Review Wuthering Heights



Judul : Wuthering Heights
Penulis : Emily Brontĕ
Diterbitkan : 1847
Bahasa : Inggris
Penerbit : Penguin Classics
ISBN : 014043001690000


Ini adalah novel pertama dan juga terakhir bagi Emily, karena novel ini diterbitkan setahun sebelum kematiannya tahun 1848 karena TBC.


Wuthering Heights adalah nama tempat kediaman keluarga Mr. Earnshaw. Yang memiliki dua orang anak bernama Catherine dan Hindley. Sementara di tempat lain bernama Thrushcross Grange tempat kediaman keluarga Mr. Linton yang memiliki anak bernama Edgar dan Issabela. Dan Heathcliff adalah seorang anak angkat yang ditemui oleh Mr. Earnshaw dari perjalanan pulangnya dari kota lain.


Sebelumnya, nama tokoh dalam novel ini yang memiliki kesamaan nama bisa membuat bingung jika dalam review ini tidak saya bedakan. Sehingga saya akan menulis sebagai pembeda dengan tambahan senior atau junior agar tidak membingungkan.


Kehadiran  Heathcliff di Wuthering Heights membuat Hindley merasa tersisih. Sehingga dia bersikap angkuh dan bahkan melarang Cathrine senior untuk bermain dengan Heathcliff dan membuat Heathcliff membenci Hindley. Namun, keduanya merasa nyaman bermain berdua hingga saat mereka tumbuh dewasa, ada benih cinta diantara keduanya. Tapi, kehidupan memaksa keduanya berpisah dan Heathcliff meninggalkan Wuthering Heights selama 3 tahun, dan Catherine senior menikah dengan dengan Edgar Linton.


Dari hasil pernikahannya Catherine senior dan Edgar Linton melahirkan seorang anak perempuan yang dinamai Catherine. Catherine Junior, ditinggal meninggal oleh Catherine senior setelah melahirkan.


Setelah menghilang selama 3 tahun kemudian pindah ke rumah keluarga Linton, hingga akhirnya menikah dengan Isabella. Keduanya melahirkan seorang anak lelaki bernama Linton. Linton Junior sendiri terlahir lemah.


Di sini narasi diceritakan oleh Lockwood, seorang tenant dari Thrushcross George dan beberapa bab lain dinarasikan oleh Nelly Dean yang merupakan servant di Wuthering Heights.


** He is a dark skinned gypsy, in aspect, in dress and manners a gentleman, that is, as much a gentleman as many a country squire : rather slovenly, perhaps, yet not looking amiss with his negligence, because he has an erect and handsome figure and rather morose, possibly some people might suspect him of a degree of inderbred pride..... ~ page 47 **


Begitulah sosok Heathcliff dari sudut pandang Lockwood sang tenant. Heathcliff memang seakan mewakili dua sisi dari manusia. Charming sekaligus dark. Serta penuh dengan segala keserakahan. Setelah mendapati cintanya pada Catherine senior tak sampai, Hearthcliff menikahi Isabella dengan tujuan untuk menguasai Thrushcross Grunge. Setelah kematian Isabella istrinya dan kemudian kematian Edgar Linton pasca pernikahan Catherine junior dengan Linton junior anaknya. Namun, karena kondisi Linton Junior yang lemah, kematian anaknya membuat Heathcliff berhasil menguasai tempat itu. Tapi, tidak cukup baginya, karena dia berusaha menguasai Wuthering Heights.


Catherine junior, anak dari Catherine senior yang menikah dengan Edgar Linton. Pernikahannya dengan Linton junior adalah hasil paksaan dari Ayahnya Linton yaitu Heathcliff.


Hareton adalah anak dari Hindley dan Frances. Setelah ditinggal meninggal oleh Hindley akibat terlalu banyak dan sering meminum minuman keras, dirinya dijadikan budak oleh Heathcliff. Dan diperkenalkan pada Lockwood.


**...i took a peep in to see after Linton. He was asleep, in a corner, wrapped in a warm, fur-lined cloak, as if it had been winter. A pale, delicate, effeminate boy, who might have been taken for my master's younger brother, so strong was the resemblance but there was a sickly peevishness in his aspect, that Edgar Linton never had. ~ page 235 **


Di atas adalah penggambaran Linton junior dari sudut pandang Catherine junior yang merupakan sepupunya. Memang benar, dalam novel ini Catherine junior menikah dengan sepupunya. Dan Linton memang sangat lemah, kehidupan Catherine junior selama pernikahan adalah mengurus Linton junior. Setelah kematian Linton junior, Catherine junior merasa hidupnya sangat menyedihkan dan menyesalinya. Dia benar-benar terpuruk.


Tapi, yang paling menyedihkan adalah Heathcliff yang meninggal karena kelaparan. Bukan karena tidak ada makanan. Tapi semenjak hantu Catherine senior hadir, dirinya menolak semua makanan yang dihidangkan. Hanya agar dia bisa hidup bersama Catherine senior dalam kematian. Bunuh diri secara perlahan dengan menyiksa dirinya hingga mati karena kelaparan.


Inilah kenapa saya menganggap bahwa novel ini sedih. Kasih tak sampai yang justru diakhiri dengan kematian dengan harapan agar bisa bersama dengan kekasih hatinya. Walaupun ending dari kisah ini tidak menyedihkan. Tapi, membaca novel ini sedikit menguras emosi dan juga kebingungan dengan penamaan karakter dan juga hubungan antar tokohnya. Tapi, novel ini wajib dibaca bagi pembaca yang belum tahu bagaimana tulisan dari Emily Bronte.


Postingan Terkait