Buku Pertama Inkheart Karya Cornelia Funke

Trilogy Inkheart


Judul : Inkheart
Penulis : Cornelia Funke
Halaman : 527
Cetakan ketiga : Juli 2009
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
ISBN : 978.979.22.4823.4

Meggie tinggal berdua dengan ayahnya yang sering dipanggil Mo. Meggie tidak begitu mengingat Ibunya, yang menghilang sejak Meg masih kecil. Sementara Mo, lelaki yang sangat mencintai istrinya dan tidak ingin menggantinya. Baik Mo maupun Meg memiliki hobi yang sama : Mereka gemar membaca buku. Bahkan Mo bekerja sebagai seorang dokter buku, yang merawat dan menyelamatkan buku-buku dari kebinasaan. Menyelamatkan cover buku-buku, melekatkan kembali susunan halaman yang terlepas dan merawat buku-buku tersebut dari rayap.

Sampai suatu pagi, Mo mengajaknya bepergian ke tempat yang jauh. Semenjak bertemu dengan lelaki berambut ikal. Padahal Meg, sudah merasa nyaman berada di tempat mereka itu. Yang Meg tahu, bahwa kepindahan mereka dari satu tempat ke tempat lain demi pekerjaan mereka, namun ada hal lain yang masih dirahasiakan Mo.

Di sebuah ruangan, Mo dan lelaki berambut ikal, berbincang hingga membuat detak jantung Meg berdebar kencang. Tentang penawaran lelaki berambut ikal yang awalnya ditolak oleh Mo. Kemudian karena sebuah keterdesakan, mereka bertiga mencari Penulis Buku Tintenwelt yang merupakan buku favorit Ibunya Meg. Ketika bertemu dengan si Penulis, ada berita buruk terjadi, semua buku-buku Tintenwelt tidak ada yang tersisa karena dicuri oleh beberapa komplotan aneh.

Karena itulah, Mo memutuskan untuk membantu semuanya agar kehidupan mereka terlepas dari banyak hal yang membuat mereka harus berpindah-pindah. Mo mau membaca untuk mereka, Mo bersedia untuk komplotan aneh saat mereka disekap, membaca untuk sang ketua komplotan. Di situlah, Meg bertemu lelaki berambut hitam. Dan kehidupan mereka senantiasa menghadapi petualangan yang luar biasa.

Bab 1 : Seorang tamu asing yang dikenal Mo, datang ke rumah mereka. Mo pikir tempat yang mereka huni saat itu tidak akan diketahui oleh siapa pun. Tapi, justru lelaki rambut ikal dapat menemukan kediaman barunya. Dengan peringatan tentang pimpinan komplotan serta sebuah rahasia kelam yang membuat Meg penasaran.

Bab 2 : Meg yang penasaran dengan rahasia masa lalu Mo dengan lelaki ikal yang memanggil Mo dengan sebutan 'Lidah Ajaib'. Juga, alasan kenapa lelaki ikal itu mengenalnya, dan mengapa Mo dipanggil 'Lidah Ajaib'?

Bab 3 : Mo tahu, dirinya dan Meg dalam kondisi tak aman. Itulah sebabnya sepagi mungkin keduanya sudah bersiap akan pergi ke Selatan. Ke sebuah tempat yang Mo katakan tempat dia mendapat pekerjaan baru. Namun, sebelum mereka berhasil pergi, lelaki ikal menghadang mereka di tengah jalan.

Bab 4 : Lelaki Ikal, Meg dan Mo tiba di sebuah rumah yang dipenuhi dengan jejeran rak-rak berisi buku. Mo berkata, bahwa ini adalah rumah saudarinya yang memberinya pekerjaan untuk merawat buku. Elinor menyambut mereka bertiga dan mengingatkan mereka agar tidak menyentuh buku-buku di rak tersebut.

Bab 5 : Di ruangan tempat Mo bekerja, Meg mencuri tahu melalui celah pintu yang sedikit terbuka. Sebuah buku yang dibawa Mo dan hanya Elinor yang diperbolehkan melihat buku rahasia tersebut. Meg dilarang Mo melihatnya, namun melalui celah tersebut, Meg bisa melihat sepintas buku rahasia tersebut.

Bab 6 : Lelaki ikal yang membuat Mo meminta Meg menjauhinya, menunjukkan atraksi keahliannya pada Api. Di bawah temaram malam, dan sinar dari bintang di langit, Meg terpukau dengan permainan Api si Lelaki Ikal. Di sinilah Meg tahu, dari cerita Lelaki Ikal tentang Ibunya. Namun, komplotan aneh berhasil menemukan mereka.

Bab 7 : Lelaki Ikal hanya dapat bersembunyi meski dia melihat Meg menangis.

Bab 8 : Mo diculik ! Elinor berusaha menenangkan Meg bahwa Ayahnya akan baik-baik saja.

Bab 9 : Meg tahu, yang diincar komplotan aneh itu adalah sebuah buku yang berhasil disembunyikan oleh Elinor. Namun, apa daya? Mo telah disekap karena buku tersebut.

Bab 10 : Meg merasa senang ketika tahu Lelaki Ikal tidak diculik. Sehingga dia bisa meminta tolong padanya agar mengantar Meg pada komplotan aneh untuk membebaskan Mo.

Bab 11 : Lelaki berambut ikal ingin mencuri buku rahasia dari Meg, ketika Meg sedang tertidur. Dan, ketika Meg mengalami mimpi buruk, lelaki itu kembali teringat mimpi-mimpi buruknya.

Bab 12 : Elinor, Lelaki Rambut Ikal serta Meg, pergi menuju tempat Komplotan Aneh untuk menyelamatkan Mo. Melewati tempat-tempat yang jarang penduduk, tempat yang seakan kelabu berada di pegunungan.

Bab 13 : Mereka akhirnya tiba di markas Komplotan Aneh, mereka bersembunyi dari anak buah Komplotan Aneh.

Bab 14 : Ternyata ini semua adalah jebakan! Justru Meg yang sekarang di sandera oleh ketua Komplotan Aneh.

Bab 15 : Elinor, Mo dan Meg akhirnya bisa berkumpul kembali, meski mereka saat itu berada di dalam penjara. Ketua Komplotan Aneh tidak lagi tertarik dengan buku rahasia, tapi tertarik pada hal lain.

Bab 16 : Sebuah kisah masa lalu, diceritakan Mo pada Meg, agar putri satu-satunya ini tahu seperti apa kejadiannya dan kenapa dia dipanggil Lidah Ajaib serta darimana asal muasal Ketua Komplotan Aneh.

Bab 17 : Kalau ingin tertawa karena ternyata si pengkhianat bisa dikhianati, inilah saatnya! Lelaki rambut ikal yang menyebabkan Meg dan Elinor serta Mo disekap di penjara. Karena ambisi lelaki ikal itulah semua akhirnya tidak sesuai dengan apa yang diinginkannya.

Bab 18 : Di gereja tua tempat ketua komplotan aneh meminta Mo membacakan cerita, dan di situlah pertama kali Meg mendengar suara Mo yang membuatnya nyaman bercerita. Cerita yang membuatnya lidahnya berfungsi secara ajaib.

Bab 19 : Mereka bertiga masih di penjara, namun ada satu lagi lelaki yang datang dari tempat yang asing, juga di dalam penjara yang berbeda. Namun, akhirnya lelaki ikal yang habis dikhianati, berusaha membalas dendam.

Bab 20 : Setelah Mo, Meg, Elinor, Lelaki rambut hitam dan lelaki rambut ikal berhasil lolos dari penjara Komplotan aneh, mereka semua harus melewati daerah-daerah berbahaya di hutan. Agar tidak terlacak oleh komplotan aneh.

Bab 21 : Salah satu orang kepercayaan ketua komplotan aneh, mengejar mereka dan hampir saja mereka semua tertangkap kembali. Kalau bukan, karena Lelaki Rambut Ikal sering memberikan anjing-anjing peliharaan mereka keju, mungkin mereka akan tertangkap.

Bab 22 : Untuk entah berapa hari lamanya mereka disekap, dan berhasil meloloskan diri. Mereka berpencar, Elinor, Mo dan Meg menikmati santapan makanan di kafe, berusaha untuk mengisi perut mereka yang kosong serta mengistirahatkan kaki mereka.

Bab 23 : Mereka bertiga bertemu lagi dengan Lelaki Ikal dan Rambut Hitam, keduanya tengah berada di dekat keramaian memainkan tarian api.

Bab 24 : Seorang pencipta, seorang penulis yang terkejut dengan apa yang telah dia tulis. Bersama kedua cucunya yang berada di rumah, mereka kedatangan tamu yang istimewa.

Bab 25 : Si Pencipta ingin melihat sekali apa yang diciptakannya.

Bab 26 : Sayangnya ciptaan lelaki tua itu, justru menolak bertemu pada Si Pencipta. Dia melarikan diri.

Bab 27 : Mo merencanakan sesuatu bersama si Pencipta. Sementara Meg, haru puas menghabiskan waktu dengan kedua cucu si Pencipta.

Bab 28 : Tidak ada yang tersisa di rumah Elinor. Semua berantakan dan tumpukan buku-bukunya telah habis dibakar.

Bab 29 : Mo dan Meg, keduanya mendapat tempat singgah yang baru demi melaksanakan ide rahasia Mo.

Bab 30 : Tamu tak diundang yang datang karena salah satu kecerewetan cucu si Pencipta. Lokasi sembunyi mereka ketahuan!

Bab 31 : Lelaki rambut ikal ingin membalas dendam, mereka tidak tahu kalau Meg dalam bahaya, hanya saja Rambut hitam yang selalu mengikuti Lelaki rambut ikal membuatnya harus membohongi rambut hitam.

Bab 32 : Tertangkap lagi! Meg dan si Pencipta tertangkap lagi oleh komplotan aneh.

Bab 33 : Salah satu pelayan komplotan aneh, dekat dengan lelaki rambut ikal. Perempuan itu yang mengajarinya membaca, namun dia bisu. Dia sendiri tidak tahu kenapa dia tak dapat berbicara.

Bab 34 : Meg kembali bertemu dengan ketua komplotan aneh, meski si Pencipta yang paling senang di antara mereka karena bertemu ketua Komplotan Aneh.

Bab 35 : Mo memilii misi rahasia, sementara Lelaki rambut ikal juga memiliki rencana, mereka akhirnya harus berpencar untuk mencari cara menyelamatkan Meg dan si Pencipta.

Saya hanya akan menceritakan beberapa cerita pada bab-bab buku ini, belum semua saya tuliskan. Namun, perlu diketahui bahwa kisah ini, terdiri dari bab-bab yang tidak begitu panjang halamannya. Membuat pembaca nyaman menikmati petualangan yang pastinya kalau dirasakan oleh pembaca akan terasa lelah, karena berjalan hingga berkilo-kilo. Tapi, rasa penasaran terus menghantui, tentang apa sih isi buku tersebut? Apa rahasia Mortinger bersama si Pencipta ? Bagaimana nasib mereka? Akankah si penjahat mati seperti kisah-kisah lain ?

Dalam buku trilogi tintenweltz, buku pertama ini memang sedikit lambat alurnya, karena memperkenalkan tokoh-tokoh yang akan kita temui di buku ke dua dan ke tiga. Tapi, justru kisah dan petualangan mereka tidak membosankan meski terasa lambat alurnya. Belum lagi, fakta tentang rak buku Elinor, pasti imajinasi pembaca akan melanglang buana membayangkan rumah dengan tumpukan rak buku milik sendiri yang dapat dibaca kapan pun dan dimanapun.

Apalagi, setiap bab dalam buku ini selalu didahului dengan kutipan dari ragam buku, menambah rekomendasi bacaan juga. Dan, terjemahannya juga lumayan enak dibaca, tidak membuat jenuh. Jadi, jangan tunda lagi untuk menikmati petualangan Ayah Mo dan Meggie bersama bibi Elinor.

Tunggu lanjutan ulasan buku kedua trilogi Tintenwelt yaa

@ipehalena

Postingan Terkait