Menggapai Mentari Sebuah Kumpulan Kisah Karya Anak Bangsa
Menggapai Mentari Sebuah Kumpulan Kisah Karya Anak Bangsa
Menggapai Mentari merupakan kumpulan kisah pendek yang ditulis oleh anak-anak yang bersekolah di Intercultural School Jakarta. Senangnya, saya mendapat kesempatan membaca buku ini karena isinya bagus! Untuk kelompok anak yang masih sekolah , tentu banyak yang menganggap mereka tidak akan mampu berpikiran kritis terhadap kondisi masyarakat masa kini.
Tapi, di dalam buku ini, semua tanggapan miring tentang ketidak-kritisan anak-anak mampu dipatahkan. Tentunya, pemikiran mereka yang sederhana, mampu membawa orang-orang dewasa untuk ikut berpikir. Sudah seberapa banyak teladan yang dijadikan contoh untuk anak-anak? Apakah sudah layak setiap perilaku kita dan sikap kita pada konflik yang sering terjadi saat ini?
Kartu Tanda Buku
Judul : Menggapai Mentari || Penulis : Murid Mentari Intercultural School Jakarta || Halaman : 167 || Cetakan Pertama 2017 || Versi : Buku || Bahasa : Indonesia || Penerbit : Gramedia Pustaka Utama - M&C || Rating : 4/5 || ISBN : 9786024286552
Menggapai Mentari Sebuah Kumpulan Kisah Karya Anak Bangsa
Buku yang berisi 18 cerita pendek karya anak-anak yang bersekolah di Mentari Intercultural School ini bukan karya yang sembarangan. Mereka mengangkat konflik yang tengah banyak terjadi di masyarakat, beserta solusi yang mereka tawarkan sesuai kapasitas pengetahuan yang mereka miliki. Selain itu, kita juga akan diajak memahami apa itu arti toleransi dan pancasila melalui sudut pandang yang sederhana dari anak-anak ini.
Saya akan sedikit bercerita dan memilih beberapa karya sebagai perwakilan.
Simbiosis Mutualisme, dikenalkan dalam cerpen pertama berjudul Soto Anak Bangsa. Dimana dalam kisah ini kita akan diajak berkenalan dengan tokoh utamanya yang bernama Soto. Dirinya merupakan sosok miliuner dan sangat kaya raya. Sehari-harinya Soto senantiasa memiliki pikiran yang positif karena itulah dirinya menjadi pribadi yang tampak senantiasa bahagia. Ada gebrakan yang dibuat oleh sang tokoh utama, yaitu dirinya ingin membangun Pabrik Pengolahan Beras secara GRATIS. Ini merupakan sebuah ide yang terlintas dalam pikiran Soto melihat adanya penduduk yang ingin memisahkan diri dari Indonesia.
Melawan Bullying, pada kisah berjudul Mencari Teman, konflik yang diangkat merupakan hal yang sering terjadi di sekolah. Yaitu Bullying, dimana keberadaan superior di sini sering mengabaikan kawannya yang beragam berbeda dengannya. Tokoh utama dalam cerita ini bernama Sally yang berusia 10 tahun. Dia memiliki cara bagaimana agar tetap mampu menghadapi tindakan bully tanpa harus membalas perbuatan mereka. Kisah ini bagus, diceritakan dengan cara yang sederhana dimana ini mampu menjadi basic knowledge buat anak-anak yang menghadapi kasus serupa.
Menggapai Impian, sebenarnya ini bukan judul cerita, tapi ide yang saya tangkap dari kisah berjudul Keputusan Sendiri. Dimana tokoh utamanya seorang anak perempuan yang jago bermain sepak bola. Namun, karena kemahirannya ini justru dia dijauhi oleh teman-teman perempuannya yang sekelas. Setiap kali dirinya hendak berlatih sepak bola pasti sudah dicerca oleh temannya itu. Sampai suatu ketika dirinya akan dikirim untuk mewakili sekolaha dalam acara pertandingan sepak bola. Dimana kawannya sempat menertawakannya namun dia terus yakin bahwa impiannya itu bukan hal yang salah. Itulah kenapa saya melihatnya sebagai perjuangan seorang anak untuk terus menggapai impian meski dianggap aneh.
***
Dari contoh 3 cerita pendek yang saya pilih sebagai perwakilan, tentunya dapat dilihat bahwasannya cerita yang ditulis memiliki bobot konflik yang lumayan, disertai motivasi tokoh utamanya untuk terus menyelesaikan masalah yang dihadapi. Meski tampak sederhana, tapi dari sudut pandang mereka-lah tampak impian dan harapan bahwasannya mereka masih percaya kondisi masyarakat Indonesia akan terus membaik setiap waktu.
Uniknya, tidak ada dari cerita ini yang justru mencari kedamaian dengan menjauhkan diri dari masyarakat luas. Alih-alih mereka terus menggaungkan tentang penerimaan akan perbedaan dan bagaimana berusaha menjaga kerukunan itu memang tidak mudah namun bukan hal yang tidak dapat dilakukan.
Buku ini bisa DIBACA untuk SEMUA UMUR, karena permasalahan yang diangkat pun sebenarnya masih terjadi pada lingkungan orang dewasa. Dengan membaca karya mereka, diharapkan agar para orang dewasa mampu melihat dari sudut pandang anak-anak, seperti apa mimpi dan harapan mereka.
***
Sekarang Waktunya Giveaway Buku Menggapai Mentari. Bagi pembaca, tersedia 2 Eksemplar sebagai hadiah. Bagi yang ingin ikutan Giveaway ini, silakan baca ketentuannya dengan seksama ya.
Peraturan Giveaway :
1. Wajib memiliki alamat pengiriman di Indonesia.
2. Follow Fanpage Penerbit M&C : https://www.facebook.com/funtasticmnc {optional }.
3. Share informasi Giveaway ini di Facebook dan Twitter dengan Hashtag #BukuMenggapaiMentari mention facebook https://facebook.com/ipehalenacom atau twitter @ipehalena (jangan lupa untuk sematkan tautan tulisan ini).
3. Share informasi Giveaway ini di Facebook dan Twitter dengan Hashtag #BukuMenggapaiMentari mention facebook https://facebook.com/ipehalenacom atau twitter @ipehalena (jangan lupa untuk sematkan tautan tulisan ini).
4. Jawab pertanyaan berikut dengan format :
Nama :
Email :
Domisili :
Jawaban :
Pertanyaannya : "Bagaimana pendapat kalian terhadap kondisi masyarakat Indonesia pada saat ini?"
5. Giveaway ini berlangsung dari tanggal 30 Oktober - 6 November 2017.
6. Pengumuman pemenang akan diinfokan dalam tulisan ini. Pastikan untuk terus up to date siapa tahu kamu pemenangnya.
7. Konfirmasi pemenang paling lambat 3 hari setelah pengumuman. Jika dalam batas waktu tersebut tidak ada konfirmasi, maka akan diganti dengan peserta lainnya.