5 Hal Ini Akan Kamu Dapatkan Dari Novel Momiji Karya Orizuka
Ini pertama kalinya saya membaca novel karya Orizuka berjudul Momiji. Pada awalnya, saya penasaran seperti apa sih cerita yang diangkat dan berlatar Jepang ini? Apalagi saya juga senang sekali dengan Jepang serta anime dan buku-buku dari Jepang. Kecuali dorama, entah kenapa saya masih belum terlalu menyukainya, hihi.
Novel ini berkisah tentang seorang lelaki bernama Patriot Bela Negara, nama pemberian kedua orangtuanya ini memang tampak aneh bagi sebagian orang. Namun, doa kedua orangtuanya, agar Pabel - nama panggilannya - menjadi seorang yang gagah dalam membela negara. Sayangnya, dia termasuk lelaki yang tidak begitu gagah, tidak begitu tinggi dan lebih sering menjadi bahan ejekan teman-temannya.
Akibat ejekan inilah, dirinya bahkan belum pernah mendapat pacar atau berkenalan dengan perempuan. Dan dari pengalaman pahit inilah, akhirnya Pabel ingin mencari gadis impiannya di Jepang, seorang Yamato Nadeshiko yang akan membuat kehidupannya berubah. Di Jepang jugalah, Pabel ingin me-reset kehidupannya menjadi sesuatu yang lebih menarik dan bisa dia kenang dengan baik.
Kartu Tanda Buku
Judul : Momiji || Penulis : Orizuka || Halaman : 208 || Cetakan pertama, Mei 2017 || Penerbit : Penerbit Inari || LBABI : 1 || Rating : 3/5 || ISBN : 9786026044389
Kesan Dari Novel Momiji
Meski ini pertama kalinya bagi saya membaca karya Orizuka, inilah yang membuat saya sadar mengapa karya Orizuka banyak dinantikan oleh penggemarnya. Saya akan mulai dari segi alur cerita. Dimana alur dari awal sampai akhir, konstan. Menggunakan alur maju, terkadang mundur untuk beberapa bagian mengenang masa lalu, namun tetap sederhana tanpa bertele-tele.
Selain itu, untuk penegasan kesan latar novel ini di Jepang, Orizuka menyematkan beberapa istilah bahasa Jepang serta hal-hal yang khas dari sebuah tempat bernama Osaka. Cukup infomartif, di beberapa hal saya bahkan baru mengetahui istilah-istilah tersebut. Sehingga membuat pembaca seperti saya semakin penasaran.
Meski dalam penokohan masih belum terlalu kuat, tapi dialog yang asik serta lucu, di bagian awal membuat saya memberikan nilai plus-plus untuk novel ini. Novel ringan, yang memang bisa diselesaikan dalam beberapa jam saja, dengan konflik yang juga cukup serta issue yang dibahas juga ringan sesuai untuk pembaca yang tidak begitu suka membaca buku dengan tema yang berat.
Menjelang pingsan, aku belajar satu hal baru soal Jepang.
Minum susu langsung dari kotaknya di rumah orang adalah suatu kejahatan besar.
~ Novel Momiji (hal 15)
Di bagian awal, kalian akan disuguhi lelucon yang natural dari seorang Pabel dan tingkah lakunya serta dari pengalamannya. Cukup lucu hingga saya mengulang-ngulang bagian ini, atau bagian lain ketika dia mendengarkan Momiji dan Nanami san bertengkar kemudian dia memutuskan untuk melebur bersama kuris. Yang ada dalam bayangan saya, dia berusaha tampak tak terlihat.
Penggambaran Pabel ini justru membangun imaji saya, sehingga Pabel tampak seperti bocah lelaki dalam anime. Bagaimana ekspresinya ketika kaget, seperti apa dia menyeburkan susu yang tengah dia minum.
Source : Google Image |
Selain Lucu Ada 5 Hal Yang Bisa Didapat Dari Novel Ini Apa Saja? Disimak Ya...
1. Tetap memiliki impian dan berjuanglah untuk mewujudkan impian tersebut.
Dalam novel ini Pabel menjadi seorang anak yang sangat teramat tekun, dia lebih fokus pada apa yang dia impikan, yaitu mencari Yamato Nadeshiko. Hingga dia belajar dengan sangat serius dan berhasil lulus pada level N2 belajar bahasa Jepang. Dimana level N2 ini adalah level yang tertinggi di pelajaran bahasa Jepang.
2. Tetap melanjutkan kehidupan meski berat terasa.
Siapa yang tahan menghadapi bullying? Saya yakin semua orang juga mengalaminya dan merasakan kesedihan mendalam, rasa kecewa hingga mungkin hampir putus asa. Bullying adalah tindakan yang lebih buruk dari apapun bagi saya. Karena bisa membuat orang mengakhiri kehidupannya, seperti banyak korban bullying lainnya. Pun tanpa terkecuali Pabel, hanya karena namanya Patriot Bela Negara, dirinya akhirnya menjadi sasaran bullying.
Dia tak lagi menikmati kehidupannya semasa sekolah, bahkan merasa malu dengan nama pemberian orang tuanya. Tak hanya itu, Pabel tak lagi mencintai Indonesia seperti namanya. Pabel sudah merasa muak dengan kenangan yang pernah direkam dalam kehidupannya dan terus melanjutkan kehidupan meski beban terasa berat.
Semoga siapapun yang tengah menjadi korban tindak bullying, jika siapapun kamu tak mampu melawan mereka, cukuplah dengan bertahan dan berusahalah untuk menggapai impianmu.
3. Kita semua manusia dan punya masa lalu serta pengalaman pahit.
Dua tokoh dalam novel ini, memendam luka yang diakibatkan dari masa lalunya. Meski keduanya memilih jalan yang berbeda, seperti Pabel yang selalu tergila-gila dengan Jepang demi meninggalkan kenangan kelam di Indonesia juga untuk mewujudkan impiannya. Juga Momiji, seorang gadis yang terluka dan mengubur impiannya karena pengkhianatan.
Karena itulah, Orizuka menentukan takdir untuk Pabel dan Momiji, keduanya bertemu dengan kondisi yang sungguh tidak mengenakkan bagi Pabel. Untuk sama-sama saling belajar tentang beragam hal dan kehidupan. Dari mulai belajar berteman baik dengan Bapak tunawisma, sampai belajar berani dalam bertindak.
4. Ketahuilah keluarga selalu menjadi tempat untuk kembali.
Sesadis apapun atau segalak apapun sosok seorang Ibu, tentunya dia akan menjadi sosok yang membuat kita merasa nyaman pada akhirnya. Seperti Nanami-san, Ibunya Momoji yang bersikukuh tampak tidak peduli ketika anak gadisnya yang kabur selama 3 tahun, kembali pulang dengan warna rambut yang membuatnya tidak habis pikir. Namun, Nanami - san tetaplah mencintai anaknya, dengan meminta Pabel untuk menjaganya.
5. Terkadang sosok yang tampak buruk dari luar ternyata merupakan orang yang tulus.
Penampilan Momiki sukses membuat Pabel merasa shock! Mengapa tidak? Rambut berwarna keoren-orenan, kemudian tingkah lakunya yang selaiknya yakuza serta perkataannya yang sering tidak mengenal situasi. Membuat Pabel yakin, kalau Momiji bukanlah Yamato Nadeshiko-nya. Tapi, di balik tingkah lakunya tersebut, Momiji menyimpan ketulusan serta kebaikan bagi dirinya dan sekelilingnya.
***
Overall, meski termasuk buku kategori new author yang saya baca tahun ini, tapi hasilnya tidaklah mengecewakan. Sehingga perbendaharaan nama-nama penulis yang sudah saya baca karyanya sudah bertambah lagi. Setidaknya, meski saya sempat ragu apakah saya bisa menikmati karya ini atau tidak, ternyata hasilnya justru membuat saya senang. Bahkan karakter Pabel sungguh membuat saya terkekeh.
Bagi kalian yang memang menyukai karya-karya Orizuka, jangan sampai ketinggalan untuk membaca Novel Momiji ini ya. Apalagi kalau kalian juga punya impian untuk menjejakkan kaki di Jepang, jangan mau kalah usahanya dengan Pabel. Siapa tahu kalian bisa berkesempatan menjelajah Jepang dalam waktu dekat.