Novel Caraval Ini Sempat Booming Di Kalangan Instagramer Dan Mendapat Rating Yang Bagus

Novel Caraval Ini Sempat Booming Di Kalangan Instagramer Dan Mendapat Rating Yang Bagus



Novel Caraval



Hari ini saya baru saja menyelesaikan membaca novel Caraval! Yeay, sebuah kemajuan memang, sehabis membaca bukunya kemudian menuliskannya segera. Tapi, selain hal ini, saya juga merasa beruntung bisa membaca buku yang sempat booming di kalangan Instagramer ini. Apalagi dengan membaca buku ini, berarti saya sudah mencicipi karya dari penulis lain - di luar penulis favorit saya.

Awal membaca buku ini, sebenarnya atas sulutan dari teman di grup yang membicarakan terkait jumlah typo di dalamnya. Saya sempat ragu, masa iya buku yang cenderung banyak digemari seperti ini memiliki terjemahan yang kurang mendukung?

Setelah itu, saya memaksakan diri untuk membaca buku ini, yang rencananya akan saya baca tahun depan! Sebelum saya memulai, saya mau memberi informasi terkait buku, seperti biasanya.



Kartu Tanda Buku

Judul : Caraval || Penulis : Stephanie Garber || Halaman : 422 || Cetakan 1, Maret 2017 || Versi : Buku Fisik || Bahasa : Indonesia || Penerbit : Noura Publishing || ISBN : 9786023852734 || Rating : 3/5




Beberapa Orang Menyandingkan Caraval Dengan Night at Circus



Saya membulatkan tekad untuk membeli buku ini, pun karena disandingkan dengan buku Night at Circus yang memang termasuk novel fantasi favorit saya. Berbagi pengalaman sebagai sosok yang sudah membaca buku ini, saya bisa mengatakan kalau penyandingan kedua buku tersebut cukup masuk akal. Karena sama-sama mengangkat sebuah pergelaran yang sarat dengan ILUSI.

Saya mengibaratkan Caraval sebagai Dufan (yang ada di Indonesia dan berlokasi di Jakarta) sementara Night at Circus sebagai Pasar Malam. Tapi, bukan berarti Night at Circus terkesan murahan, bukan. Saya jelaskan begini, Caraval berada di satu tempat yang merupakan pulau pribadi milik Master Caraval. Bisa ditebak, kalau untuk menonton permainan di dalam Caraval ini para pengunjung cukup mendatangi tempatnya. Sama halnya seperti kita ingin bermain wahana ontang-anting di Dufan, mau enggak mau kita mengunjungi Dufan, ya kan?

Selain itu, di Dufan, kita bukan sekadar jadi penonton, kan? Jarang sih, meski banyak yang memilih untuk menonton. Kebanyakan di Dufan menjadi 'sosok' pemain yang mencicipi ragam wahana dan mengagumi teknologi yang digunakan. Demikian pula dengan Caraval! Setiap pengunjungnya pun diberi pilihan akan menjadi pemain atau penonton. Ketika memutuskan untuk ikut bermain, mau enggak mau ikut serta dalam semua permainan yang ada dan kita sukai, ya kan?

Nah, permainan yang ada di Dufan ini sering membuat kita lupa diri, terlalu senang, sampai suka lupa dengan rasa lelah. Demikian juga dengan Caraval, setiap pemainnya sering tidak bisa membedakan mana nyata dan ilusi. Namun, sebelum bermain mereka sudah diberikan peraturan sebanyak dua kali!




Selamat datang di Caraval! Pertunjukan paling hebat baik di tanah maupun samudra. Di dalam, kalian akan mengalami lebih banyak keajaiban yang dilihat kebanyakan orang seumur hidup. Kalian bisa menyesap sihir dari sebuah gelas dan membeli mimpi di dalam botol. Namun, sebelum kalian benar-benar masuk ke dalam dunia kami, kalian harus ingat, semuanya adalah permainan. Apa yang terjadi di luar gerbang ini mungkin akan membuat kalian takut atau senang, tetapi jangan biarkan itu mengelabui kalian. Kami akan berusaha meyakinkan kalian kalau itu sungguhan, tetapi itu semua hanyalah pertunjukan. Dunia yang dibangun dari khayalan. Jadi, walaupun kami ingin kalian terhanyut, berhati-hatilah jangan sampai terseret arus terlalu jauh. Mimpi-mimpi yang menjadi nyata memang indah, tapi itu juga bisa menjadi mimpi buruk jika orang-orang tidak bangun. ~ 80


Sekarang, bagaimana dengan Night at Circus? Saya hanya akan membahasnya sedikit saja, sisanya silakan baca sendiri. Novel tersebut saya umpamakan seperti pasar malam. Dimana seumur-umur, saya sendiri tidak pernah melihat kapan mereka datang ke lahan kosong di dekat rumah, kapan mereka menyatukan potongan-potongan wahana, bagaimana mereka membawa semua wahana yang ada sampai kapan mereka berkemas? Semua itu seakan seperti misteri.

Misteri inilah yang menggaet pembaca serta tokoh utama dalam novel ini, terkait kehadiran Circus yang memang tanpa kabar berita tahu-tahu sudah ada di tempat tersebut. Konsepnya sama, menyajikan ILUSI, SIHIR, serta beragam hal lainnya yang jika boleh saya sebut sebagai potongan MISTERI.

Jadi, sebagai pembaca, saya tidak keberatan kalau novel ini disandingkan, meski keduanya memiliki keistimewaan yang berbeda.


Novel Caraval


Petualangan Dua Gadis Yang Dikekang Ayahnya Demi Sebuah Pengalaman



Siapapun pasti enggan merasakan apa yang dialami oleh dua saudari ini, Scarlet dan Donatello. Keduanya tinggal di sebuah Kerajaan Taklukan, pulau Trisda, bersama sang Ayah yang ternyata sangat jahat dan kejam. Sang Ayah memiliki cara tersendiri untuk mengatur kedua anak tersebut, dengan perbuatan yang cukup keji. Sehingga membuat Scarlett tumbuh menjadi kakak yang penakut, terlalu mempertimbangkan banyak hal, sulit mempercayai orang lain sampai-sampai dia selalu menyalahkan dirinya sendiri.

Kebalikan dari si kakak, Tello aka Donatello, justru menjadi sosok gadis yang terlalu bebas, pemberani dan sering melakukan sesuatu yang beresiko. Sejak kematian sang Ibunda, Scarlett memang berusaha untuk membahagiakan sang adik dengan berusaha meminta Master Caraval untuk datang ke pulau Trisda. Demi menonton pertunjukan Caraval, Scarlett rutin menuliskan surat untuk sang master. Meski beberapa kali, justru surat tersebut tidak dibalas.




Hingga suatu ketika, surat itu mendapat balasan. Kalian akan menemuinya di bab-bab awal novel ini. Ketika semuanya dikenalkan dengan cara yang ringan dan jauh dari kesan ingin membuat pembaca penasaran dengan Caraval itu sendiri. Karena berpikir kalau Caraval hanya berasal dari nama si Master Caraval.

Perlu diketahui, kedua gadis ini sangat dikekang oleh sang Ayah. Mereka pernah sempat hampir melarikan diri dari pulau Trisda, hingga kemudian hukuman yang keji itu menimpa orang lain. Setelahnya Scarlett tidak pernah mau pergi dari pulau tersebut tanpa sesuatu yang bisa membuat sang Ayah mengizinkannya. Dan Scarlett selalu berusaha untuk melindungi sang adik.

Berkaitan dengan hubungan kakak dan adik ini, memang juga ditonjolkan di cerita ini, selain kisah romansa dan rasa penasaran Scarlett pada cinta. Dimana dibuktikan dari tekad Scarlett yang bulat hingga membuatnya berani untuk mengambil keputusan sampai mempertaruhkan nyawanya. Cukup membawa nuansa baru dan hubungan kakak-adik ini tidak sekadar polesan saja.

Setelah surat dari Scarlett mendapat balasan, pada akhirnya mereka harus memutuskan apakah akan benar-benar mencicipi pengalaman menonton pertunjukan atau tidak? Penentuan keputusan ini pun awalnya berbelit-belit dengan karakter Scarlett yang tidak mau mengambil resiko, karena ketakutan terbesarnya adalah kemarahan sang Ayah.



Tipuan Mata Dan Pikiran Juga Merupakan Ilusi


Kalau kita menonton pertunjukan sulap atau acara-acara terkait Magic, tentunya kita juga akan dikenalkan dengan istilah hipnotis. Dimana orang yang terkena hipnotis akan mengikuti apa yang diperintahkan, atau semacam permainan yang mengecoh logika. Ini juga sering masuk ke dalam teknik ilusi. Di sinilah yang disajikan, bahwa SIHIR dari Master Caraval bukan hanya sekadar keajaiban tentang bentuk yang bisa berubah, warna-warni yang membuat kagum tapi juga tipuan pikiran yang membuat para pemainnya tidak mampu membedakan mana yang nyata dan ilusi.

Kemampuan inilah yang membuat permainan dalam setiap pertunjukan di Caraval terkesan menarik. Apalagi, keistimewaannya yaitu permainan dalam Caraval menyuguhkan hadiah yang menarik. Sehingga banyak orang yang datang ke sana, mengincar harta karun tersebut. Pada permainan disertai setiap petunjuk yang membuat novel ini berisi dengan MISTERI.

Setiap petunjuk harus dicari sendiri oleh para peserta. Meski terkadang mereka akan diberi bantuan oleh para pemain lainnya, namun inti dari permainan tersebut adalah menikmati setiap ilusi tapi tetap menjaga diri agar tidak terhanyut. Cukup rumit memang, Karena terkadang sebagai manusia, kita condong untuk melupakan apa yang harus menjadi fokus utama kita, setiap kali merasa takjub. Demikian pula dengan Scarlett yang harus berulang kali jatuh dan bangun meyakinkan dirinya agar tidak terjerumus pada ilusi yang ada.


"Kalau kau tidak memercayai pengetahuanku soal adikku, maka kau bisa mencari orang lain untuk diajak bekerjasama." ~ 141


Selain itu, pulau milik Mr. Legend juga sangat unik, dimana setiap permainan dimulai justru ketika malam tiba. Dan permainan usai ketika matahari terbit, dimana ada peraturan khusus agar tidak berada di luar saat matahari terbit. Ini pernah hampir terjadi pada Scarlett, ketika dia terlambat masuk ke hotel ketika mentari hampir terbit. Karena, saat itu, tempat yang dia singgahi berubah menjadi kesunyian yang mencekam dan menggigil.

Waktu di Caraval ditunjukkan melalui jam pasir besar. Dari situlah para pemain bisa menentukan kapan mereka harus bergegas agar bisa menyelesaikan permainan selama hari yang ditentukan, kapan harus bergegas untuk kembali ke hotel. Di sinilah tampak, bahwa setiap pemain sangat mematuhi peraturan yang berlaku. Karena mereka takut ditendang keluar dari permainan oleh Mr. Legend.



Novel Caraval


***


Berbicara masalah cerita atau novel, tentunya memiliki plot yang membuat cerita tersebut berkembang. Nah, plot yang disajikan dalam novel ini menarik, meski di beberapa bagian terdapat alur mundur, tapi bisa terdeteksi dengan halus. Selama membaca novel ini, saya juga merasakan karakter para tokoh yang kuat, sehingga baik Scarlett, Donatello dan beberapa tokoh lainnya tidak ada karakter yang melebur dan membingungkan. Semua menjalani bagian masing-masing dan menghidupkan cerita.

Hal yang menarik bagi saya selama membaca novel ini adalah GAUN YANG DIKENAKAN SCARLETT! Iya, saya penasaran dengan bentuk gaunnya yang keren banget! Karena bisa berubah sesuai mood si gaun tersebut, bisa berubah menjadi gaun pemakaman, gaun tidur sampai gaun yang berwarna-warni. Cukup membuat saya penasaran sepanjang membaca cerita ini.

Kalau boleh jujur, saya lebih memilih buku-buku terjemahan dari Penerbit Spring. Karena tidak diragukan lagi kualitasnya. Apalagi konon, Stepanie akan merilis kembali novel kedua dari cerita Caraval, namun menggunakan sudut pandang dari Tello. Semoga saja kalau memang bagus ceritanya dan worth to read bisa diterbitin sama penerbit yang kompeten. Selebihnya, kalian tentukan sendiri bagaimana buku ini.



Happy Reading!


Postingan Terkait