Semangat Orang Muda Menjaga Bumi Indonesia

semangat menjaga bumi


Bulan Oktober dikenal sebagai bulannya para pemuda Indonesia. Sebab, tepat tanggal 28 Oktober merupakan Hari Sumpah Pemuda. Dimana dahulu, para pejuang pemuda dan pemudi, berjanji membela negara dari penjajah.

Kini, bulannya para pemuda, bisa dijadikan pengingat dan janji, untuk memperjuangkan keberlanjutan bumi agar tetap layak dihuni. 

Seperti apa kondisi layak huni itu? Yang udaranya bersih, airnya bersih tidak tercemar limbah, ketersediaan airnya berlimpah, tanahnya aman, pohon dan semua tumbuhan ada dimana-mana sehingga membuat bumi menjadi adem, nyaman dan tentram.

Pernah baca kisah novel distopia? Seperti Brave New World, Dunia Kafka, IQ84 atau Never Let Me Go? Kisah dalam novel tersebut menggambarkan dunia yang kacau balau. Dunia yang tak layak huni sebab mendatangkan rasa tidak nyaman dan tidak aman. Sebagai kebalikan dari dunia distopia adalah utopia.

Inilah yang saat ini sedang diperjuangkan juga oleh generasi muda - mudi Indonesia untuk menjaga agar dunia kita tetap menjadi dunia utopia yang nyaman untuk keberlangsungan hidup kita, anak, cucu dan generasi selanjutnya.


Semangat Juang Generasi Muda Indonesia Untuk Bumi Yang Nyaman dan Layak Dihuni

Tanggal 20 Oktober beberapa hari yang lalu. Aku mengikuti zoom meeting bersama teman-teman Eco Blogger Squad semua angkatan. Keseruan jumat kemarin menambah wawasanku tentang gerakan #UntukmuBumiku. 

Ada tiga komunitas yang bergerak di bidang berbeda tapi untuk tujuan yang sama : berjuang demi bumi Indonesia dan untuk mencegah laju perubahan iklim yang sudah demikian cepat.

Apa saja gerakan semangat muda untuk bumi Indonesia?


eathink movement


Eathink Movement

Gerakan yang digagas oleh Jacqueline dan teman-temannya ini fokus pada edukasi yang meningkatkan awareness pada masyarakat Indonesia melalui konten di kanal sosial. Terkait makanan yang tak hanya menyehatkan tapi prosesnya ramah lingkungan.

Dari pembahasan kemarin, PR terkait sampah pangan di Indonesia yang ternyata lebih banyak berasal dari sampah organik rumah tangga hingga sampah makanan yang tidak habis atau makanan expired. Tak hanya itu, ternyata proses pembuatan atau sumber dari makanan tersebut pun ada banyak yang menyebabkan perubahan iklim ekstrim hingga perusakan lingkungan.

Contohnya sajian all you can eat berupa daging merah atau misalnya daging sapi. Begini, bukan berarti konsumsi daging sapi ini buruk, bukan. Tapi, jika dijadikan konsumsi utama yang pengelolaannya tidak memikirkan keseimbangan alam, tentu membuat banyak lahan yang ada rusak. 

Sebab, pengadaan lahan kandang bagi hewan yang dijadikan bahan konsumsi ini. Membuat hutan harus diterabas demi peternakan. Belum lagi tuntutan pangan hewan yang tinggi, berupa tumbuhan yang ditanam dengan baik, namun kadang harus dirusak demi memenuhi permintaan pasar. 

Karena itu, melalui gerakan eathink movement ini, Kak Jacqueline mengajak generasi muda untuk ikut memilih dan memilah apa saja yang dijadikan konsumsi harian. 

Fokus pada makanan yang minim sampah. Makanan yang prosesnya tidak melalui pengolahan berlebihan sehingga mengakibatkan pencemaran. Juga yang menyehatkan.


skelas siak

Skelas Siak

Gerakan pemuda dan pemudi dari Siak ini juga sangat keren. Mereka yang notabennya sudah memiliki profesi yang mantap. Berinisiatif membuat gerakan yang menjadi wadah bagi UMKM di Siak.

Tujuannya bukan sekadar memajukan UMKM sehingga produknya tidak kalah bersaing di pasar global.

Tapi, juga berinovasi agar produk UMKM bisa tetap ramah lingkungan namun juga bernilai ekonomis. Kegiatan yang dilakukan di tempat bekas Tangsi Belanda Benteng Hulu, Mempura, Riau ini. Banyak mengadakan kelas-kelas hingga inkubasi usaha UMKM agar produk mereka bisa layak jual dan ramah lingkungan.

Program yang mereka lakukan ini sangat bermanfaat dan sudah banyak menjadikan beberapa usaha di Siak sudah sukses dan mampu bersaing serta tetap ramah lingkungan dalam proses pembuatan hingga pengirimannya.


trend asia

Trend Asia

Sesi perbincangan dengan kak Amalia yang mewakili Trend Asia ini cukup menarik. Sebab, membuka wawasan mengenai sumber energi yang saat ini masih diterapkan di Indonesia.

Penggunaan energi yang bersumber dari fosil sudah terlampau berlebihan di Indonesia. Itu sebabnya, energi dari batu bara maupun nikel sebenarnya tak lagi bisa dijadikan sumber utama.

Alasannya, karena sudah terlalu banyak lahan hutan yang mengalami deforestasi. Bahkan, tak jarang mengambil alih lahan milik masyarakat adat sehingga konflik antara pemerintah dan masyarakat adat masih terus ada.

Tidak sedikit masyarakat adat yang gugur akibat bentrok dengan pemerintah yang tentunya menggunakan polisi serta tni sebagai 'senjata'. Sementara masyarakat adat yang masih bagian dari rakyat Indonesia ini tidak memiliki perlindungan secara hukum. Menyedihkan sekali.

Padahal, keberadaan masyarakat adat sebagai garda terdepan yang menjaga hutan Indonesia agar tidak semakin berkurang. Seharusnya merekalah yang mendapat perlindungan lebih besar.

Trend Asia, merupakan gerakan yang berfokus pada penggunaan energi terbarukan sebagai sumber utama. Mengingat di Indonesia, sumber untuk energi terbarukan ini sangat berlimpah. Namun, masih belum dioptimalkan penggunaannya.

Padahal, dengan menggunakan energi terbarukan, tak perlu lagi ada deforestasi apalagi pencemaran lingkungan dan udara yang semakin ekstrim seperti yang terjadi di Jakarta dan sekitarnya. Sebab, penggunaan sumber energi terbarukan ini tidak menyebabkan polusi, pencemaran apalagi pemusnahan lahan.

Salah satu negara yang sudah menggunakan energi terbarukan ini adalah Belanda. Dengan kincir anginnya tersebut, mereka sudah menerapkan clean renewable energy. Sementara di Indonesia, dengan sumber yang juga lebih berlimpah, clean renewable energy ini belum digunakan.

Sayangnya, sistem sumber energi yang akan dialihkan oleh pemerintah juga tidak menjadi solusi. Sebab, sama saja mendatangkan masalah deforestasi yang lebih besar lagi di kemudian hari.

Trend Asia mengajak teman-teman untuk mau mendukung gerakan pemanfaatan sumber energi terbarukan dan mendesak pemerintah untuk mulai serius mengelola clean renewable energy demi Indonesia yang lebih sehat, lebih ramah lingkungan dan lebih baik lagi.


Penutup

Mungkin, ada yang masih bingung untuk mendukung gerakan eco green seperti ini bagaimana?


Pertama, sebagai konsumen, content creator maupun food reviewer. Sudah waktunya kita juga mau mengonsumsi dan menyebarkan informasi terkait makanan, jajanan dan restoran yang proses serta penyajiannya benar-benar ramah lingkungan.


Kedua, sedekahkan sedikit dari harta kita untuk didonasikan pada gerakan eco green ini. Baik gerakan revitalisasi hutan hingga perbaikan gambut. Maupun program penyaluran air bersih bagi masyarakat yang membutuhkan. Ingat, sedekah tidak hanya untuk masjid. Tapi, untuk kebaikan manusia pun itu sedekah. Dari kajian Ustaz Khalid Basalamah, ternyata sedekah yang paling afdol adalah sedekah makanan dan minuman. Bahkan, sedekah berupa penanaman pohon juga terdapat dalam hadis :


"Tidaklah seorang muslim menanam tanaman lalu dimakan oleh manusia, hewan atau burung kecuali hal itu merupakan shadaqah untuknya sampai hari kiamat.” (HR. Muslim, no. 1552)


Ketiga, bagikan konten-konten terkait solusi masalah perubahan iklim. Agar banyak yang optimis serta fokus pada solusi dari masalah perubahan iklim. Sehingga tidak hanya meributkan hal yang itu-itu saja.



Postingan Terkait