Review Armageddon Rag



Judul : Armageddon Rag
Penulis : George R. R Martin
Pertama terbit : Great Britain 2013
Penerbit : Orionbooks
Halaman : 369
ISBN : 9780575129559


Music to Wake the Dead. ~ the Nazgul



Sandy mendapat telpon dari mantan rekannya, Patterson. Yang dahulu pernah memecatnya dari majalah Hedgehog. Sandy masih merasa sakit hati, sementara Patterson menawarkannya untuk kembali bergabung di majalah tersebut.

Sebagai seorang penulis novel best seller, Sandy merasa ini bisa menjadi peluang untuknya. Menulis cerita kriminal kematian Jammie Lynch. Karena itulah Patterson menawarinya kerja sama kembali. Meski keduanya masih belum bisa bersahabat lagi.

Jammie Lynch adalah seorang promotour yang merangkap menjadi Manager serta promotour. Seorang yang sering menyelenggarakan konser band-band legendaris terkenal. Kematiannya menjadi berita.


For a moment there was only silence, then a faint noise growing louder....~ hal 11

Jammie Lynch was dead. They had, indeed, cut his heart out. ~ hal 12


Kedatangan Sandy di kepolisian mengantarkannya bertemu dengan Parker, deputy yang membawanya ke rumah Jammie. Selama perjalanan, diketahui bahwa Parker adalah salah satu pembaca novel Sandy. Mereka berbincang tentang bagaimana tokoh hero di dalam novel tersebut dirasa oleh Parker sangat tidak memuaskan, terutama bagian endingnya.

Sesampainya di rumah Lynch, yang berada di Maine. Rumah yang menggambarkan bahwa pemiliknya sangat tertutup dan sedikit paranoid, dengan memasang banyak alarm dalam rumahnya. Namun, ketika pembunuhan terjadi justru tidak ada alarm yang berbunyi. Pintu depan rumah masih tertutup normal. Tidak ada kerusakan sama sekali.

Hanya saja diketahui kematiannya saat tetangganya mengeluh suara musik yang sangat berisik dari rumah Lynch. Tubuh Lynch ditemukan di ruang kerjanya, di atas meja dengan diikat. Poster di dinding dijadikan sebagai alas.

Parker berharap Sandy dapat membantunya menemukan clue dalam kasus ini. Walaupun dia sadar, Sandy hanya seorang reporter. Tapi, diluar dugaan, ternyata banyak hal yang diketahui Sandy. Karena terkait dengan Band Rock and Roll yang digemari Sandy.

Saat kematiannya, lagu yang terdengar adalah lagu dari Nazgul yang berasal dari album Music to wake the dead. Kemudian mengalirlah cerita tentang berita yang pernah ditulis oleh Sandy 7tahun lalu sebelum dia dipecat. Kisah pembunuhan Vokalis leader dari Nazgul yaitu Hobbins yang ditembak, tragedi West Mesa. Dari situlah Parker seperti mendapat ide, siapa saja yang berkaitan dengan pembunuhan ini.


For a brief second the slow liquid gurgle of the creek sounded like blood might sound gurgling from a dying man's mouth.....~ hal 24



Sandy melanjutkan misinya. Dia berniat untuk pergi ke tempat dimana Nazgul berada. Patterson menjamin untuk memberikan alamat dan nomor telpon Nazgul. Meski mereka tinggal berjauhan. Patterson sudah menawari Sandy untuk reservasi tiket pesawat, tapi Sandy memilih untuk mencapai tempat itu menggunakan mobil Mazda-nya.

Hari itu, Sandy mendapat telpon dari Sharon yang mengabarkan bahwa Alan, Agent penulisnya, menelpon. Dan baik Sharon serta Alan tidak ada yang menganggap bahwa apa yang dikerjakan oleh Sandy itu bermanfaat baginya.

Bahkan Alan mengingatkan kalau deadline novel lanjutan yang harus diserahkan Sandy tidak bisa ditunda lagi. Atau dia harus mencari Agent lain untuk membantu menopang profesi menulisnya. Sandy merasa sangat stress. Dan lagu John Sebastian mengantar dirinya menuju perjalanan berikutnya.


He pressed down on the accelerator, and the speed begam to climb. ~ hal 32


Orang pertama yang ingin ditemui oleh Sandy saat perjalanannya hingga sampai di New Jersey adalah John Slozewski. Dan Slozewski ternyata masih mengingat Sandy. Sandy melihat banyak perubahan pada diri Slozewski.

Slozewski had lost weight, his face was no longer round and cherubic and he was trim under that vest. ~ hal 35


Dari Slozewski cerita tentang Lynch yang memiliki kekuatan untuk mengendalikan The Nazgul sampai obat-obatan yang juga menjadi hal yang Lynch lakukan.  Namun, saat Sandy dan Slozewski sedang berada di restoran steak. Tempat usaha Slozewski habis terbakar. Tepat seperti dugaan Sandy.


Sandy mengunjungi Meggie dan kembali mengulang apa yang pernah mereka rasakan.


Sandy sampai di Old Town tempat Maggio tinggal. Sama seperti Slozewski, Maggio juga memiliki sebuah tempat usaha. Saat Sandy masuk grup Rolling Stones sedang memainkan musik. Tapi, Sandy tidak mengenal nama Mike Jegger.

Maggio sempat tidak mengenal Sandy, butuh waktu untuk mengingatkan lagi tentang interview yang pernah mereka lakukan sebanyak dua kali saat The Nazgul masih menjadi band Rock stars. Ide untuk kembali terjun ke dunia musik membuat Maggio bersemangat dengan promotour baru yaitu Edan Morse.


Pertemuannya dengan Faxon ternyata sudah diketahui oleh Edan karena Faxon segera mengabari Edan. Sehingga saat Sandy bertemu dengan Edan dia sudah mengetahui apa yang akan dibicarakan. Ananda asisten Edan menekankan bahwa Edan tidak ada sangkut pautnya dengan kematian Lynch. Meski kenyataan bahwa banyak yang membenci Lynch, walau hanya satu orang yang sedikit menyukai Lynch yaitu Maggio.


Edan yakin betul bahwa ide untuk membangkitkan The Nazgul kembali akan mendatangkan era baru. Sesuatu yang baru. Meski Sandy tidak yakin kalau ketiga personil the Nazgul yang lain menginginkan reuni tersebut. Sampai ketika Sandy seakan mengalami mimpi yang aneh, melihat Hobbin berada di vila milik Edan.



Novel ini justru membuat saya seakan melihat perjalanan Band The Nazgul. Seperti melihat lebih dalam apa yang para personilnya pikirkan dan rasakan. Mungkin seperti film yang mengangkat behind the scene para super star yang sering ada di bioskop. Seperti itu. Dengan wawancara yang memang dilakukan oleh tokoh utamanya, Sandy Blair.


Juga bagaimana pada akhirnya ternyata drugs, bukan digunakan untuk berfoya-foya atau kesenangan sesaat saja. Tapi, digunakan untuk mengendalikan orang. Belum lagi, keretakan antara personil yang terlihat erat saat di panggung, namun tidak di balik panggung.


Berisi 28 Bab dengan alur yang lambat karena menceritakan hingga detil perjalanan Sandy bertemu orang-orang yang terkait. Serta pengalaman dan kehidupan mereka setelah tragedi West Mesa.


Gaya penulisan serta kata yang mudah dipahami sehingga novel ini terasa mengalir. Juga detil yang cukup tanpa berlebihan hingga tidak membuat bosan. Tapi, ukuran huruf yang digunakan terlalu kecil serta spasi yang membuat kata demi kata serta kalimat demi kalimat terasa berhimpitan. Selebihnya, saya suka tulisan George R.R. Martin. Apalagi Stephen King penulis favorit saya juga memberikan endorse untuk buku ini. Semakin suka deh.




Postingan Terkait