5 Rekomendasi Bacaan Saat Libur Nasional 2019

5 Rekomendasi Bacaan Saat Libur Nasional 2019


Holiday reading list



Kebiasaan sejak lama yang tak pernah dilewati itu menandai hari libur nasional setiap tahun. Meski tak selalu harus berlibur, tapi lumayan bisa jadi ide menarik buat menentukan bacaan yang sesuai dengan situasi dan kondisi.

Di kalangan bookstagram luar negeri, membaca buku sesuai musim atau sesuai hari libur tertentu itu bukan hal yang baru lagi buat mereka. Itulah sebabnya mereka punya banyak sekali rekomendasi buku bacaan yang bisa dibaca selama Musim Panas, Musim Dingin, Musim Semi sampai Musim Gugur.

Jadi, semenjak ikut bergabung bersama para bookstagramer lain di seluruh penjuru dunia. Saya jadi terinspirasi untuk membaca buku atau memilih bacaan yang sesuai, entah itu sesuai tempat saya menghabiskan bacaan atau sesuai waktunya.

Untuk kalian para pembaca buku yang butuh rekomendasi bacaan sesuai situasi dan kondisi. Sebelumnya, cek dulu jadual cuti bersama tahun 2019 dari Traveloka di sini : https://www.traveloka.com/libur-nasional/cuti-bersama


Kali ini saya mau ajak kalian eksplorasi melalui buku bacaan. Tapi, sukur-sukur kalau bisa diajak jalan-jalan juga itu bukunya.


Bali


1. Buku Yang Berlatar Di Bali


Sebentar lagi, umat Hindu akan merayakan Nyepi. Tau dong, ya, tentunya di Bali pun semua umat Hindu di sana akan merayakannya juga di bulan Maret nanti. Nah, bagi kalian yang ingin bawa buku yang pakai latar di Bali atau biar dapat sensasi suasana di Bali. Saya rekomendasiin kalian buat baca bukunya kak Suarcani berjudul Rule of Third.


Baca Ulasan "Rule of Third"


Ini kisah percintaan yang sedikit bikin deg-degan. Bukan sekadar kisah cinta dua insan saja, tapi kisah cinta pada orangtua juga. Berlokasi di Bali dan mengeksplorasi sudut-sudut Bali. Apalagi salah satu tokohnya ini fotografer wedding, jadi bakalan diajak ke tempat yang asik, seperti pantai.


2. Buku Tentang Isu Politik


Berhubung bulan April nanti bakalan ada hari libur nasional, karena ada jadual nyoblos. Pastikan kalian sudah memilih apa-apa saja yang sesuai dengan hati sebelum memilih calon presiden, ya.

Nah, saya ada rekomendasi bacaan yang ada kaitannya dengan isu-isu politik. Seperti Animal Farm dan 1984 karya George Orwell. Laut Bercerita dan Pulang karya Leila Chudori. Atau bisa juga baca bukunya Mamanya Harry Potter, J.K Rowling berjudul Casual Vacancy.


Baca Ulasan "The Casual Vacancy"


Buku-buku yang saya sebutkan, sudah saya baca. Dan, isinya bikin mikir, setidaknya memahami sedikit.


3. Buku Bernuansa Keagamaan



Semenjak saya membaca The Swiss Family Robinson karya Johann David Wyss, yang dipublikasi tahun 1812 ini membahas tentang sebuah keluarga kristiani yang taat sekali. Membuat saya melihat betapa banyak perbedaan yang ada dengan masa kini. Perbedaannya tampak pada, bagaimana mereka menghabiskan hari Ahad mereka dengan melakukan aktivitas yang bermanfaat dan jauh dari sesuatu yang bisa membuat mereka melakukan dosa. Sangat terasa spesial sekali.

Jika mencari buku yang bernuansa islami, bisa juga baca bukunya Hamsad Rangkuti yang berjudul Panggilan Rasul. Atau buku Jodoh atau Kemarau karya A.A Navis yang bisa dibaca saat Lebaran nanti. Memang bukan bacaan yang ceria dan akan membawa hati ini riang gembira. Tapi, justru membuat kita sedikit berpikir tentang perangai atau perilaku kita yang bisa saja keluar dari batas. Cocok untuk merekonstruksi apa yang ingin kita perbaiki usai lebaran.


4. Buku Tentang Keragaman Budaya Indonesia


Di bulan Juni, akan ada hari libur nasional merayakan Hari Kesaktian Pancasila. Nah, biar suasana Indonesia-nya kerasa, bisa juga dengan membaca buku-buku yang juga mengangkat kisah kerajaan-kerajaan pada masa lampau. Sekalian belajar sejarah dengan cara yang menyenangkan.

Membaca Arok Dedes karya Pramoedya Ananta Toer bisa menjadi pengalaman yang menyenangkan usai menyelesaikan buku ini. Saya mendapat kosa kata menarik yang membuat saya serasa seperti kembali ke masa lampau, seperti “Jagat Pramudhita” yang sering disebut-sebut pada setiap pembicaraan.

Atau membaca Senopati Pamungkas-nya Arswendo Atmowiloto juga bisa jadi pilihan. Kisah tentang dunia persilatan yang kental banget. Kisah tentang runtuhnya kepemimpinan Baginda Raja Singosari, kemudian diambil alih kepemimpinan Jayakatwang hingga kemudian diambil kembali oleh Raden Wijaya yang membuka Kerajaan Majapahit menuju kejayaannya.

Kalau mencari buku yang merupakan karya terpanjang, melebihi karya Mahabrata. Bisa pilih baca buku I Lagaligo. Sudah banyak yang menuliskan kembali usai diterjemahkan oleh Eyang Sapardi Djoko Darmono. Karya I Lagaligo ini disimpan di museum di Belanda. Ditulis dengan menggunakan huruf asli suku Bugis. Jadi, bagi kalian yang belum tau, fakta bahwa Indonesia memiliki karya sastra yang panjangnya melebihi karya terpanjang sepanjang masa Mahabrata, kalian harus baca I Lagaligo. Nanti bisa tau istilah Patotoque, di sini.


5. Buku Tentang Perjuangan Kemerdekaan



Bulan Agustus sudah pasti tempat wisata akan banyak diminati turis baik lokal maupun internasional. Beberapa dari para turis lokal bahkan sering mengadakan upacara rutin di tempat-tempat yang mereka singgahi. Seperti upacara di bawah laut, upacara di puncak gunung sampai upacara di tempat wisata lainnya. Tentu akan menjadi kenangan yang sangat berkesan.

Kalau mau menghabiskan waktu membaca buku tentang kolonialisme atau perjuangan masa kemerdekaan. Bisa baca buku Jalan Raya Pos karya Pramoedya Ananta Toer. Berisi catatan mengenai pembangunan jalan yang menghubungkan Banten sampai Batavia dan Bekasi. Disematkan pula betapa pembangunan tersebut merupakan genosida besar-besaran yang pernah terjadi.

Buku Catatan Seorang Demonstran karya Soe Hok Gie juga bisa jadi pilihan. Sedikit mengenal tentang bangsa kita dan hal yang belum kita tahu mengenai apa yang pernah terjadi pada masanya. Bisa juga baca kumpulan puisinya Chairil Anwar yang bisa mengenalkan kita pada perjuangan yang tiada pernah berakhir untuk mempertahankan bangsa ini. Sekaligus melawan lupa.



Penutup



Saya sendiri tidak pernah absen membaca buku setiap melakukan perjalanan. Yang paling menyenangkan adalah ketika membaca buku di kereta. Rasanya sangat berbeda. Bahkan, saya pernah menyelesaikan buku yang tidak kunjung selesai saya baca sebelumnya dan baru selesai ketika saya bawa buku tersebut dan saya baca di Alun-alun Kota Malang. Duh, ini tuh rasanya kenangan yang sangat berkesan dan tiada ingin terlupa. Bahkan ingin sekali saya ulang lagi.

Membaca buku, tentu punya banyak manfaat. Tak peduli bacaan apa yang kalian pilih. Mau itu baca fiksi, non fiksi atau bahkan Manga, Manhwa atau Manhua. Asalkan bisa meluangkan waktu sejenak untuk membaca, tentu akan menjadi aktivitas yang lebih bermanfaat.



Jadi, sudah siap liburan kemana? Pernah memilih bacaan sesuai situasi dan kondisi tertentu?

Postingan Terkait