Review Novel Door to Door Bookstore
Review Novel Fiksi Tentang Pengantar Buku Door to Door Bookstore
A book that talked about books. Inilah sebutan yang tepat untuk buku yang sudah dialihbahasakan oleh Penerbit Baca.
Jika pembaca membutuhkan buku fiksi yang ringan, menghangatkan hati, membuat tersenyum namun juga haru dalam waktu bersamaan berarti buku berjudul Door to Door Bookstore merupakan pilihan yang tepat. Tak hanya itu, buku ini juga merupakan novel yang merekomendasikan banyak buku lainnya untuk dibaca.
Spoiler alert : buat readers yang anti dengan spoiler, silakan langsung saja cek buku ini di toko buku terdekat ataupun online. Namun, jika tidak masalah dengan spoiler, silakan lanjutkan membaca ulasan ini.
Lihat Semua Artikel Baca Storied Life A.J Fikry
SINOPSIS
Di usia senja, Carl Kollhoff adalah seorang penjual buku luar biasa.
Saat matahari terbenam, setelah toko tutup, ia membungkus buku-buku yang telah dipilihnya dengan cermat, seolah-olah akan memberikannya sebagai kado. Ia kemudian berjalan kaki melintasi lorong-lorong indah kota untuk mengantarkannya kepada para pelanggan istimewa yang diam-diam ia namai sesuai tokoh dalam buku.
Hampir seperti persahabatan, ia terhubung dengan orang-orang ini, mereka yang memilih menyendiri di kediaman masing-masing dan menjadikan Carl sebagai tautan terpenting dengan dunia luar.
Hingga suatu hari, ia bertemu dengan seorang gadis sembilan tahun bernama Schascha. Lantang dan bersikap sok dewasa, ia bersikeras menemani Carl—bahkan berusaha mengajari lelaki tua itu soal buku.
Ketika pekerjaan Carl di toko buku terancam, Schascha menghilang. Dengan penuh kekalutan, ia mencari-cari Schascha. Namun, di semua sekolah yang ia telusuri, tidak ada anak bernama Schascha. Siapakah Schascha sebenarnya? Mampukah Carl yang lugu dan lembut hati mengatasi permasalahan yang bertubi-tubi?
Kakek Tua Juru Antar Buku
Kesan Juru Antar Buku sebenarnya tidak begitu tepat. Sebab, Carl yang sudah memasuki usia 72 tahun, tidak sekadar mengantar buku pada pelanggannya. Kalau ia hanya mengantarkan buku, tentu tak akan beda jauh dengan kurir paket pada umumnya.
Ada keunikan dari jasa Juru Antar Buku yang dilakukan oleh Carl. Ia selalu memberikan rekomendasi pada pelanggannya tentang buku-buku yang ingin dibaca oleh para pelanggan. Mereka cukup mengatakan ingin membaca buku bertema tertentu atau dengan plot yang seperti apa? Maka Carl akan langsung memberikan rekomendasi sesuai dengan permintaan.
Kartu Tanda Buku
Judul : Door to Door Bookstore | Penulis : Carsten Henn | Halaman : 301 | Bahasa : Indonesia | Cetakan I : Oktober 2023 | Diterbitkan oleh Penerbit Baca | ISBN : 9786026486998 | Beli di Gramedia Online
Carl memang seperti perpustakaan berjalan. Ia hapal setengah mati semua buku yang sudah ia baca sejak muda. Bahkan, banyak pelanggan di Toko Buku Gerbang Kota yang hanya cocok dan mau menerima rekomendasi buku dari Carl. Sebab, Carl saja yang memahami kebutuhan setiap pelanggannya dengan cermat.
Kakek tua ini akan mulai mengantarkan paketnya pada malam hari, sebelum ia berjalan sampai ke rumah. Usai bekerja di toko buku, ia mengantarkan pesanan dan menyebutnya dengan istilah Patroli Malam.
Ia sudah terbiasa menjalani kehidupan sendiri. Sahabat satu-satunya adalah ayah dari bosnya yang saat ini menjadi atasannya di toko buku, Gustav. Lelaki itu sudah tinggal di panti jompo sejak beberapa tahun belakangan. Bersama Gustav-lah, Carl banyak mengisi waktu bersama untuk membahas banyak hal berkaitan dengan buku. Ia sering menjenguk sahabatnya itu di panti jompo.
Ada satu kelemahan Carl, ia tidak mudah menghapal nama-nama pelanggan setianya. Jadi, solusi untuk kelemahannya ini, ia mulai memberikan nama setiap pelanggan dengan nama tokoh fiksi dari buku yang pernah ia baca. Dan biasanya semua penamaan tersebut mewakili setiap karakter hingga kesamaan sifat maupun perilaku.
Pelanggan Setia Juru Antar Buku Carl Kollhoff
Mr. Darcy yang menjadi sebutan untuk Christian yang merupakan anak pengusaha kulit sukses yang bisnisnya sudah turun temurun. Membuatnya memiliki banyak harta dan tinggal di sebuah villa yang megah. Ia sangat menyukai buku-buku bertema filsafat.
Ada juga seorang perempuan yang sangat menyukai cerita tragis yang tokohnya adalah perempuan. Ceritanya harus dramatis dan benar-benar berakhir tragis. Ia tak menyukai cerita yang tidak sesuai dengan kenyataan. Perempuan ini ia sebut dengan panggilan Effi.
Seorang wanita tua yang senang mengenakan pakaian warna-warni dan bertabrakan warna juga dipanggil dengan sebutan yang sesuai dengan tokoh fiksi, Frau Langstrumpf. Sebab, penampilannya mengingatkan Carl pada tokoh Pippi Longstocking.
Seorang Juru Baca di sebuah pabrik cerutu juga menjadi pelanggan Carl. Ia tidak banyak memberikan panggilan pada lelaki yang suara baritone-nya sangat merdu. Tak heran jika ia dibayar untuk membacakan cerita di pabrik cerutu untuk didengarkan oleh seluruh wanita pekerja di sana.
Ada pula seorang lelaki yang tubuhnya sangat atletis. Senang menyambut Carl setiap ia membawakannya buku pesanan. Dan meminta Carl untuk menyeritakan isi dalam buku tersebut. Carl menamainya Hercules karena tubuhnya yang atletis.
Seseorang sejarawan yang menurut Carl sangat mirip penggambarannya dengan Doktor Faustus juga menjadi pelanggan setianya. Lelaki yang bahkan tak pernah membiarkan pintu rumahnya terbuka lebar. Ia hanya membuka secukupnya seukuran paket yang ia terima karena isi rumahnya yang banyak benda sejarah tak ingin terkena debu ataupun kotoran.
Juga seorang suster di biara yang sudah terbengkalai namun ia menolak untuk keluar dari tempat tersebut. Memiliki sebutan sebagai Suster Amaryllis yang sangat menyukai buku-buku thriller tentang pembunuhan.
Dan Seorang Gadis Kecil Bernama Schascha
Gadis ini yang ia temui di jalan saat hendak mengantarkan paket menuju rumah pelanggannya. Gadis yang di kemudian hari membuat Carl tak bisa menolak permintaan maupun pertanyaan ataupun perintah. Ia kemudian pasrah dengan gadis yang mengenalkan dirinya bernama Schascha dan selalu berceloteh riang tentang kehidupannya.
Selama ini Carl selalu melakukan banyak hal sendiri. Tapi, sejak ada Schascha kehidupannya berubah dalam satu malam. Gadis ini langsung menghambur masuk ke dalam rumah Mr. Darcy yang ia pikir memiliki tumpukan buku yang sangat banyak. Tapi, sayangnya, villa milik Mr. Darcy tidak berisi banyak buku seperti bayangannya.
Juga celoteh riangnya kepada effi yang membuatnya ingin memberikan sesuatu pada wanita itu. Bahkan, ide tercetus setelah berkunjung ke rumah effi. Schascha yakin bahwa pelanggannya Carl juga berhak mendapatkan rekomendasi buku yang bisa membuat mereka ‘sembuh’.
Namun, persis seperti sinopsis pada sampul belakang buku. Suatu hari Schascha menghilang dan membuat Carl kesepian. Lelaki itu mencari sosok gadis berusia hampir 10 tahun ke beberapa sekolah di kota tersebut. Ia hampir pesimis, hingga di hari kedua pencarian ia seperti melihat ciri seorang anak yang pernah digambarkan oleh Schascha sebagai musuh bebuyutannya.
Kisah Pembaca Buku
Ada satu kesamaan dari semua pelanggan tetap Carl. Mereka semua adalah sosok yang bermasalah. Semuanya memiliki masalah yang membuat mereka harus tetap waras bersama Carl dan buku yang diantarkan olehnya.
Buku-buku tersebut menjadi penghubung bagi mereka dengan dunia luar dan dari segala macam hal yang mereka harapkan. Selain kesamaan kepemilikan masalah. Dalam buku ini, mengisahkan semua hal tentang pembaca buku. Kesamaan lain yang mungkin relate juga dengan pembaca buku di luar sana. Yaitu, menjadikan buku sebagai teman, sebagai penghubung dengan kehidupan, sebagai obat untuk kehidupan, sebagai penghibur di tengah riuhnya isi dalam kepala dan terkadang sebagai hiburan semata. Ada banyak hal yang membuatku setuju dengan beberapa dialog dalam buku ini. Salah satunya, terkadang membaca buku tak harus demi memenuhi kepala dengan informasi maupun wawasan. Terkadang membaca untuk menghibur diri maupun menjadikan diri lebih baik karena tokoh di dalamnya mengenaskan, itu juga termasuk tujuan membaca. Tak ada yang salah maupun benar dalam tujuan membaca.
Kutipan Favorit
Penutup
Aku benar-benar mengucapkan terima kasih secara mendalam untuk Penerbit Baca karena mengalihbahasakan buku ini. Dan menerbitkannya dengan sampul yang sangat manis juga enak dipandang. Isi di dalamnya benar-benar membangkitkan semangatku untuk membaca buku fiksi yang lainnya. Setelah mood ‘membaca fiksi’ milikku ini sedikit tertidur lelap.
Setelah ini, sepertinya aku ingin membaca buku fiksi lagi :). Terima kasih Carl, kau sungguh lelaki tua yang manis, hangat dan baik hati.
Baca Natsume SosekiBaca Cara Memperbaiki Mood