Kisah Hidup Ali bin Abu Thalib



Kisah Hidup Ali bin Abu Thalib - Keistimewaan dan keunggulan Ali bin Abi Thalib tak dapat diungkapkan dengan kata-kata. Kemuliaannya tak dapat digambarkan secara ringkas. Dialah sahabat yang paling dekat hubungannya dengan Rasulullah salallahu alaihi wassalam. Ia sangat mencintai Nabi, selalu menganggungkan dan memuliakannya. Dirinya memiliki kedudukan yang istimewa di sisi Rasulullah yang membedakannya dari para Ahlul Bait lainnya.

Karena kedekatannya dengan Rasulullah, sedari kecil Ali mengakui, menerima dan membenarkan Rasulullah. Ia selalu meyakini kebenaran dan keagungan ayat-ayat Allah serta ucapan Rasulullah tanpa ragu, bimbang, apalagi lemah hati. Ia mencintai Allah dan RasulNya dengan cinta yang tanpa batas. Layaklah jika Allah dan RasulNya mencintai dan meridoinya. Layak pula jika setiap permohonan dan doanya dikabulkan. Ini merupakan salah satu keistimewaan Khalifah Ali bin Abu Thalib [26].


Keimanannya yang kokoh membuatnya senantiasa bertawakal kepada Allah ta'ala. Ia serahkan seluruh dirinya kepada Allah. Yahya ibn Murrah menuturkan bahwa pada suatu malam Ali keluar rumah berjalan menuju masjid. Kami mendekati dan menjaganya. Usai solat ia menemui kami dan berkata, "Mengapa kalian duduk di sini?"
"Kami sedang menjagamu."
"Menjagaku dari penduduk langit atau penduduk bumi?"
"Kami menjagamu dari penduduk bumi."
"Tidak ada sesuatu pun yang akan terjadi di bumi ini terkecuali telah ditetapkan di langit dan tidak seorang pun berjalan di dunia ini kecuali dua malaikat melindungi dan menjaganya hingga takdir menemuinya. Ketika takdir datang, kedua malaikat itu menepi di antara takdir dan dirinya. Ketahuilah, ada pelindung dari Allah yang menjaga dan melindungi Ali. Jika datang ajalku, pelindung itu menepi. Ketahuilah sesungguhnya nikmat iman tidak dirasakan hingga seseorang menyadari bahwa apa yang menimpanya tidak mungkin salah, dan apa yang tidak menimpanya tidak akan menimpanya [Riwayat Abu Dawud dalam Al-Qadr dan juga Ibn Asakir].

Ia juga selalu menjaga rasa takut dan harapnya kepada Allah. Rasa takutnya mengental dan menebal ketika suara-suara malam mulai menghampiri. Keberanian dan kewiraannya menepi ketika matahari mulai bersembunyi di ujung hari. Saat itulah ia hadapkan dan ia pasrahkan seluruh dirinya kepada Yang Mahasuci. IA hidup bersama Allah dalam sujud dan berdiri, dengan hati dan wajah yang menunduk, serta dengan tangisan yang sarat duka. Suatu ketika al-Asytar al-Nakha'i melihatnya sedang solat malam. Usai solat, ia bertanya, "Wahai Amirul Mukminin, engkau puasa di siang hari dan shalat di malam hari, tidakkah engkau lelah?"

Ali menjawab, "perjalanan akhirat itu sangatlah panjang sehingga mesti diperpendek dengan perjalanan di malam hari." [Latha'if al-Maarif]

Perhatiannya terhadap ilmu pengetahuan sama seperti perhatian Umar bin Khatab. Dikisahkan bahwa Umar berkata, "pelajarilah pengetahuan dan ajarkanlah kepada manusia. Pelajarilah kemuliaan dan kehormatan diri. Bersikap rendah hatilah kepada orang yang mengajari dan kau ajari. Jangan menjadi ulama yang sewenang-wenang, agar ilmumu tidak dikalahkan kebodohan." 


Kartu Tanda Buku


Judul : Kisah Hidup Ali bin Abu Thalib || Penulis : Dr. Musthafa Murad || Halaman : 260 || Penerjemah dan penyelaras : Dedi Slamet Riyadi, M.A. || Penerbit : Zaman || ISBN : 9789790243170


**

Ini adalah buku ke-4 yang telah saya tuntaskan dari boxset biografi khalifah. Kisah-kisah hidup mereka yang dirangkum dengan sangat jelas oleh Musthafa Murad seakan mengingatkan kembali, tentang perjalanan kehidupan manusia yang sejatinya hanya sesaat. Melalui beragam sumber, hingga buku-buku ini memuat banyak sekali penjelasan dan sumber pengetahuan yang sudah atau belum kita ketahui.

Berikut ini beberapa buku sebelumnya yang sudah saya tulis rangkumannya 

- Kisah Hidup Abu Bakar : tautan di sini.
- Kisah Hidup Umar bin Khatab : tautan di sini.
- Kisah Hidup Utsman bin Affan : tautan di sini.


Beragam konflik yang memuat di beberapa buku biografi para khulafaurrasyidin ini, membuat kita sebagai pembaca akan memahami. Bagaimana pada masa lampau, setelah kepergian Rasulullah salallahu alaihi wassalam, kondisi umat mulai tampak perpecahan. Dan tampak jelas pada masa khalifah Ali.

Juga tentang kehidupan para khalifah dan keluarganya yang begitu zuhud terhadap hal duniawi. Pembaca bisa membaca secara langsung buku-buku ini, tidak begitu mahal meski terdapat 4 buku di dalam boxset ini. Namun, isi di dalamnya sangat-sangat bernilai yang bisa menjadi ilmu pengetahuan yang baik untuk anak-cucu kelak. Insya allah.


Semoga tulisan ini bermanfaat, terima kasih.



Postingan Terkait