serta tiba saat fajar datang. Tapi, mereka berdua kepagian dan harus menunggu sambil melawan lima makhluk mengerikan di pulau efereet.


Carrion, memiliki salur-salur berwarna dan berpijar yang berbentuk ular. Makanan dari makhluk itu adalah rasa takut. Dan Carrion sebagai penguasa kerajaan malam, terkenal sangat licik. Dia memiliki seorang nenek yang juga terkenal jahat. Yang senang merajut dan menjahit. Bahkan ketika gelap atau tengah tertidur, sang Moter Motey tetap menjahit. Apa yang dijahitnya? Barisan prajurit makhluk tambal sulam yang gagah dan menyeramkan. Wajah mereka tidak karuan terlihatnya. Dan Moter Motey mempersiapkan sebuah perang besar yang sama dengan penglihatan ketiga penyihir Fatomoya.


Novel yang dilengkapi dengan gambar grafis dari sosok-sosok tokoh yang berada dalam cerita menambah nilai plus pada novel ini. Gambar yang berwarna dan menarik perhatian hingga cerita yang menegangkan tentang bertahan hidup serta menentukan nasib dari tokoh-tokoh di dalamnya.

Terbagi menjadi empat bagian dan terdiri dari lima puluh delapan bab. Dari satu bab ke bab lain tidak panjang sehingga sering membuat penasaran akan kisah selanjutnya. Buku kedua dari tiga buku, dimana buku pertama terbitan Gramedia dengan sampul berwarna Biru. Sementara kalau tidak salah, buku ketiga masih belum diterjemahkan, CMIIW.

Postingan Terkait