#BookReview The Mini Princess Karya Riski Diannita : Tentang Gadis Bertubuh Kecil

the mini princess



The Mini Princess adalah karya Riski Diannita pertama yang saya baca. Juga karya dari penerbit Mazaya Publishing House pertama.

Berbekal sewa di aplikasi IBUK, akhirnya saya menuntaskan rasa penasaran saya.

Penasaran karena novel ini berlatar cerita kerajaan. Tentang kisah raja, ratu dan pangeran dari Kerajaan Stepa.

Kupikir, ini novel Middle-Grade. Tapi, ternyata termasuk novel Young Adult karena tokohnya berusia 20 tahun. Dan ada konten romansa di dalamnya.


Kartu Tanda Buku


Judul : The Mini Princess
Penulis : Riski Diannita
Halaman : 220
Format : Ebook IBUK
Bahasa : Indonesia
Diterbitkan oleh Mazaya Publishing House
ISBN : 9786237189015


Kisah Gadis Bertubuh Mungil


Tanpa diketahui penyebabnya. Mini Vian seorang gadis dari Desa Ravel harus menjalani kehidupan yang berat.

Usianya sudah 20 tahun, namun tubuhnya masih seperti anak berusia 5 tahun. Akibatnya, selama di sekolah ia selalu menjadi korban perundungan.

Hanya ada dua sahabatnya yang selalu setia menemani, mereka adalah Alma dan Agra. Bersama sahabatnya ini, Mini melewati masa-masa terberat dalam hidupnya.

Sayangnya, saat kedua sahabatnya bisa melanjutkan pendidikan. Mini justru harus pasrah karena syarat untuk ikut pendidikan adalah memiliki tubuh yang normal.

Karena itu, ia menghabiskan waktunya untuk mengurus kebun dan taman bunga di rumahnya. Kemampuan Mini dalam merangkai dan merawat bunga membuat Pangeran Kerajaan Stepa tertarik.



Kerajaan Stepa



Di Desa Ravel yang masih berada di bawah kerajaan Stepa. Memiliki kepala desa yang bernama Nico Vian. Tuan Nico Vian inilah Ayahnya Mini. Mereka adalah keluarga yang sangat disegani dan dihormati oleh masyarakat Desa.

Setiap musim panen, ada perayaan yang diadakan di desa Ravel. Biasanya yang akan datang dari kerajaan Stepa adalah perdana menteri. Mereka datang sebagai tamu undangan untuk ikut serta dalam perayaan sukuran di wilayah mereka.

Tapi, kali itu ada yang berbeda. Utusan dari kerajaan bukan lagi perdana menteri. Tapi, justru Pangeran Vrinzy sang penerus kepemimpinan Kerajaan Stepa.

Seperti tradisi pada umumnya, tamu kerajaan akan bermalam di rumah Tuan Nico. Sementara masyarakat lain akan meneruskan ibadah sukuran di tempat peribadatan.

Ciri khas dari Desa Ravel adalah hasil sayur dan buah-buahan yang sangat banyak dan segar. Karena itulah, pihak kerajaan juga menaruh perhatian khusus pada desa ini.

Ketika Putra Mahkota berkunjung, dia sangat terpana dengan tanaman bunga di rumah Tuan Nico yang sangat terawat. Karena bunga-bunga tersebut tumbuh dengan sangat cantik dan menyegarkan. Akhirnya, Tuan Nico meminta Mini Vian untuk bekerja sebagai petugas taman.


Kisah Cinta Antar Tokoh



Namanya cerita dewasa muda, pasti ada kisah cintanya juga. Untuk kisah cintanya ini termasuk sederhana. Si anu suka anu, tapi si anu nolak. Ada unsur friendzone juga. Meski penyelesaian pertikaian karena cintanya ini termasuk bukan happy ending. Tapi, tetap happy ending dengan cara yang berbeda.


Kelebihan Dari Novel The Mini Princess



Yang pertama adalah unsur misteri yang bikin selalu bertanya-tanya. Jadi, si Mini ini kenapa sih? Sakit apa dia sebenarnya?

Terus pertanyaan mengenai penampakan gadis berambut emas yang dilihat Pangeran Vrizky. Itu siapa??

Semua pertanyaan ini disimpan dengan rapi sama Riski sampai akhir. Tapi, buatku enggak ada kesan paksaan. Tentunya diselesaikan dengan cukup mulus.

Di sini, terlihat sih usaha penulis untuk membangun latar cerita kerajaan. Plotnya dibuat dengan rapi dan pastinya sesuai dengan latar cerita sampai motivasi tokohnya juga lumayan oke.


Kekurangan Novel The Mini Princess



Sayangnya selama membaca novel ini, saya masih kurang bisa merasakan ikatan emosi dengan tokohnya. Masih terasa agak datar. Kurang mengena padahal ada banyak momen yang seharusnya menjadi lebih dramatis lagi. Ipeh kan pengen banget yang bisa bikin tersedu-sedu. Apalagi pas momen Agra dan Pangeran di hutan. Duh, ini kan sedih, tapi kok terasanya yaa...kasihan aja gitu.


Penutup



Menyewa novel ini di IBUK pembayarannya cukup mudah. Bahkan bisa menggunakan OVO Points kalau kita memilih OVO untuk bayar sewanya.

Lama masa sewanya itu 14 hari, cukup untuk hitungan Ipeh. Soalnya, Ipeh bisa menyelesaikannya dalam satu hari. Karena ceritanya ringan dan mengalir.


QOTD : Kalau pembaca lebih suka baca buku fisik atau buku elektronik? Alasannya kenapa?

Postingan Terkait